gasprom.jpg
Nasional

Rusia Potong Pasokan, Jerman Naikkan Level Alarm Pasokan Gas Alam

  • Jerman telah mengaktifkan fase kedua dari rencana darurat tiga tahap untuk pasokan gas alam.

Nasional

Amirudin Zuhri

BERLIN-Jerman telah mengaktifkan fase kedua dari rencana darurat tiga tahap untuk pasokan gas alam.  Menteri Ekonomi  Robert Habeck pada Kamis 23 Juni 2022 telah meminta Jerman guna mengurangi penggunaan bahan bakar mereka sebagai bagian dari upaya nasional.  “Terlebih untuk menghadapi musim dingin yang akan datang,” katanya dilaporkan Sky News.

Menteri mengatakan keputusan pemerintah untuk menaikkan alarm ke level lebih tinggi  mengikuti pemotongan pengiriman ke Rusia yang dilakukan sejak 14 Juni dan harga yang terus naik.  Habeck mengatakan tahap ketiga dan tertinggi adalah tingkat "darurat".

Jerman sangat bergantung pada gas Moskow untuk menggerakkan rumah dan industri beratnya. Tetapi negara ini telah berhasil mengurangi  kuota impor dari Moskow dari 55% total kebuthan menjadi 35%. Habeck mengatakan keamanan pasokan saat ini dijamin terlepas dari  situasi yang memburuk di pasar gas  dalam beberapa hari terakhir. Dia yakin melonjaknya harga adalah  strategi Rusia  untuk meresahkan Jerman dan upaya  memecah belah Eropa.

Habeck mengatakan sementara fasilitas penyimpanan gas saat ini terisi hingga kapasitas 58% . Angka ini lebih tinggi dari saat ini tahun lalu. “Namun target mencapai 90% pada Desember  tidak akan dapat dicapai tanpa tindakan lebih lanjut.”

Terpisah Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan Rusia adalah pemasok energi yang sangat andal ke Eropa. Mereka juga telah   dengan ketat memenuhi semua kewajibannya .

Peskov mengatakan  Jerman telah diberitahu tentang  siklus layanan pipa gas Nord Stream 1 yang akan menjalani pemeliharaan dari 11 hingga 21 Juli. Ini menjadikan aliran  gas melalui pipa bawah laut Nord Stream 1 dari Rusia ke Jerman telah menurun. 

Rusia mengatakan masalah teknis yang disebabkan oleh sanksi memaksa Gazprom milik negara untuk mengurangi aliran. 

12 Negara

Bukan hanya Jerman yang mengalami pemotongan pasokan gas. Kepala kebijakan iklim Uni Eropa Frans Timmermans mengatakan masalah serupa dialami oleh 12 negara. Menurutnya saat ini risiko  gangguan gas  lebih nyata daripada sebelumnya.

Sebanyak 12 negara Uni Eropa yang mengalami pemotongan gas adalah Lituania, Bulgaria, Polandia, Jerman, Finlandia, Denmark, Belanda, Italia, Prancis, Austria, Republik Ceko, dan Slovakia.

Negara-negara Uni Eropa yang telah mengeluarkan deklarasi peringatan dini sebagai langkah pencegahan adalah: Italia , Latvia, Kroasia, Jerman, Austria, Finlandia,  Estonia , Denmark, Belanda  dan Swedia.

Namun tekanan Rusia melalui gas tidak membuat Eropa berpikir untuk mengendorkan sanksi. Bahkan pada Kamis Inggris  telah memberlakukan serangkaian sanksi perdagangan baru terhadap Rusia. 

Pemerintah Inggris mengumumkan larangan ekspor  barang dan teknologi represi internal, barang dan teknologi yang berkaitan dengan senjata kimia dan biologi, barang dan teknologi maritim, barang dan teknologi penyulingan minyak tambahan, serta barang dan teknologi industri penting tambahan. 

Ekspor bahan bakar jet dan aditif bahan bakar ke Rusia juga dilarang sebagai bagian dari sanksi baru, pembaruan tersebut mengumumkan. Larangan juga diberlakukan  pada ekspor uang kertas mata uang Sterling atau Uni Eropa ke Rusia.