6366a7a100d7c6001878572e.jpeg
Tekno

Perangi Hoax, Elon Musk Bakal Jadikan BirdWatch Twitter Sebagai Catatan Komunitas

  • Elon Musk kembali mewacanakan perluasan fitur Twitter pascadiakuisisi olehnya.

Tekno

Rizky C. Septania

TEXA S- Twitter menjadi salah satu aplikasi sejuta umat yang berperan dalam mengantarkan kabar ke seluruh khalayak dan lapisan masyarakat. Rumor ataupun berita resmi seringkali terupdate lewat Twitter dibandingkan dengan sejumlah media resmi yang ada saat ini.

Guna menanggulangi dan mengurangi berita yang salah pada Twitter, Elon Musk kembali mewacanakan perluasan fitur Twitter pascadiakuisisi olehnya.

Pada Sabtu, 5 November 2022,  Elon Musk menuliskan pada akun Twitter resminya mengenai perluasan fitur Birdwatch Twitter. Menurutnya, fitur tersebut memiliki potensi luar biasa untuk meningkatkan akurasi informasi.

Miliarder itu menyebut, dirinya berkali-kali menghadapi kekhawatiran berkelanjutan atas ketidakakuratan konten dan moderasi pada platform media sosial.

Ia mengatakan, akurasi informasi akan diterapkan dengan memungkinkan pengguna Birdwatch menambahkan konteks ke catatan pada posting yang berpotensi menyesatkan. Tak hanya itu, BirdWatch juga bakal diganti nama oleh Musk menjadi  Catatan Komunitas yang akan menjadi untuk meningkatkan akurasi informasi di platform. 

Mengutip Insider, Minggu, 6 November 2022, pernyataan mengenai BirdWatch merupakan tanggapan atas kicauan  dari Wakil Presiden Produk Twitter Keith Coleman yang mengomentari lonjakan penggunaan Birdwatch selama seminggu terakhir.

Sebelumnya, Coleman diketahui mengutip sejumlah utas termasuk termasuk tulisan yang ditulis oleh Alex Mahadevan, Direktur Mediawise, yang mengutip data yang tersedia untuk umum yang menunjukkan bahwa jumlah catatan Birdwatch telah meningkat menjadi 131 per hari. Angka ini naik dari 45 per hari sebelumnya, selama lima hari sejak pembelian Twitter oleh Musk. 

Sebagai catatan, Birdwatch pertama kali menjadi fitur publik bagi pengguna pada awal Oktober. Fitur tersebut diluncurkan dalam program percontohan di AS pada Januari 2021.

Berdasarkan tulisan Coleman,  fitur tersebut memungkinkan orang untuk mengidentifikasi informasi di Tweet mereka percaya menyesatkan dan menulis catatan yang memberikan konteks informatif.

"Kami percaya pendekatan ini memiliki potensi untuk merespons dengan cepat ketika informasi yang menyesatkan menyebar, menambahkan konteks yang dipercaya dan dianggap berharga oleh orang-orang," tulis Coleman seperti dikutip TrenAsia.com.

Di antara tweet catatan Birdwatch yang muncul dalam seminggu terakhir, adaunggahan dari Musk sendiri. Dalam postingan itu, dia mengklaim Twitter mengalami penurunan pendapatan besar-besaran, karena kelompok aktivis menekan pengiklan, meskipun tidak ada  yang berubah dengan moderasi konten.

"Sangat kacau! Mereka mencoba menghancurkan kebebasan berbicara di Amerika," tulis Musk.