Perusahaan gas PT Rukun Raharja Tbk (RAJA).
Korporasi

Didukung oleh Proyek Pipa Rokan, Laba Bersih Rukun Raharja (RAJA) Meroket 319 Persen

  • Per-tahun 2022, RAJA mencatat laba bersih senilai US$10,83 juta atau setara dengan Rp161,5 miliar dalam asumsi kurs Rp14.913 per-dolar Amerika Serikat (AS).

Korporasi

Idham Nur Indrajaya

JAKARTA - PT Rukun Raharja Tbk (RAJA) mengalami pertumbuhan laba bersih hingga 319,5% secara year-on-year (yoy), terutama karena didukung oleh proyek pipa rokan.

Per-tahun 2022, RAJA mencatat laba bersih senilai US$10,83 juta atau setara dengan Rp161,5 miliar dalam asumsi kurs Rp14.913 per-dolar Amerika Serikat (AS).

Angka tersebut mengindikasikan kenaikan yang drastis dari pencapain laba bersih pada tahun 2021, yakni sebesar US$3,39 juta (Rp50,5 miliar).

Kenaikan laba bersih terjadi seiring dengan terdongkrak pendapatan sebesar 29% yoy dari US$98,84 juta (Rp1,47 triliun) pada 2021 menjadi US$126,69 juta (Rp1,88 triliun) pada 2022.

Pembukuan pendapatan itu pun telah melampaui raihan perseroan sebelum pandemi COVID-19 yang mencetak angka sebesar US$122,1 juta (Rp1,82 triliun).

Direktur RAJA Oka Lesmana mengatakan bahwa kinerja keuangan yang sangat positif ini mencerminkan upaya terbaik perseroan dalam melakukan ekspansi dan diversifikasi secara gencar di berbagai lini bisnis.

Sejak tahun 2021, RAJA telah berinvestasi di bisnis compressed natural gas (CNG), water treatment plant, LPF facility terminal, dan partisipasi dalam konsorsium proyek pipa rokan.

"Proyek tersebut (pipa rokan) tersebut sudah memberikan kontribusi pendapatan semenjak Februari 2022," ujar Oka dikutip dari keterangan resmi, Rabu, 5 April 2023.

Selain proyek pipa rokan, tumbuhnya pencapaian perseroan pada tahun 2022 pun didorong oleh pendapatan investasi pada 2022 yang mengalami kenaikan karena terpengaruh tingginya harga minyak mentah.

"Kontribusi dari pendapatan investasi itu sendiri di tahun 2022 adalah sebesar US$6,98 juta (Rp104,09 miliar), naik 227% yoy," tambah Oka.

Pada tahun 2022, penyerapan belanja modal (capital expenditure/capex) RAJA mencapai US$27 juta (Rp402,65 miliar) dari total US$40 juta (Rp596,52 milair) yang dianggarkan perseroan.

Capex tersebut digunakan untuk menuntaskan pembayaran proyek pipa rokan, akusisi stasiun induk CNG di Jawa Barat dan pembangunan stasiun induk CNG baru di Jawa Tengah, pembangunan pipa untuk pelanggan baru di Riau, serta joint study untuk proyek pengelolaan minyak dan gas di Blok Jabung Tengah, Jambi.

Oka menyampaikan bahwa RAJA terus berupaya untuk memberikan performa terbaiknya setelah sempat mengalami kemerosotan laba saat pandemi.

Pada tahun 2022, kinerja keuangan perseroan didukung oleh ekspansi bisnis dan keikutsertaaan dalam beberapa lelang besar di Indonesia.

Dengan adanya kebijakan pemerintah untuk mengurangi ekspor gas secara bertahap demi kebutuhan domestik, prospek bisnis RAJA pun dinilai perseroan masih cukup menjanjikan.