Rekor Ternoda, Mourinho Buang Medali Liga Europa
- Sebelum kegagalan di babak pamungkas Liga Europa 2022/2023, Mourinho adalah pelatih dengan rekor selalu menang saat tampil di final kejuaraan antarklub Eropa.
Gaya Hidup
JAKARTA—Jose Mourinho tampak frustrasi usai timnya, AS Roma, gagal juara Liga Europa 2023/2024. Giallorossi ditaklukkan Sevilla lewat adu penalti (1-4) dalam final di Puskas Arena, Budapest, Kamis 1 Juni 2023 dini hari WIB.
Kekalahan tersebut membuat Mourinho berang. Pelatih asal Portugal itu bahkan ‘membuang’ medali hasil runner up Roma di kejuaraan tersebut. Dia melemparkan medalinya kepada seorang fans remaja Roma yang duduk di tribune penonton.
Bocah itu pun kegirangan dan langsung berpose dengan medali yang diberikan Mourinho. Sementara itu sang pelatih memilih ngeloyor ke kamar ganti usai pemberian medali. Kekalahan tersebut memang amat menyakitkan bagi The Special One, julukannya.
Sebelum kegagalan di babak pamungkas Liga Europa 2022/2023, Jose Mourinho adalah pelatih dengan rekor selalu menang saat tampil di final kejuaraan antarklub Eropa. Sang manajer membawa Porto (dua kali), Inter Milan, MU, dan AS Roma keluar sebagai kampiun di partai puncak.
- Tertarik Konversi Motor Listrik? Simak Caranya di Sini
- Dorong Transisi Energi, PGN Fokus Gasifikasi Kilang Pertamina
- Daftar 10 Orang Paling Kaya di Indonesia Terbaru, Hartono Bersaudara Kembali Nomor 1
Kecewa Wasit
Namun rekornya harus terhenti oleh Sevilla yang sebelum laga tersebut sukses menyapu bersih enam final Liga Europa dengan gelar juara. Mourinho semakin sakit hati lantaran wasit Anthony Taylor dinilai tidak adil dalam laga krusial tersebut. Mou menilai wasit asal Inggris itu tak mampu membuat keputusan yang adil meski royal mengeluarkan kartu kuning (13) di laga tersebut.
Menurut Mou, Roma seharusnya mendapatkan penalti usai handball Fernando. Selain itu Roma protes lantaran winger Sevilla, Erik Lamela, tidak diberi kartu kuning kedua di babak perpanjangan waktu karena pelanggaran. Kami mati dengan kelelahan secara fisik, kami mati secara mental, mati karena kami merasa ini adalah kekalahan yang tidak adil dengan banyak insiden yang diperdebatkan," kata Mourinho dikutip dari Sky Sport.
Pelatih 60 tahun itu bahkan mengolok-olok Taylor seperti orang Spanyol lantaran terlalu condong pada lawan. “Ketidakadilannya ditunjukkan dengan fakta Lamela seharusnya mendapatkan kartu kuning kedua, tapi tidak. Dan dia (Lamela) mengonversi penalti di tos-tosan,” sungut Mourinho. Kekalahan di final Liga Europa membuat kesempatan Roma lolos otomatis ke Liga Champions musim depan pun sirna.