<p>JAKARTA-Dalam dunia gunung berapi ada istilah Decade Volcanoes atau Gunung Berapi Dekade. Mereka adalah gunung-gunung yang harus diwaspadai, tetapi bukan karena meletus setiap dekade.</p><p>Jon Major, ilmuwan utama di Observatorium Gunung Berapi Cascades di Vancouver, Washington mengatakan proyek Decade Volcanoes adalah inisiatif yang dimulai pada 1990-an sebagai bagian dari International Decade for Natural Disaster Reduction &nbsp;PBB.</p><p>Sebagai bagian dari inisiatif yang diusulkan itu, komunitas gunung berapi internasional, melalui sebuah organisasi bernama Asosiasi Internasional Vulkanologi dan Kimia Bagian Dalam Bumi atau International Association of Volcanology and Chemistry of the Earth's Interior (IAVCEI), mengidentifikasi 16 gunung berapi di seluruh dunia.&nbsp;</p><p>“Mereka&nbsp; layak untuk dipelajari lebih intensif, karena sejarah letusannya yang merusak, bahaya yang mereka timbulkan dan kedekatannya dengan daerah padat penduduk."</p><ul><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/bea-cukai-tindak-barang-barang-ilegal-capai-rp-6-7-triliun-hingga-mei-2023">Bea Cukai Tindak Barang-Barang Ilegal Capai Rp6,7 Triliun hingga Mei 2023</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/pertamina-kantongi-rp-46-19-triliun-untuk-proyek-rdmp-kilang-balikpapan">Pertamina Kantongi Rp46,19 Triliun untuk Proyek RDMP Kilang Balikpapan</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/5-perusahaan-fintech-populer-di-indonesia-yang-terdaftar-ojk">5 Perusahaan Fintech Populer di Indonesia yang Terdaftar OJK</a></li></ul><p>Ahli vulkanologi menggunakan berbagai alat untuk menilai keadaan gunung berapi. Mereka mengamati gempa menggunakan seismometer, memantau perubahan elevasi permukaan tanah menggunakan teknologi GPS dan radar satelit. Mereka juga&nbsp;mengawasi pelepasan gas vulkanik yang mungkin mengindikasikan pergerakan magma ke permukaan.</p><p>"Jaringan instrumentasi ini memungkinkan kami untuk mendeteksi tanda-tanda potensi aktivitas vulkanik sedini mungkin sehingga kami dapat menginformasikan otoritas manajemen darurat dan masyarakat," kata Major dikutip Howstuff.com Senin 26 Juni 2023.</p><p>Dan inilah 16 gunung yang masuk dalam daftar Gunung Berapi Dekade. Daftar berdasarkan abjad. Bukan pada tingkat bahayanya.</p><h3>1. Avachinsky — Kamchatka, Rusia</h3><p>Di semenanjung Kamchatka di pantai timur Rusia terdapat stratovolcano raksasa. Sejenis gunung berapi berbentuk kerucut dengan sisi curam yang lebih mungkin menghasilkan letusan eksplosif daripada yang lain. Avachinsky dan gunung berapi tetangganya, Koryaksky&nbsp; dapat dilihat dari Petropavlovsk Kamchatsky, kota terpadat di Kamchatka. Sejak letusan pertamanya pada tahun 1737, Avachinsky telah meletus setidaknya 16 kali, letusan terbesar pada tahun 1945 menghasilkan aliran lava pijar dari mulutnya. Letusan terakhirnya terjadi pada tahun 2001.</p><h3>2. Colima — Jalisco dan Colima, Meksiko</h3><p>Di perbatasan negara bagian Colima dan Jalisco di Meksiko, hanya&nbsp; 125 kilometer di selatan kota Guadalajara, terdapat Kompleks Vulkanik Colima. Kedua stratovolcano ini, Nevado de Colima dan Volcan de Colima, keduanya aktif. Tetapi yang lebih muda, Volcan de Colima, lebih aktif dan telah meletus setidaknya 30 kali sejak abad ke-16. Gunung ini sering meletus sejak 2013, namun letusan eksplosif pada tahun 1913 membuat kawah raksasa di puncaknya.</p><h3>3. Etna — Sisilia, Italia</h3><p>Terletak di pulau Mediterania Sisilia, Italia, Gunung Etna adalah gunung berapi paling aktif di Eropa dan memiliki catatan sejarah terpanjang dari letusan gunung berapi mana pun di dunia. Ada dokumentasi kuno tentang Etna yang meletus pada 1.500 SM. Abad ke-21 telah menyaksikan banyak aksi dari Gunung Etna yang&nbsp; telah meletus hampir terus menerus sejak tahun 2001.</p><h3>4. Galeras — Nariño, Kolombia</h3><p>Galeras di Kolombia adalah stratovolcano yang sangat tua dengan kaldera yang runtuh. Para ilmuwan berpikir itu telah aktif setidaknya satu juta tahun. Terletak tepat di sebelah barat Kota Pasto, Kolombia, letusan pada tahun 1993 menewaskan sembilan orang.</p><h3>5. Mauna Loa — Hawaii, AS</h3><p>Mauna Loa mencakup separuh pulau Hawaii. Namanya&nbsp; berarti "Gunung Panjang" dalam bahasa Hawaii, dan merupakan gunung berapi aktif terbesar di planet ini. Sebagian besar Mauna Loa berada di bawah air, dan bagian bawah lautnya menutupi sebagian besar ketinggiannya. Dari dasar ke puncak,&nbsp; gunung ini setinggi&nbsp; 17 kilometer.Salah satu dari dua Dekade Gunung Berapi di Amerika Serikat, Mauna Loa telah meletus 34 kali sejak 1843, dan aliran lahar sering mendekati pusat populasi manusia seperti Hilo.</p><h3>6. Merapi —&nbsp; Indonesia</h3><p>Merapi berada di pulau Jawa atau tepatnya di perbatasan DIY dan Jawa Tengah. Gunung ini terletak di sekitar permukiman yang padat. Ini menjadikan&nbsp;ilmuwan terus memantau gunung berapi yang telah meletus sejak tahun 1987. Dari 67 letusan bersejarahnya, 32 di antaranya datang dengan nuée ardentes yang berbahaya. Ini adalah&nbsp;istilah Prancis yang berarti "awan bercahaya", yang merupakan awan panas besar yang bergerak cepat.&nbsp;</p><h3>7. Nyiragongo — Republik Demokratik Kongo</h3><p>Gunung berapi Nyiragongo adalah salah satu yang paling merusak secara lokal dalam satu abad terakhir. Terletak di Republik Demokratik Kongo, gunung berisi danau lava yang dalam, dan lavanya sangat cair. Pada 10 Januari 1977, dinding gunung berapi yang berisi danau lava pecah dan menumpahkan hingga 5 juta meter kubik lava ke lanskap sekitarnya dalam waktu setengah jam. Untungnya, lahar sebagian besar terkuras jauh dari daerah berpenduduk, meski mencapai pinggiran Goma kota terdekat.</p><h3>8. Rainier — Washington, AS</h3><p>Gunung Rainier adalah gunung berapi paling berbahaya di Amerika. Selama letusan 5.600 tahun yang lalu, puncaknya runtuh dengan sendirinya, menciptakan kawah raksasa yang kemudian diisi kembali oleh letusan.</p><p>Ranier telah meletus berkali-kali dalam 10.000 tahun terakhir dan memiliki sejarah pelepasan lumpur vulkanik besar yang dikenal sebagai lahar yang dapat menempuh jarak puluhan km.</p><h3>9. Sakurajima — &nbsp;Kagoshima, Jepang</h3><p>Gunung berapi Sakurajima di dekat Kagoshima, Jepang, sangat kuat dan telah mengalami letusan yang hampir konstan sejak letusan pertama yang tercatat pada tahun 708 M. Sakurajima dulunya berada di sebuah pulau, tetapi aliran lahar dari letusan raksasa pada tahun 1914 menghubungkannya dengan daratan terdekat.</p><h3>10. Santa Maria — Guatemala</h3><p>Di dekat kota Quetzaltenango di Guatemala terdapat gunung berapi Santa Maria, yang letusannya pada tahun 1902 merupakan salah satu letusan terkuat di abad ke-20. Ledakan besar ini meledakkan kawah selebar &nbsp;1,5 kilometer di sisi barat daya gunung yang terus aktif sejak 1922. Sebelum letusan tahun 1902, sebagian besar gunung berapi ini tenang selama 500 tahun.</p><h3>11. Santorini (Thera) — Cyclades, Yunani</h3><p>Di Laut Aegea, di pulau Yunani Santorini, terdapat situs salah satu peristiwa vulkanik paling merusak dalam sejarah manusia. Berbentuk seperti huruf "C", pusat pulau (pernah disebut Thera) mengalami&nbsp; ledakan vulkanik sekitar tahun 1610 SM. Meskipun pulau itu berpenghuni pada saat itu, tidak ada catatan tertulis tentang peristiwa tersebut . Ini mungkin karena tidak banyak yang selamat.&nbsp;</p><h3>12. Taal — Luzon, Filipina</h3><p>Gunung berapi Taal adalah kaldera raksasa, terletak &nbsp;50 kilometer selatan Manila, ibu kota Filipina. Menjadi bagian&nbsp;dari Cincin Api Pasifik, Taal telah meletus setidaknya 34 kali sejak 1572, termasuk letusan raksasa pada tahun 1911 yang menewaskan 1.335 orang. Taal masih gelisah hingga hari ini dan menjadi ancaman aktif bagi rakyat Filipina.</p><h3>13. Teide — Kepulauan Canary, Spanyol</h3><p>Di Kepulauan Canary terdapat gunung berapi Teide. Menjulang setinggi &nbsp;3.715 meter di atas lautan, puncak gunung ini menjadi titik tertinggi di Spanyol. Beberapa lubangnya telah meletus sejak pulau itu dihuni pada awal abad ke-15. Letusan terbaru terjadi pada tahun 1909. Namun, tidak satu pun dari letusan ini yang sangat merusak.</p><h3>14. Ulawun — &nbsp;Papua Nugini</h3><p>Ulawun berada tepat di atas zona subduksi, tempat pertemuan dua lempeng tektonik, di Samudera Pasifik barat daya. Meskipun secara historis tidak terlalu merusak, dia aktif dan terletak &nbsp;130 kilometer dari kota Rabaul.</p><h3>15. Unzen — &nbsp;Nagasaki, Jepang</h3><p>Gunung Unzen sebenarnya adalah sekelompok stratovolcanoes yang tumpang tindih di Kyushu, sebuah pulau di ujung selatan Jepang.</p><p>Pada tahun 1792, salah satu kubahnya runtuh mengakibatkan&nbsp; &nbsp;ke laut. Ini menimbulkan&nbsp; tsunami yang menewaskan hampir 15.000 orang. Gunung ini benar-benar sunyi sampai tahun 1990, ketika letusannya menyebabkan 12.000 orang mengungsi dari rumah mereka. Letusan Gunung Unzen tahun 1991 menewaskan 45 ilmuwan dan jurnalis.</p><h3>16. Vesuvius — Napoli, Italia</h3><p>Gunung Vesuvius terkenal karena menghancurkan kota Pompeii yang kaya pada tahun 79 M. Tetapi kota Napoli — hanya &nbsp;9 kilometer di sebelah barat gunung — tidak terluka karena angin yang berhembus. Napoli adalah rumah bagi lebih dari 3 juta penduduk, dan meskipun Vesuvius tidak sering meletus, ada bukti bahwa letusan besar terjadi setiap 2.000 tahun selama 25.000 tahun terakhir. Vesuvius cukup tenang selama dua milenium terakhir, jadi mungkin Napoli harus waspada.</p>

AMIRUDDIN ZUHRI.png

etna.jpg

Dalam dunia gunung berapi ada istilah Decade Volcanoes atau Gunung Berapi Dekade. Mereka adalah gunung-gunung yang harus diwaspadai 

Ada 16 Gunung Berbahaya di Dunia Masuk Decade Volcanoes, Satu di Indonesia

Tekno