AS Kirim Bantuan Perlengkapan Militer ke Ukraina, Bentuk Dukungan Melawan Rusia
- Rudal anti-tank Javelins, peluncur, dan perlengkapan militer lainnya milik AS tiba di Kyiv untuk persiapan serangan militer Rusia.
Dunia
KYIV – Rudal anti-tank Javelins, peluncur, dan perlengkapan militer lainnya milik AS tiba di Kyiv untuk persiapan serangan militer Rusia.
Javelins adalah rudal anti-tank yang dapat dikunci pada berbagai target seperti kendaraan lapis baja, bunker, dan gua.
Rudal tersebut mampu digunakan siang dan malam, serta dalam segala kondisi cuaca, menurut Raytheon seperti dikutip dari New York Post.
“Malam ini, pengiriman ketiga dari bantuan senilai US$ 200 juta yang disahkan oleh Presiden Joe Biden tiba di Bandara Boryspil, Kyiv. AS mendukung Ukraina, dan kami akan terus memberikan dukungan yang dibutuhkan Ukraina,” tulis Kedutaan Besar AS di Kyiv melalui Twitter.
- Thailand Jadi Negara Asia Pertama yang Melegalkan Konsumsi Ganja
- 7 Masjid Unik di Indonesia dengan Arsitektur Megah dan Menawan
- Resmi! Amerika Tolak Tuntutan Rusia Soal Ukraina
AS telah menjadi pendukung Ukraina paling kuat dalam mencoba mencegah serangan baru oleh Rusia.
AS telah memberikan lebih dari US$650 juta bantuan keamanan ke Ukraina pada tahun lalu. Sejak 2014, AS telah membantu lebih dari US$2,7 miliar ke Ukraina saat Rusia mencaplok semenanjung Crimea milik Ukraina.
Biden menandatangani bantuan pada bulan Desember. Penandantanganan itu terjadi saat Rusia terus menekan AS dan NATO untuk memblokir Ukraina dan negara-negara bekas blok Soviet lainnya untuk bergabung dengan aliansi tersebut.
Sementara itu, Rusia telah berulang kali membantah rencana serangan terhadap Ukraina. Presiden Rusia, Vladimir Putin dilaporkan telah menempatkan sekitar 100.000 tentara di beberapa titik dekat perbatasan Ukraina.
Pentagon mengumumkan bahwa mereka belum berencana mengerahkan pasukan. Namun jika dikerahkan, mereka akan dikirim sebagai bantuan bagi pasukan NATO.
Anggota NATO lainnya, seperti Inggris, Denmark, Prancis, dan Spanyol juga berusaha membantu Ukraina dengan tambahan senjata selagi menyiapkan pasukan.