Digugat Sana-Sini, Elon Musk Yakin Twitter Bisa Selamat dari Bangkrut
- SAN FRANSISCO- Miliarder Elon Musk bahwa Twitter bisa selamat dari ancaman kebangkrutan. selain itu, Musk juga optimis bahwa dirinya bisa segera balik modal set
Tekno
SAN FRANSISCO - Miliarder Elon Musk mengatakan bahwa Twitter bisa selamat dari ancaman kebangkrutan. Selain itu, Musk juga optimistis bahwa dirinya bisa segera balik modal setelah menggelontorkan puluhan miliar dolar AS untuk mengakuisisi Twitter.
Optimisme tersebut diungkapkan Musk Lewat kicauan di akun Twitter miliknya. Dalam kicauan tersebut, ia mengakui bahwa dirinya mengalami banyak kesulitan setelah akuisisi Twitter dilakukan akhir Oktober 2022.
"Saya tidak ingin rasa sakit itu menimpa siapa pun. Twitter masih memiliki tantangan, tetapi sekarang cenderung mencapai titik impas (balik modal) jika kita terus melakukannya. Dukungan publik sangat dihargai," ujar Elon Musk sebagaimana dikutip TrenAsia.com dari CNBC Internasional, Senin, 6 Februari 2023.
Namun, optimisme Elon Musk bahwa Twitter bakal balik modal, bahkan untuk menguntungkan tampaknya bakal menempuh jalan terjal. Pasalnya, sejumlah laporan mengatakan bahwa saat ini Twitter tengah berjuang keras melawan kesulitan hingga sejumlah gugatan.
- Cari Pekerjaan Baru, Berikut Tips Taklukkan Wawancara Bagi Para Korban PHK
- Tips Intermittent Fasting yang Efektif Turunkan Berat Badan
- Rekomendasi 10 Serial Netflix Terpopuler Sepanjang Masa
Adapun gugatan yang dilayangkan pada Twitter meliputi tunggakan uang sewa kantor di sejumlah tempat termasuk San Fransisco dan London. Selain itu, ada pula gugatan lantaran piutang macet oleh perusahaan konsultan di AS.
Mengutip laman berita teknologi Platformer, pendapatan harian Twitter terpantau turun sebesar 40% secara tahunan pada Januari 2023.
Anjloknya pendapat Twitter dikabarkan terjadi setelah ratusan pengiklan top di platform tersebut menghentikan bahkan membatalkan rencana iklannya di Twitter.
Laporan tersebut juga memperkirakan Twitter akan mengalami penurunan pendapatan iklan Twitter hingga 70% secara tahunan pada Desember mendatang.
- IHSG Ditutup Melemah 0,55 Persen, Sektor Teknologi Paling Ambles
- Dinamika Solo: Habis Jadi Kota Ternyaman, Terbitlah Kenaikan PBB Ugal-Ugalan
- Tingkat Kesulitan Penambangan Bitcoin Meningkat, Bagaimana Proyeksi Aset Kripto di Februari?
Sebagai informasi, setalah mengakuisisi Twitter, Musk menerapkan sejumlah perubahan pada platform mikroblogging tersebut. Di antaranya memulihkan akun tokoh kontroversial termasuk pendiri situs web neo-Nazi Andrew Anglin dan Mantan Presiden AS Donald Trump.
Kebijakan ini lantas mengakibatkan kepergian banyak merek dari platform, dan protes dari para pemimpin hak-hak sipil.
Selain itu, Musk juga memangkas jumlah karyawan melalui PHK massal, pemutusan hubungan kerja lainnya, dan perubahan internal yang memaksa banyak orang untuk mengundurkan diri. Termasuk di antaranya adalah peniadaan program bekerja dari rumah alias work from home.
Selain memotong biaya, Twitter di bawah kendali Elon Musk juga telah mencoba menghidupkan jalur pendapatan baru. Twitter melelang semua fasilitas kantor mulai dari persediaan dapur hingga peralatan kerja pada bulan Januari tahun ini.
- 7 Cara Fantastis Penggunaan Baking Soda dan Cuka untuk Pecahkan Masalah Sehari-Hari
- 5 Rekomendasi Buku Pengembangan Diri yang Akan Mengubah Karier Anda
- Mulai Khawatir Krisis Penduduk, China Bolehkan Pasangan Belum Menikah Punya Anak
Perusahaan juga meluncurkan layanan berlangganan Twitter Blue yang diperbarui pada bulan Desember 2022. Elon Musk juga memutuskan baru-baru ini, untuk menagih peneliti untuk akses ke API perusahaan dan menghapus semua akses gratis ke sana.
Pada November lalu, Musk lewat tulisannya mengakui bahwa perusahaan mengalami penurunan pendapatan besar-besaran setelah pengiklan menghentikan pengeluaran di platform media sosial.
Namun, di akhir tahun 2022, Musk tiba-tiba mengklaim Twitter tidak lagi berada pada jalur cepat menuju kebangkrutan. Hanya saja perusahaan media sosial masih belum aman kondisi keuangannya.