<p>PT Aplikasi Karya Anak Bangsa (Gojek Indonesia) merayakan hari jadi ke-10 dengan menyebar promo pembelian GoFood, fitur layanan antarmakanan.<br />
Berlangsung selama dua bulan mulai 7 Oktober – 1 Desember 2020, Gojek melibatkan kurang lebih 43 outlet resto yang menjadi rekanannya.  / Gojek.com</p>
Komunitas

GoFood Maksimalkan Potensi 74.000 Mitra dalam Harkulnas

  • Gojek melalui GoFood berhasil memaksimalkan sebanyak 74.000 mitra bisnisnya melalui promo beragam kuliner favorit dalam Hari Kuliner Nasional (Harkulnas) pada 1 April – 5 Mei 2020.

Komunitas

Aprilia Ciptaning

PT Karya Anak Bangsa (Gojek Indonesia) melalui GoFood berhasil memaksimalkan sebanyak 74.000 mitra bisnisnya melalui promo beragam kuliner favorit dalam Hari Kuliner Nasional (Harkulnas) pada 1 April – 5 Mei 2020.

Chief Food Officer Gojek Group Catherine Hindra Sutjahyo mengungkapkan, di tengah situasi pandemi virus corona (COVID-19), banyak mitra dari merchant usaha kecil dan menengah (UMKM) yang bisnisnya bergeser dari semula offline menjadi online.

Menurutnya, hal itu dikarenakan oleh perubahan perilaku konsumen selama masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

“Dengan semakin ketatnya aturan yang membatasi kontak sosial, terdapat perubahan perilaku konsumen yang sebelumnya memiliki banyak pilihan untuk makan di tempat atau dine in, menjadi pesan makan secara online di rumah,” terang Catherine dalam siaran tertulis di Jakarta, Senin, 18 Mei 2020.

Adapun selama Harkulnas, GoFood melakukan strategi meningkatkan penjualan harian merchant dengan cara promosi melalui shuffle cards di aplikasi untuk menjangkau lebih banyak pelanggan.

Selain itu, lanjut Catherine, GoFoof juga memberikan promo ongkos kirim (ongkir) pada pelanggan, mengurangi biaya operasional melalui voucer diskon belanja bahan baku, hingga meningkatkan efisiensi bisnis UMKM melalui fitur Recommended Campaign di aplikasi GoBiz.

Menurutnya, rata-rata pesanan dan omzet merchant yang mengikuti Harkulnas lebih tinggi 12% dibanding merchant di luar program.

Catherine pun menunjukkan beberapa temuan menarik yang dapat dijadikan referensi UMKM dalam menyusun strategi bisnis, antara lain pertumbuhan transaksi tertinggi selama program Harkulnas terdapat di wilayah Batam, Jabodetabek, dan Surabaya.

Selanjutnya, aneka kopi menjadi minuman yang paling sering dipesan oleh masyarakat selama work from home (WFH). Untuk makanan, ayam geprek dan aneka nasi goreng merupakan tipe makanan yang paling populer. Terakhir, waktu pemesanan tertinggi terjadi pada pukul 18.00 – 20.00 WIB saat sebelum Ramadan, dan ketika Ramadan, order paling banyak dilangsungkan pada pukul 16.00 – 19.00 WIB.

Perilaku konsumen yang lebih banyak menghabiskan waktu di rumah, rupanya mempengaruhi tingkat pendapatan beberapa jenis merchant. Catherine mengungkapkan, beberapa merchant yang menjual snack atau camilan mengalami kenaikan transaksi 30% lebih tinggi dibandingkan sebelum masa pandemi.

“Hal ini dikarenakan perubahan preferensi konsumen yang lebih banyak di rumah,” katanya.

Dalam menjalankan bisnisnya, Catherine menegaskan bahwa pihaknya senantiasa mengutamakan protokol keamanan dan kebersihan makanan, termasuk penerapan pengantaran tanpa kontak fisik secara langsung.

“Kami optimistis, pasti ada jalan untuk terus bertahan melalui masa sulit ini,” tuturnya. (SKO)