Muslim Amerika untuk Palestina Menyerukan Gencatan Senjata di Gaza di Monumen Washington (Reuters/Bonnie Cash)
Dunia

Demonstrasi Anti-Israel di AS Meluas, Polisi Buldoser Mahasiswa

  • Respons terhadap protes ini telah ditanggapi dengan tindakan keras dari pihak berwenang, termasuk penangkapan massal dan penghentian upacara wisuda. Hal ini tentunya menjadi catatan miris mengingat Amerika menjunjung kebebasan berekspresi.

Dunia

Muhammad Imam Hatami

JAKARTA - Protes yang meluas dikalangan mahasiswa Amerika terhadap tindakan militer Israel di Gaza telah mencapai puncaknya. Demonstrasi besar-besaran ini memunculkan sentimen anti-perang yang kuat di negara tersebut. 

Respons terhadap protes ini telah ditanggapi dengan tindakan keras dari pihak berwenang, termasuk penangkapan massal dan penghentian upacara wisuda. Hal ini tentunya menjadi catatan miris mengingat Amerika menjunjung kebebasan berekspresi.

Dilansir dari Xinhua, Protes dimulai pada tanggal 17 April di Universitas Columbia dan sejak itu menyebar ke lebih dari 30 negara bagian di seluruh Amerika Serikat. 

Para pengunjuk rasa mengecam penolakan gencatan senjata permanen dan bantuan militer AS ke Israel.

Bantuan militer tersebut memicu kemarahan dan keprihatinan di antara mahasiswa dan aktivis anti-perang.  Lebih dari 700 orang telah ditangkap polisi, hal tersebut menimbulkan kecaman keras dari para profesor dan aktivis. 

Universitas dan pemerintah setempat telah memberlakukan tindakan keras, termasuk penghentian upacara wisuda dan penangkapan demonstran, yang semakin memicu kemarahan di kalangan pendidik dan aktivis.

University of South Carolina Union  juga membatalkan upacara wisuda di panggung utama sebagai tanggapan terhadap aktivitas pro-palestina oleh mahasiswa.

Di beberapa universitas lain, seperti di Universitas Texas di Austin, respons keras terhadap protes telah mencapai tingkat yang mengkhawatirkan.

Dilaporkan bahwa polisi menggunakan buldoser untuk menindas para mahasiswa yang melakukan protes, lebih dari 50 orang ditangkap dalam insiden tersebut. 

Ekskalasi Ketegangan

Kejadian ini mencerminkan eskalasi ketegangan antara otoritas Amerika Serikat dan mahasiswa yang mengekspresikan ketidakpuasan terhadap tindakan militer Israel di Gaza. 

Selain itu, situasi ini juga memantik reaksi internasional, protes serupa juga terjadi di universitas-universitas di luar AS, seperti di Perancis dan Australia. 

Dampaknya telah meluas ke luar negeri, menunjukkan pentingnya isu ini dalam konteks global dan kemungkinan terjadinya solidaritas lintas negara dalam mendukung hak-hak sipil dan perdamaian. 

Para aktivis di seluruh dunia berupaya untuk meningkatkan kesadaran terhadap isu-isu ini dan menyerukan respons yang proporsional dan menghormati hak asasi manusia terhadap protes mahasiswa.

Dengan terus ditangkapnya ratusan mahasiswa di seluruh Amerika Serikat, eskalasi kekerasan di neggara tersebut terus mendidih.

Kondisi ini mencerminkan ketegangan yang meningkat di antara komunitas akademik terkait isu-isu politik dan keamanan global. 

Respon pemerintah dan institusi pendidikan terhadap protes ini akan terus dipantau oleh para pengamat dan aktivis yang memperjuangkan kebebasan berekspresi dan perdamaian.