Terdampak Sentimen Kenaikan Suku Bunga The Fed, Aset Kripto Big Cap Lanjutkan Tren Turun
- Kepala Grup Departemen Ekonomi dan Kebijakan Moneter Bank Indonesia (BI) Wira Kusuma mengatakan, bank BI memperkirakan suku bunga Fed Fund Rate akan dikerek sebesar 75 basis poin.
Pasar Modal
JAKARTA - Mayoritas aset kripto berkapitalisasi pasar terbesar (big cap) melanjutkan tren penurunan menurut data Coin Market Cap, Selasa, 26 Juli 2022 pukul 10.30 WIBk seiring dengan tumbuhnya sentimen kenaikan suku bunga bank sentral Amerika Serikat (AS) alias The Federal Reserve (The Fed).
Dalam 24 jam terakhir, Bitcoin (BTC) mengalami penurunan 3,42% ke posisi harga US$21.125 atau setara dengan Rp316,7 juta dalam asumsi kurs Rp14.992 perdolar AS.
Di peringkat kedua big cap, Ethereum (ETH) turun 5,08% ke level US$1.432 (Rp21,5 juta).
Di peringkat ketiga dan keempat, Tether (USDT) dan USD Coin (USDC) stagnan di level US$1 (Rp14.992).
Binance Coin (BNB) di peringkat kelima mengalami pelemahan 4,35% ke posisi US$243,95 (Rp3,65 juta), dan di peringkat keenam, Binance USD (BUSD) naik 0,12% ke harga US$1 (Rp14.992).
Di peringkat ketujuh, Ripple (XRP) turun 3,66% ke harga US$0,334 (Rp5.007) sementara di peringkat kedelapan, Cardano (ADA) turun 4,72% ke level US$0,4698 (Rp7.043).
Solana (SOL) di peringkat kesembilan mengalami penurunan 4,79% ke harga US$36,18 (Rp542.410), dan di peringkat kesepuluh, Dogecoin (DOGE) turun 4,18% ke posisi US$0,06183 (Rp926).
- 10 Emiten EBT Berpendapatan Terbesar di Dunia
- Istana Megah Peninggalan Cucu Jengis Khan Ditemukan di Turki
- Menanti Hasil Pertemuan The Fed, Mayoritas Aset Kripto Big Cap Masuk ke Zona Merah
Sentimen The Fed yang akan menggelar pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) berdampak kepada pasar kripto sejak awal pekan.
Kepala Grup Departemen Ekonomi dan Kebijakan Moneter Bank Indonesia (BI) Wira Kusuma mengatakan, bank BI memperkirakan suku bunga Fed Fund Rate akan dikerek sebesar 75 basis poin.
"Kita ramalkan di Juli ini akan meningkat 75 basis poin," ujar Wira dalam diskusi virtual Forum Merdeka Barat 9 (FMB9), Senin, 25 Juli 2022.
Sementara itu, trader Tokocrypto Nathan Alexander, pergerakan di pasar kripto secara teknikal memang mengindikasikan tren bearish, termasuk untuk aset kripto Bitcoin.
"Dari sisi teknikal, kinerja buruk kripto awal pekan ini disebabkan oleh ketidakmampuan BTC untuk mempertahankan kinerja di atas simple moving average dalam kurun 200 pekan terakhir di angka US$22.800 (Rp341,8 juta)," ujar Nathan dikutip dari keterangan tertulis, Selasa, 26 Juli 2022.
- Tok! BUMN Istaka Karya Resmi Pailit, Warisi Utang Rp1,08 Triliun
- Terpanjang di Asia Tenggara, Bendungan Semantok di Nganjuk Ditarget Rampung Tahun Ini
- Ketentuan Harga Minimum Sawit Bikin Harga CPO Merangkak Naik, Apkasindo: Saya Apresiasi
Top Gainers
Di antara 100 aset kripto big cap, berikut ini lima aset yang menjadi top gainers:
1. Trust Wallet Token (TWT): +6,56% (US$0,9183/Rp13.767)
2. Qtum (QTUM): +2,39% (US$3,32/Rp49.773)
3. OKB (OKB): +1,42% (US$14,89/Rp223.230)
4. Pax Dollar (USDP): +0,2% (US$0,9968/Rp14.944)
5. USDD (USDD): +0,19% (US$0,9989/Rp14.975)
Top Losers
Di antara 100 aset kripto big cap, berikut ini lima aset yang menjadi top losers:
1. Lido DAO (LDO): -12,87% (US$1,4/Rp20.988)
2. Curve DAO Token (CRV): -11,53% (US$1,18/Rp17.690)
3. Convex Finance (CVX): -8,65% (US$6,47/Rp96.998)
4. Bitcoin Cash (BCH): -8,18% (US$116,54/Rp1,74 juta)
5. NEAR Protocol (NEAR): -7,92% (US$3,76/Rp56.369)