BI Optimistis Rupiah Menguat Tembus Rp14.600 - Rp15.100 pada 2024
- Pada 2023, secara rata-rata kisaran nilai tukar rupiah Rp14.800 sampai Rp15.200 per dolar AS.
Industri
JAKARTA - Bank Indonesia (BI) optimistis nilai tukar rupiah semakin menguat menjadi Rp14.600 sampai dengan Rp15.100 per dolar Amerika Serikat (AS) pada 2024.
Gubernur BI Perry Warjiyo menilai penguatan nilai tukar tersebut dikarenakan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang meningkat, inflasi yang semakin rendah, investasi yang semakin bagus, serta upaya BI dalam menstabilisasi nilai tukar rupiah.
Adapun pada 2023, secara rata-rata kisaran nilai tukar rupiah Rp14.800 sampai Rp15.200.
"Akan menguat pada tahun 2024 menjadi rata-ratanya Rp14.600 sampai dengan Rp15.100 per dolar AS. Sekali lagi kami akan terus memastikan untuk stabilisasi nilai tukar sesuai mandat yang diberikan,” kata Perry, di Jakarta, Senin.
Perry menjelaskan, proyeksi tersebut tercermin dari ketahanan sektor eksternal Indonesia di tengah gelombang ketidakpastian global yang secara fundamental mendukung tren penguatan nilai tukar rupiah.
- Jadwal KRL Jogja-Solo Berubah Mulai 1 Juni 2023, Cek Jadwal Lengkapnya
- Fenomena BPR Berguguran Tiap Tahun, Konsolidasi dan Digitalisasi Kuncinya?
- Bakal Rombak Kepengurusan? Berikut Mata Acara RUPS Garuda Indonesia (GIAA) Hari Ini!
Kinerja Neraca Perdagangan Indonesia terus mencatatkan surplus yang cukup tinggi. Berdasarkan laporan dari Badan Pusat Statistik (BPS), Neraca Perdagangan mencapai surplus US$3,9 miliar per April 2023.
Aliran modal asing juga mencatatkan portfolio investasi sebesar US$1,9 miliar pada kuartal II-2023, lebih besar dibandingkan dengan kuartal I-2023 yang tercatat sekitar US$3,5 miliar.
Kinerja positif tersebut meningkatkan cadangan devisa Indonesia sebesar US$144,2 miliar pada April 2023
“(Cadangan devisa) ini memang kami gunakan untuk melakukan stabilisasi nilai tukar rupiah sejalan dengan kondisi eksternal kita. Neraca pembayaran dan aliran masuk modal asing dan cadangan devisa juga langkah-langkah yang dilakukan Bank Indonesia untuk stabilisasi nilai tukar rupiah,” ujarnya.
Perry juga memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan tumbuh 4,7% sampai 5,5%, dengan tingkat inflasi yang akan lebih rendah 1,5% sampai 3,5% pada 2024.