Jelang Rilis Inflasi AS, Aset Kripto Bitcoin dkk Merangkak Naik
- Bitcoin dan aset-aset kripto berkapitalisasi pasar terbesar (big cap) lainnya tengah merangkak naik menjelang perilisan data inflasi Amerika Serikat
Pasar Modal
JAKARTA - Bitcoin dan aset-aset kripto berkapitalisasi pasar terbesar (big cap) lainnya tengah merangkak naik menjelang perilisan data inflasi Amerika Serikat (AS) yang akan diumumkan hari ini, Selasa, 13 Desember 2022, waktu setempat.
Menurut pantauan Coin Market Cap, Selasa, 13 Desember 2022 pukul 11.45 WIB, Bitcoin dalam 24 jam terakhir mengalami kenaikan 1,44% ke posisi US$17.182 atau setara dengan Rp268,76 juta dalam asumsi kurs Rp15.642 perdolar Amerika Serikat (AS).
Kemudian, Ethereum (ETH) yang menempati peringkat kedua big cap tercatat meningkat 2,17% ke level US$1.273 (Rp19,9 juta).
Di peringkat ketiga, Tether (USDT) naik 0,01% ke harga US$1 (Rp15.642), sedangkan Binance Coin (BNB) masih menurun dengan persentase 4,71% dan menempati posisi US$268,95 (Rp4,2 juta).
USD Coin (USDC) di peringkat kelima mengalami kenaikan 0,01% ke harga US$1 (Rp15.642) sementara Binance USD (BUSD) di peringkat keenam pun mencatat perkembangan yang serupa sebagai sesama stablecoin.
Di peringkat ketujuh, Ripple (XRP) naik 2,19% ke posisi US$0,3829 (Rp5.989), sedangkan Dogecoin (DOGE) di peringkat kedelapan mengalami penguatan 2,06% ke level US$0,08967 (Rp1.402).
Selanjutnya, Cardano (ADA) di peringkat kesembilan mengalami kenaikan 0,11% ke US$0,3037 (Rp4.750), dan Polygon (MATIC) di peringkat kesepuluh mencatat penguatan 2,11% ke posisi US$0,9034 (Rp14.130).
- Mulai dari Johnny Depp Hingga Vladimir Putin, Ini 5 Nama Orang Paling Dicari di Google Selama Tahun 2022
- Kecerdasan Buatan Memprediksi Harga Kripto Bitcoin pada Akhir Tahun 2022
- Rekomendasi Tanaman Hias Paling Banyak Dicari Selama 2022 Menurut Google Lens, Tertarik Menjualnya?
Trader Tokocrypto Afid Sugiono mengatakan, ada dua peristiwa penting pada pekan ini yang dapat berpengaruh kepada kinerja pasar kripto ke depannya.
Yang pertama adalah perilisan data inflasi AS sementara yang kedua adalah penetapan suku bunga dari bank sentral The Federal Reserve (The Fed).
Antisipasi pelaku pasar terhadap dua peristiwa ini pun membuat aset-aset kripto big cap mengalami bearish pada awal pekan.
Apabila data inflasi yang dirilis menunjukkan perbaikan kinerja ekonomi, selera investor terhadap aset kripto pun diperkirakan akan kembali tumbuh.
"Dengan menunggu perilisan data inflasi dan suku bunga yang membaik, kemungkinan volatilitas Bitcoin diharapkan bisa kembali menembus US$17.000 (Rp265,9 juta) dan naik menuju US$19.000 (Rp297,19 juta). Namun, jika hasilnya memburuk, ada kemungkinan akan menghadapi penurunan kembali menuju US$15.000 (Rp234,6 juta)," ujar Afid dikutip dari riset mingguan, Selasa, 13 Desember 2022.
- Sarana Menara Milik Grup Djarum Tebar Dividen, Orang Terkaya se-Indonesia Hartono Bersaudara Cuan Ratusan Miliar
- Fantastis! Perputaran Uang Judi Piala Dunia 2022 Capai Rp546 Triliun Berkat COVID-19
- Tersangkut Korupsi, Kementerian BUMN Cari Pengganti Direktur Waskita Karya Bambang Rianto
Top Gainers
Di antara 100 aset kripto big cap, berikut ini lima aset yang menjadi top gainers dalam 24 jam terakhir:
1. Bitcoin SV (BSV): +7,75% (US$46,52/Rp727.665)
2. Toncoin (TON): +7% (US$2,16/Rp33.786)
3. Dash (DASH): +6,67% (US$0,929/Rp13.314)
4. Neutrino USD (USDN): +3,86% (US$0,8512/Rp13.314)
5. Zcash (ZEC): +4,55% (US$46,12/Rp721.409)
Top Losers
Di antara 100 aset kripto big cap, berikut ini lima aset yang menjadi top losers dalam 24 jam terakhir:
1. Trust Wallet Token (TWT): -14,65% (US$2,27/Rp35.507)
2. Binance Coin (BNB): -4,71% (US$268,95/Rp4,2 juta)
3. Chain (XCN): -9,24% (US$6,54/Rp102.298)
4. Nexo (NEXO): -8,32% (US$0,6673/Rp10.437)
5. Solana (SOL): -8,08% (US$13,13/Rp205.379)