BI: Negara - Negara ASEAN Sepakati Integrasi Keuangan di Kawasan
- Negara-negara ASEAN sepakat untuk melakukan integrasi keuangan ASEAN. Hal ini mengemuka dalam pertemuan 8th Joint Meeting of the ASEAN Finance Ministers and Central Bank Governors (AFMGM) yang diselenggarakan secara virtual akhir pekan lalu.
Nasional
JAKARTA -Negara-negara ASEAN sepakat untuk melakukan integrasi keuangan ASEAN. Hal ini mengemuka dalam pertemuan 8th Joint Meeting of the ASEAN Finance Ministers and Central Bank Governors (AFMGM) yang diselenggarakan secara virtual akhir pekan lalu.
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menyatakan para perwakilan negara yang hadir juga turut menekankan bahwa upaya mempercepat vaksinasi merupakan prioritas utama, seiring dengan pentingnya kebijakan fiskal dan moneter untuk mendorong pemulihan ekonomi kawasan.
“Pada pertemuan AFMGM tersebut disepakati beberapa upaya prioritas dalam mendorong stabilitas dan integrasi keuangan ASEAN,” kata dia dalam website resmi seperti dikutip Selasa, 12 April 2022.
- PGAS Targetkan 154 Ribu Sambungan Gas Rumah Tangga di Jakarta pada 2022
- SpaceX Berangkatkan Tiga Pengusaha Kaya ke Luar Angkasa
- Embargo Batu Bara Rusia Mulai Agustus, RI Bakal Keciprat Untung Lagi?
Ditambahkan, integrasi keuangan ASEAN akan dilakukan melalui beberapa upaya, termasuk: mendorong proses integrasi lebih lanjut sektor jasa keuangan kawasan, termasuk melalui proses upgrading Annex Jasa Keuangan dalam perundingan ASEAN-Australia-New Zealand Free Trade Agreement (AANZFTA).
Kemudian rampungnya studi mengenai ASEAN Member States (AMS) “Financial Landscape Toward Furthering ASEAN Banking Integration in the Digital Era" yang akan menjadi masukan bagi penyempurnaan pedoman ASEAN Banking Integration Framework (ABIF) menuju peningkatan integrasi perbankan di era digital.
Lalu juga inisiatif Cross-Border QR Code Payment Linkages bilateral diantara negara anggota ASEAN, yang diharapkan dapat menjadi langkah awal bagi pengembangan jaringan pembayaran lintas batas di kawasan ASEAN. Inisiatif ini dapat menempatkan ASEAN sebagai yang terdepan secara global dalam konektivitas pembayaran ritel yang inklusif.
Selain itu, melalui penerbitan ASEAN Taxonomy version 1, yang berisikan komponen kunci taksonomi keuangan berkelanjutan sesuai dengan kebutuhan anggota dan sejalan dengan inisiatif global dalam meningkatkan investasi dan pembiayaan berkelanjutan. Publikasi dan sosialisasi “Conversation Pack" juga diharapkan menjadi basis diskusi berbagai pihak agar mengutamakan keuangan berkelanjutan sebagai pilihan pertama dalam pembiayaan proyek berkelanjutan.
Selanjutnya melalui inisiatif bank sentral ASEAN untuk memperkuat agenda keuangan berkelanjutan melalui pembentukan dua workstream di bawah Senior Level Committee Task Force (SLC-TF), yang diarahkan untuk membangun kapasitas pada isu-isu di area keuangan berkelanjutan dan mengembangkan ASEAN Green Map.
Lalu penerbitan "Policy Note on Digital Financial Literacy" dan “Measuring Progress 2021: Financial Inclusion in Selected ASEAN countries" yang mendukung langkah inklusi keuangan serta integrasi inklusi keuangan dengan inklusi ekonomi secara keseluruhan.
“Serta melalui penyelesaian Policy Note on Capital Account Safeguard Measures Recent Experiences dan penyampaiannya ke International Monetary Fund guna memperkaya khazanah diskusi Integrated Policy Framework dari sudut pandang negara anggota ASEAN,” kata Perry.
Pertemuan Tahunan ke-8 Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral ASEAN tahun 2022 mengangkat tema ASEAN A.C.T.: Addressing Challenges Together.
Pada pertemuan ini juga diperoleh pandangan dari beberapa lembaga internasional, yaitu International Monetary Fund (IMF), World Bank (WB), ASEAN+3 Macroeconomic Research Office (AMRO), Asian Development Bank (ADB), dan Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB), serta dari beberapa organisasi dunia usaha, yaitu ASEAN Business Advisory Council, EU-ASEAN Business Council, dan US-ASEAN Business Council.