(Ki-ka) Djoko Setyanto (VP of Innovation & Technology Hypernet Technologies), Sudino Oei (Chief Operation Officer Hypernet Technologies), Agung Satya Wiguna (Chief Enterprise Business Officer PT Link Net Tbk), dan Rahmat Budiyana (Head of Solution & Delivery PT Link Net Tbk)
Industri

Lyft Diproyeksikan jadi Penopang Pertumbuhan Konsumen Hypernet Technologies

  • Hypernet Technologies sebagai managed service provider (MSP) menargetkan kenaikan jumlah konsumen mencapai 40% secara tahunan (year-on-year/yoy) pada tahun 2023, ditopang oleh brand baru hasil kolaborasi dengan Link Net Enterprise dengan nama Lyft.

Industri

Drean Muhyil Ihsan

JAKARTA – Hypernet Technologies sebagai managed service provider (MSP) menargetkan kenaikan jumlah konsumen mencapai 40% secara tahunan (year-on-year/yoy) pada tahun 2023, ditopang oleh brand baru hasil kolaborasi dengan Link Net Enterprise dengan nama Lyft. 

Chief Executive Officer (CEO) Hypernet Technologies Sudianto Oei optimistis kolaborasi ini akan membawa dampak positif bagi perseroan di tengah pengembangan inovasi dengan fokus ekspansi pada akses sistem keamanan jaringan ke depannya.

“Kami optimistis inovasi produk melalui kolaborasi dan pengembangan sistem keamaan akan mendorong pertumbuhan kinerja,” ujarnya kepada wartawan, Rabu, 14 Juni 2023.

Sudianto mengatakan tren transformasi digital mendorong pihaknya dan Link Net Enterprise memberikan solusi teknologi dan kemudahan bagi para pelanggan enterprise dengan memanfaatkan software dan fungsi kontrol terpusat.

Pasalnya, Hypernet Technologies telah memiliki pengalaman lebih dari 15 tahun pada bidang MSP yang didukung oleh infrastruktur jaringan dan konektivitas milik Link Net Enterprise, sehingga solusi yang ditawarkan ini diyakini dapat mengakselerasi kinerja para klien.

“Dengan produk Lyft, para konsumen setidaknya kini bisa melakukan pengiriman data dalam jumlah besar secara bersamaan dengan risiko yang minim, seperti gangguan konektivitas, diiringi dengan tingkat keamanan yang tinggi,” paparnya.

Solusi bagi Sektor Industri

President Director Link Net Marlo Budiman mengungkapkan, Lyft diharapkan dapat menjadi solusi business-to-business (B2B) untuk memenuhi transformasi digital dari berbagai sektor industri di dalam negeri.

“Dengan Lyft kami percaya dapat mempermudah pelanggan B2B, baik dari segi investasi barang modal, peralatan atau equipment, lisensi perangkat lunak (software), instalasi hingga maintenance untuk bisa fokus mempercepat transformasi digital masing-masing perusahaan,” pungkasnya.

Sebagai informasi, Link Net Enterprise merupakan bagian dari PT Link Net Tbk (LINK) yang memberikan layanan melalui jaringan komunikasi broadband termasuk distribusi program televisi dan internet berkecepatan tinggi.

Berdasarkan data RTI Business, jajaran pemegang saham LINK di antaranya Axiata Investments (Indonesia) Sdn. Bhd dengan porsi kepemilikan sebesar 76,42%. Kemudian disusul oleh PT XL Axiata Tbk (EXCL) mengempit 19,22% dari total kepemilikan saham LINK. Sisanya tersebar di masyarakat.

Sementara itu, PT Hipernet Indodata (HI) atau yang lebih dikenal sebagai Hypernet Technologies adalah perusahaan managed service provider (MSP) yang kini telah resmi menjadi bagian dari ekosistem XL Axiata.