<p> Foto: Ismail Pohan &#8211; Tren Asia</p>
Finansial

Pasar Menunggu Data NFP AS Nanti Malam, Rupiah Ditutup Melemah

  • Nilai kurs rupiah ditutup melemah 17 poin di posisi Rp15.242 per-dolar AS pada Jumat, 1 September 2023.

Finansial

Idham Nur Indrajaya

JAKARTA - Nilai kurs rupiah ditutup melemah pada perdagangan hari ini karena pasar tengah menunggu data nonfarm payroll (NFP) Amerika Serikat (AS) yang akan dirilis malam ini.

Menurut data perdagangan Bloomberg, Jumat, 1 September 2023, nilai kurs rupiah ditutup melemah 17 poin di posisi Rp15.242 per-dolar AS.

Pada perdagangan sebelumnya, Kamis, 31 Agustus 2023, nilai kurs rupiah ditutup melemah 15 poin di level Rp15.225 per-dolar AS.

Analis PT Sinarmas Futures Ariston Tjendra mengatakan rupiah memang berpotensi melemah pada perdagangan hari ini karena pelaku pasar menantikan data NFP AS.

Dikatakan oleh Ariston, data ini menjadi perhatian besar karena kapabilitasnya dalam menentukan arah ekspektasi pasar akan kebijakan moneter dari bank sentral AS alias The Federal Reserve (The Fed).

"Data yang bagus akan membuka peluang lagi akan kenaikan suku bunga acuan The Fed yang bisa mengangkat dolar AS," ujar Ariston kepada TrenAsia, Jumat, 1 September 2023.

Selain itu, klaim tunjangan pengangguran AS yang datanya baru dirilis kemarin pun menjadi faktor yang mendorong penguatan dolar AS.

Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan jumlah penduduk yang mengajukan tunjangan penggangguran di negeri Paman Sam menurun 4.000 menjadi 228 ribu pada pekan yang berakhir di 26 Agustus 2023.

Penurunan klaim tunjangan pengangguran AS itu pun disoroti sebagai suatu aspek yang dapat mendorong The Fed untuk mengetatkan kebijakan moneternya.

Sementara itu, di dalam negeri, pelemahan rupiah dibatasi oleh inflasi Indonesia yang masih berada di kisaran target Bank Indonesia, yakni berada di posisi 3,27% secara tahunan pada Agustus 2023, lebih rendah dari ekspektasi 3,34%.

Akan tetapi, tingkat inflasi tersebut lebih besar dibanding angka yang tercatat dibanding bulan Juli 2023, yakni sebesar 3,08% secara tahunan.