Serangan Darat Buntu, Rusia Siapkan Kekuatan Besar Jet Tempur
- Rusia disinyalir sedang mempersiapkan kekuatan besar pesawat tempur mereka. Ada indikasi negara ini akan beralih dari serangan darat ke serangan udara besar-besaran.
Dunia
MOSKOW - Rusia disinyalir sedang mempersiapkan kekuatan besar pesawat tempur mereka. Ada indikasi negara ini akan beralih dari serangan darat ke serangan udara besar-besaran.
Intelijen NATO mengindikasikan bahwa Moskow sedang mempersiapkan kekuatan jet tempur dan helikopter mereka di dekat perbatasan. Serangan udara besar-besaran dianggap penting untuk memecahkan kebuntuan di medan perang.
Laporan intelijen NATO sebagaimana dikutip Finansial Times Rabu 15 Februari 2023 mengatakan, pasukan darat Rusia sat ini sangat terkuras. Hingga adalah indikasi terbaik bahwa mereka akan mengubah ini menjadi pertempuran udara. “Jika Ukraina ingin bertahan mereka harus memiliki sebanyak mungkin kemampuan pertahanan udara dan amunisi sebanyak mungkin,” tulis media itu.
Menteri Pertahanan Amerika Lloyd Austin dalam pertemuan dengan NATO mengakui pertahanan udara Ukraina saat ini tidak cukup. “Untuk itu kami akan terus mendorong sampai mendapatkan lebih banyak. Dia mengakui Rusia memiliki pesawat yang besar dan masih banyak kemampuan yang tersisa,” katanya dikutip Aljazeera.
- Jelang Keputusan RDG BI, Nilai Kurs Rupiah Masih Berpotensi Melemah
- Tembak Jatuh Balon Mata-Mata, China Janji Bakal Balas AS
- Transaksi Ratusan Triliun KSP Indosurya Mengalir ke Negara Tax Haven
Sebelumnya intelijen Ukraina juga mengatakan Rusia telah menyiapkan sekitar 300 jet tempur dan helicopter di dekat perbatasannya. Inilah kenapa mereka mendesak agar sekutu barat mengirimkan jet tempur kepada mereka. Namun baik Amerika maupun Jerman belum melihat pengiriman senjata itu menjadi prioritas.
Pilihan penggunaan kekuatan udara mungkin lebih masuk akal setelah berbulan-bulan serangan darat tidak mendapat banyak kemajuan. Upaya Rusia untuk merebut Bakhmut belum juga berhasil meski telah mendapatkan kemajuan dalam beberapa hari terakhir.
Kementerian Pertahanan Inggris mengakui dalam tiga hari terakhir, pasukan Rusia yang dimotori kelompok tentara bayaran Wagner telah membuat kecil di utara Bakhmut terutama di desa Krasna Hora.
Namun kementerian tersebut menemukan bahwa kemajuan taktis Rusia ke selatan kota kemungkinan hanya membuat sedikit kemajuan. Rusia kemungkinan bertujuan untuk membalikkan beberapa keuntungan yang dibuat pasukan Ukraina selama September-November 2022. Ada kemungkinan realistis bahwa tujuan langsung Rusia adalah untuk maju ke barat ke Sungai Zherberets.
Amerika Sebut Rusia Sudah Kalah
Namun Amerika meremehkan kemajuan yang dicapai Rusia dalam upayanya untuk merebut kota Bakhmut. Juru bicara Gedung Putih John Kirby mengatakan bahkan jika Bakhmut jatuh ke tangan Rusia, itu tidak akan berdampak strategis pada perang secara keseluruhan.
Militer Rusia juga menyebut para pasukannya telah berhasil menembus pertahanan Ukraina di wilayah Luhansk. Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan selama penyerangan, pasukan Ukraina mundur hingga tiga kilometer dari garis yang mereka duduki sebelumnya. Namun seperti biasa Ukraina membantah pernyataan Rusia. Gubernur Luhanks Serhei Haiday mengatakan pasukan Ukraina berhasil memukul mundur pasukan Rusia di wilayah itu.
Di bagian lain Amerika juga terus meremehkan Rusia dengan menyebut negara tersebut telah kalah dalam perangnya di Ukraina. Pernyataan itu dilontarkan Kepala Staf Gabungan Amerika Jenderal Mark Milley.
- Sering Diabaikan, Bukan Fokus Mengejar Kebahagiaan Tapi Ini yang Bisa Bikin Kita Bahagia
- 5 Kalimat yang Tidak Boleh diucapkan di Tempat Kerja, Gantilah dengan Ini
- Sering Membandingkan Diri? Hentikan dengan Filosofi Oubaitori dari Jepang
Panglima angkatan bersenjata Amerika ini mengatakan bahwa Rusia gagal mencapai tujuannya di Ukraina. Terbukti Ukraina hingga saat ini tetap merdeka. Singkatnya, menurut Milley, Rusia telah kalah. Kalah secara strategis, operasional, dan taktis.
Dia menambahkan bahwa pasukan Rusia membayar harga yang sangat besar di medan perang. Dan terpaksa mengirim wajib militer dan tahanan ke kematian dalam beberapa bulan terakhir.
Tetapi menurut Milley, hingga Putin mengakhiri perang pilihannya, masyarakat internasional akan terus mendukung Ukraina dengan peralatan dan kemampuan yang dibutuhkan untuk mempertahankan diri.
Amerika juga meyakini tidak hanya Rusia yang akan melakukan serangan. Tetapi juga Ukraina. Menteri Pertahanan Amerika Llyoid Austin mengatakan apa yang ingin dilakukan Ukraina saat ini adalah menciptakan momentum dan membangun kondisi di medan perang. Pentagon memperkirakan Ukraina akan melajukan serangannya pada musim semi mendatang.
Untuk itu Austin mengatakan Amerika dan mitranya akan bekerja keras untuk memasok Ukraina dengan peralatan yang dibutuhkannya termasuk tank dan amunisi. Senjata ini diharapkan bisa datang sebelum serangan terjadi.
Di bagian lain Kremlin mengatakan NATO terus menunjukkan permusuhan terhadap Rusia dan semakin terlibat dalam perang di Ukraina.
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan NATO adalah organisasi yang memusuhi Rusia dan menunjukkan permusuhan tersebut setiap hari. Kepada wartawan dia mengatakan NATO mencoba yang terbaik untuk membuat keterlibatannya dalam konflik di sekitar Ukraina sejelas mungkin.
Moskow mengatakan pasokan senjata ke Ukraina oleh negara-negara NATO menyeret konflik dan meningkatkan kemungkinan eskalasi lebih lanjut.