DREAN.png

JAKARTA – Bursa Efek Indonesia (BEI) menyatakan terdapat 22 perusahaan tercatat berada pada antrean (pipeline) rights issue&nbsp;sepanjang tahun berjalan 2023. Melalui aksi korporasi ini, dana yang dibidik sekitar Rp19,1 triliun.“Hingga 19 Januari 2023, terdapat 22 perusahaan tercatat yang berada pada pipeline rights issue dengan perkiraan dana yang akan diperoleh sebesar Rp19,1 triliun,” ujar Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna kepada wartawan, Jumat, 20 Januari 2023.<ul><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/prakiraan-cuaca-hari-ini-dan-besok-untuk-wilayah-dki-jakarta">Prakiraan Cuaca Hari Ini dan Besok untuk Wilayah DKI Jakarta</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/siap-siap-indonesia-bakal-andalkan-minyak-sawit-untuk-bbm-pada-2045">Siap-Siap, Indonesia Bakal Andalkan Minyak Sawit untuk BBM pada 2045</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/harga-saham-garuda-indonesia-giaa-jatuh-usai-kembali-diperdagangkan-ternyata-ini-penyebabnya">Harga Saham Garuda Indonesia (GIAA) Jatuh Usai Kembali Diperdagangkan, Ternyata Ini Penyebabnya!</a></li></ul>Dari 22 perusahaan tercatat yang berada pada pipeline righst issue tersebut, tersebar pada berbagai sektor, di antaranya:&nbsp;<ul><li>7 perusahaan dari sektor Financials</li><li>3 perusahaan dari sektor Consumer Cyclicals</li><li>1 perusahaan dari sektor Industrial</li><li>2 perusahaan dari sektor Transportation &amp; Logistic</li><li>1 perusahaan dari sektor Properties &amp; Real Estate</li><li>2 perusahaan dari sektor Energy</li><li>3 perusahaan dari sektor Consumer Non-Cyclicals</li><li>1 perusahaan dari sektor Healthcare</li><li>1 perusahaan dari sektor Basic Materials</li><li>1 perusahaan dari sektor Technology</li></ul>Berdasarkan data di atas, jumlah emiten yang berencana melakukan rights issue didominasi oleh sektor financial&nbsp;sebanyak tujuh perusahaan,tiga perusahaan consumer cyclicals, dan tiga consumer non-cyclicals.Pada kesempatan yang sama, Nyoman menyampaikan bahwa terdapat 45 perusahaan berada dalam pipeline pencatatan saham dengan potensi penghimpunan dana hingga Rp49,5 triliun. Sedangkan, terdapat delapan perusahaan yang telah melantai di BEI sepanjang tahun berjalan 2023.<ul><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/nilai-transaksi-kripto-dalam-negeri-anjlok-hingga-65-persen-pada-tahun-2022">Nilai Transaksi Kripto dalam Negeri Anjlok hingga 65 Persen pada Tahun 2022</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/jakarta-bakal-adopsi-jalan-berbayar-erp-simak-perbandingannya-di-negara-lain">Jakarta Bakal Adopsi Jalan Berbayar ERP, Simak Perbandingannya di Negara Lain</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/pengganti-sam-bankman-fried-kembali-ingin-hidupkan-ftx-harga-ftt-melonjak-36-persen">Pengganti Sam Bankman Fried Kembali Ingin Hidupkan FTX, Harga FTT Melonjak 36 Persen</a></li></ul>Beberapa di antara perusahaan yang berada pada pipeline pencatatan saham, ada yang menargetkan emisi lebih dari Rp1 triliun, yaitu dua perusahaan pada sektor energi, satu perusahaan pada sektor finansial, dan satu perusahaan pada sektor material dasar.&nbsp;Sebagai informasi tambahan, saat ini terdapat 11 perusahaan yang telah berada pada sistem e-IPO, yaitu PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara Tbk (BSMT), PT Pelita Teknologi Global Tbk (CHIP), PT Wijaya Cahaya Timber Tbk (FWCT), dan PT Haloni Jane Tbk (HALO).Kemudian, PT Hillcon Tbk (HILL), PT Aviana Sinar Abadi Tbk (IRSX), PT Jasa Berdikari Logistics Tbk (LAJU), PT Hassana Boga Sejahtera Tbk (NAYZ), PT Solusi Kemasan Digital Tbk (PACK), PT Vastland Indonesia Tbk (VAST), serta PT Penta Valent Tbk (PEVE).&nbsp;

Kantor pusat Bursa Efek Indonesia (BEI) di kawasan Senayan, Jakarta. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia

Gedung IDX Bursa Efek .jpg

Bursa Efek Indonesia (BEI) menyatakan terdapat 22 perusahaan tercatat berada pada antrean (pipeline) rights issue sepanjang tahun berjalan 2023. Melalui aksi korporasi ini, dana yang dibidik sekitar Rp19,1 triliun

22 Emiten Antre Rights Issue di BEI, Bidik Pendanaan Rp19,1 Triliun

Pasar Modal