Dapat Pembiayaan Rp11,73 Triliun dari 8 Bank, PLN Siap Percepat Transisi Energi Hijau
- PT PLN (Persero) terus mendorong percepatan transisi energi di Indonesia, dengan menjalin kerja sama pembiayaan hijau senilai US$750 Juta atau setara dengan Rp11,73 triliun (kurs Rp15.655 per dolar AS).
Industri
JAKARTA - PT PLN (Persero) terus mendorong percepatan transisi energi di Indonesia, dengan menjalin kerja sama pembiayaan hijau senilai US$750 Juta atau setara dengan Rp11,73 triliun (kurs Rp15.655 per dolar AS).
Delapan bank turut serta dalam pembiayaan hijau PLN dalam mengurangi emisi karbon. Kesepakatan ini ditandai dengan penandatanganan Mandate Letter oleh PLN.
"Kami berencana menggunakan sepenuhnya pembiayaan ini untuk mendukung pembangunan program-program berbasis EBT," ujar Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo dilansir pada Rabu, 2 November 2022.
- Cara Mengatur Uang untuk Anda yang Masih Single Agar Tabungan Menggunung
- Begini Modus Pelaku Penggandaan Data Mobile Banking 150 Nasabah Bank BUMN
- BNI Telah Mitigasi Soal Kasus Penggandaan Data Mobile Banking Nasabah
Darmawan menambahkan, PLN mendapat kepercayaan dan dukungan dari kreditur dan investor internasional sehingga PLN mendapatkan pembiayaan dengan pricing yang kompetitif seperti ini di tengah situasi pasar dan ekonomi yang penuh dengan ketidakpastian dan volatile.
Adapun delapan bank yang memperoleh mandat pembiayaan hijau ini adalah Bank of China, China Construction Bank, CIMB, DBS Bank, PT Bank Mizuho Indonesia atau Mizuho Bank Ltd, dan OCBC.
Lalu ada Sumitomo Mitsui Banking Corporation atau Bank BTPN, dan United Overseas Bank (UOB).
Sebelumnya, Darmawan bersama PLN telah melakukan sejumlah inisiatif dalam mendukung agenda dekarbonisasi. Salah satunya dengan memensiunkan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) dan gencar membangun pembangkit energi baru terbarukan (EBT).
Dalam menjalankan proyek mengejar target carbon neutral, PLN menyambut dukungan internasional dari sisi pembiayaan.