Ilustrasi produksi minyak mentah
Nasional

Harga Minyak Dunia Menguat Usai Ukraina Sebut Tidak Akan Serahkan Kota Mariupol

  • kenaikan harga minyak mentah dunia yang terjadi pada hari ini ditenggarai oleh adanya pernyataan yang dilontarkan pihak Ukraina kepada Rusia yang menyebutkan bahwa mereka tidak akan menyerahkan kota Mariupol dalam rangkaian serangan invasi militer yang dilakukan.

Nasional

Muhammad Farhan Syah

JAKARTA – Harga minyak mentah dunia kembali mengalami penguatan. Pada perdagangannya di pasar berjangka WTI, harga minyak mentah dunia  tercatat mengalami penguatan hingga sebesar 3,13% di level US$108,03 per barel pada Senin, 21 Maret 2022 pukul 11.11 WIB.

kenaikan harga minyak mentah dunia yang terjadi pada hari ini ditenggarai oleh adanya pernyataan yang dilontarkan Ukraina kepada Rusia yang menyebutkan bahwa mereka tidak akan menyerahkan kota Mariupol dalam rangkaian serangan invasi militer yang dilakukan.

“Tidak ada pertanyaan tentang menyerah, meletakan senjata,” ujar wakil Perdana Menteri Ukraina Iryna Vereshchuck dala keterangan pers pada Senin, 21 Maret 2022. “Kami telah memberi tahu Rusia tentang ini,” lanjutnya.

Penguatan harga minyak mentah dunia yang terjadi hari ini semakin memperpanjang catatan kenaikan harga pada komoditas tersebut dalam beberapa hari terakhir. Minyak mentah dunia telah mengalami penguatan sejak Kamis, 17 Maret 2022 dengan total kenaikan kumulatif hingga hari ini mencapai 13,31%.

Sementara itu, peningkatan harga minyak mentah dunia yang  terjadi saat ini juga diakibatkan oleh adanya potensi penurunan drastis pada minyak Rusia hingga seperempat dari total produksi pada bulan depan seperti yang disebutkan oleh International Energy Agency (IEA).

Adanya potensi pada peningkatan eskalasi geopolitik antara Rusia-Ukraina hingga peringatan dari IEA terhadap potensi penurunan produksi minyak mentah oleh Rusia itu menjadi sentimen utama dari penguatan harga minyak mentah dunia yang terjadi saat ini.

Adapun naik-turunnya harga minyak mentah dunia masih dipengaruhi kuat oleh isu geopolitik yang terjadi antara Rusia dan Ukraina. Sejumlah dampak yang terjadi akibat invasi militer yang dilakukan oleh Rusia itu membuat sejumlah harga komoditas dunia termasuk minyak mentah kian fluktuatif. 

konflik tersebut sangat berpengaruh terhadap pergerakan harga minyak mentah dunia mengingat Rusia merupakan produsen minyak mentah terbesar ketiga di dunia yang memiliki kemampuan rata-rata produksi hingga mencapai sekitar 11,2 juta barel per hari.

Invasi yang dilakukan oleh Rusia serta beberapa sanksi yang menjeratnya itu kemudian semakin memperburuk masalah rantai pasok yang sebelumnya sudah terdampak akibat pandemi COVID-19.