putin 1.jpg
Dunia

Tak Dianggap Teman, Rusia Setop Pasok Gas ke Polandia dan Bulgaria

  • Rusia akan menghentikan pasokan gasnya ke Polandia dan Bulgaria karena bukan teman atau negera sahabat.

Dunia

Debrinata Rizky

JAKARTA - Buntut dari dukungan Polandia dan Bulgaria terhadap Ukraina, Rusia mengambil langkah untuk menghentikan pasokan gas ke kedua negara tersebut.

Rusia menganggap Polandia dan Bulgaria bukan lagi negara sahabat. Alhasil, Rusia meminta negara-negara itu harus mulai membayar gas dalam mata uang Rubel atau pasokan gas akan dihentikan.

Melansir dari BBC Rabu, 27 April 2022, perusahaan energi raksasa milik Rusia, Gazprom menyatakan akan berhenti mengirimkan gas mulai hari ini. Di lain pihak, perusahaan gas Polandia, PGNiG menyatakan telah menerima pemberitahuan bila pengiriman gas akan dihentikan tepat pukul 08.00 CET (Central European Time).

Kementerian Energi Bulgaria juga mengatakan telah diberitahu Gazprom bila pengiriman akan ditangguhkan mulai Rabu.

Padahal, PGNiG bergantung pada Gazprom untuk sebagian besar impor gasnya. Tercatat, sebanyak 53% impor gas PGNiG pada kuartal pertama tahun ini berasal dari Rusia.

Meskipun pasokan dihentikan, Kementerian Iklim Polandia mengatakan pasokan energi dalam negeri tetap mencukupi. Menteri Iklim Polandia, Anna Moskwa mengatakan tidak perlu menarik gas dari cadangan dan pasokan gas ke masyarakat tidak akan dipotong.

Selain itu, Wakil Menteri Luar Negeri Polandia, Marcin Przydacz mengatakan, negaranya telah mempersiapkan kemungkinan ini saat Rusia akan membatasi ekspor gas dengan mendiversifikasi atau menyusun strategi menejemen pasokannya.

Sebenarnya Polandia sendiri sudah berencana untuk berhenti mengimpor gas Rusia pada akhir tahun, ketika kontrak pasokan jangka panjangnya dengan Gazprom berakhir.

Untuk itu, PGNiG telah melakukan langkah penyimpanan gas bawah tanah hampir 80% penuh dan dengan mendekatnya musim panas permintaan lebih rendah.

Langkah berani Rusia yang menghentikan pasokan gas Polandia dan Bulgaria ini berarti keduanya menjadi negara pertama yang gasnya diputus oleh pemasok utama Eropa sejak Moskwa memulai tindakan yang disebutnya sebagai operasi militer di Ukraina pada 24 Februari.