JAKARTA – PT Bursa Efek Indonesia (BEI) melakukan penghentian sementara perdagangan efek alias suspensi terhadap tujuh emiten bank pada Kamis, 4 Maret 2021. Salah satu saham bank yang disuspensi adalah PT Bank Artha Graha Internasional Tbk (INPC) milik konglomerat Tomy Winata.



Ketujuh bank tersebut yakni PT Bank Harda Internasional Tbk (<a href="https://www.trenasia.com/rups-luar-biasa-bank-harda-setujui-akuisisi-oleh-chairul-tanjung/" target="_blank" rel="noreferrer noopener">BBHI</a>), PT Bank QNB Indonesia Tbk (<a href="https://www.trenasia.com/menang-lagi-bosowa-lepas-dari-tuntutan-pkpu-bank-qnb-dengan-utang-rp7-triliun/" target="_blank" rel="noreferrer noopener">BKSW</a>), PT Bank IBK Indonesia Tbk (AGRS), PT Bank Maspion Indonesia Tbk (<a href="https://www.trenasia.com/perkuat-modal-bank-maspion-bakal-rights-issue-228-miliar-saham/" target="_blank" rel="noreferrer noopener">BMAS</a>). Diikuti oleh PT Bank Bumi Arta Tbk (BNBA), PT Bank Artha Graha Internasional Tbk (INPC), dan PT Bank Capital Tbk (<a href="https://www.trenasia.com/diincar-grab-dan-shopee-bank-capital-akui-terbuka-dengan-investor/" target="_blank" rel="noreferrer noopener">BACA</a>).



Kepala Divisi Pengawasan Transaksi BEI Lidia M Panjaitan dan Kepala Divisi Pengaturan dan Operasional Perdagangan BEI Irvan Susandy menyebut suspensi yang dilakukan sehubungan dengan terjadinya peningkatan harga kumulatif yang signifikan pada harga saham ketujuh bank tersebut.


<ul class="wp-block-latest-posts__list wp-block-latest-posts"><li><a href="https://www.trenasia.com/ptpp-hingga-mei-2021-raih-kontrak-baru-rp67-triliun/">PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun</a></li>
<li><a href="https://www.trenasia.com/ipo-akhir-juni-2021-era-graharealty-dapat-kode-saham-ipac/">IPO Akhir Juni 2021, Era Graharealty Dapat Kode Saham IPAC</a></li>
<li><a href="https://www.trenasia.com/jepang-masih-alami-krisis-pemberdayaan-perempuan-di-perusahaan-tahun-2021/">Pemberdayaan Perempuan di Perusahaan Jepang Masih Alami Krisis Pada Tahun 2021</a></li>
</ul>


Melalui pengumuman BEI, ketujuh saham bank tersebut disuspensi mulai perdagangan Kamis, 4 Maret 2021. Penghentian perdagangan efek dilakukan di pasar reguler dan pasar tunai sampai dengan pengumuman lebih lanjut.



Khusus untuk saham INPC dan BACA, Bursa juga melakukan penghentian perdagangan waran keduanya di seluruh pasar. Pada INPC pada Waran Seri I Bank Artha Graha (INPC-W). Sedangkan pada BACA pada Waran Seri III Bank Capital Indonesia (BACA-W2).



Adapun tujuan suspensi perdagangan waran ini untuk memberikan waktu yang memadai bagi pelaku pasar untuk mempertimbangkan secara matang berdasarkan informasi yang ada dalam setiap pengambilan keputusan investasi,



“Bursa mengimbau kepada pihak-pihak yang berkepentingan untuk selalu memperhatikan keterbukaan informasi yang disampaikan oleh perseroan,” tulis manajemen BEI, Kamis 4 Maret 2021. (SKO)

DREAN.png

PT Bank Artha Graha Internasional Tbk (INPC) milik konglomerat Tomy Winata / Arthagraha.com

artha-graha

Ketujuh bank tersebut yakni PT Bank Harda Internasional Tbk (BBHI), PT Bank QNB Indonesia Tbk (BKSW), PT Bank IBK Indonesia Tbk (AGRS), PT Bank Maspion Indonesia Tbk (BMAS). Diikuti oleh PT Bank Bumi Arta Tbk (BNBA), PT Bank Artha Graha Internasional Tbk (INPC), dan PT Bank Capital Tbk (BACA).

7 Saham Bank Dibekukan BEI, Termasuk Milik Tomy Winata

Pasar Modal