Karyawan beraktivitas dengan latar layar pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu, 29 September 2021. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia
Rekomendasi

Transaksi Mulai Ramai, IHSG Terkerek 1,11 Persen

  • IHSG ditutup menguat 1,11% atau 80,67 poin pada level psikologis baru, yaitu 7.359,76.

Rekomendasi

Drean Muhyil Ihsan

JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 1,11% atau 80,67 poin pada level psikologis baru, yaitu 7.359,76 pada akhir sesi perdagangan Kamis, 4 Januari 2024.

Berdasarkan data perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI), kinerja indeks komposit hari ini diikuti oleh total nilai transaksi pasar yang mulai ramai, menjadi Rp9,88 triliun dari Rp6,82 triliun pada perdagangan sebelumnya.

Dalam satu hari perdagangan, IHSG bergerak pada dua rentang level psikologis, yakni di kisaran 7.280,41– 7.371,24. Hingga penutupan perdagangan, terdapat 326 saham menguat, 221 saham melemah, dan 221 saham lainnya ditutup stagnan.

Di tengah kondisi tersebut, sejumlah saham justu tercatat mengalami peningkatan kinerja optimal hingga masuk pada jajaran top gainers, seperti saham PT Apexindo Pratama Duta Tbk (APEX) yang melaju paling kencang hingga 34,13% ke level Rp224.

Kemudian, saham PT Radiant Utama Interinsco Tbk (RUIS) ikut melesat 28,64% ke harga Rp256, diikuti oleh saham PT Pulau Subur Tbk (PTPS) yang mencatatkan kenaikan kinerja hingga 17,42% menuju kisaran Rp182.

Selanjutnya, saham PT Prasidha Aneka Niaga Tbk (PSDN) terpantau melonjak 16,67% dan parkir pada level Rp133, dibuntuti oleh saham PT Kian Santang Muliatama Tbk (RGAS) bertumbuh hingga 14,62% ke harga Rp102 per lembar.

Adapun pada jajaran top losers, saham PT Darmi Bersaudara Tbk (KAYU) terkoreksi paling dalam, mencapai 34,18% hingga auto reject bawah (ARB) ke harga Rp52 dan saham PT Krida Jaringan Nusantara Tbk (KJEN) ikut terjungkal 17,24% pada level Rp96 per lembar.

Sementara itu, saham PT Nusantara Almazia Tbk (NZIA), PT Wahana Pronatural Tbk (WAPO), serta PT Tanah Laut Tbk (INDX) turut mengalami penurunan kinerja mendalam dengan persentase masing-masing sebesar 16,07%, 14,75%, dan 10,45%.