Presiden AS Joe Biden
Dunia

Warga AS Terbelah Soal Penyelidikan Pemakzulan Biden

  • Sebanyak 41% responden mendukung gagasan Kongres membuka penyelidikan pemakzulan terhadap Biden terkait dengan dugaan yang melibatkan putranya, Hunter Biden. Adapun 35% responden menentang dan 24% mengaku tidak yakin.

Dunia

Distika Safara Setianda

JAKARTA - Amerika Serikat terbelah dalam penyelidikan pemakzulan oleh Partai Republik terhadap Presiden Demokrat Joe Biden. Hal itu menurut hasil jajak pendapat Reuters/Ipsos yang diumumkan Kamis 14 September 2023. 

Sebanyak 41% responden mendukung gagasan Kongres membuka penyelidikan pemakzulan terhadap Biden terkait dengan dugaan yang melibatkan putranya, Hunter Biden. Adapun 35% responden menentang dan 24% mengaku tidak yakin.

Jajak pendapat online yang melibatkan 4.413 warga Amerika ini dilakukan mulai dari tanggal 8 September hingga 14 September. Artinya beberapa responden menjawab pertanyaan tersebut sebelum anggota Partai Republik di Dewan Perwakilan Rakyat menyatakan pada Selasa 12 September bahwa mereka akan melanjutkan penyelidikan.

Anggota Partai Republik mengaku telah menemukan "budaya korupsi" dalam aktivitas bisnis putra Joe Biden, Hunter Biden, yang menurut mereka membenarkan adanya penyelidikan. Mereka belum mengeluarkan bukti kesalahan oleh presiden. 

Sementara pihak Gedung Putih mengatakan penyelidikan ini hanyalah sandiwara politik yang tidak didukung oleh fakta-fakta. Hasil jajak pendapat menemukan adanya perpecahan tajam berdasarkan partisan. Hanya 18% anggota Partai Demokrat yang mendukung penyelidikan ini, sedangkan 71% anggota Partai Republik mendukungnya.

Adapun 63% anggota Partai Demokrat dan 14% anggota Partai Republik tidak mendukung penyelidikan. Mereka yang mengaku sebagai independen cenderung lebih merata dalam pembagiannya, dengan 38% mendukung penyelidikan ini, 30% menentangnya, dan 32% tidak yakin.

Penyelidikan ini dapat mengarah pada pemungutan suara pemakzulan oleh Dewan yang dikuasai oleh Partai Republik. Namun, Biden tidak akan dipecat dari jabatannya kecuali dua pertiga anggota Senat yang dikuasai Partai Demokrat memilih untuk mengadili—sebuah prospek yang tidak mungkin terjadi.

Putra Joe Biden, Hunter, mengejar berbagai usaha bisnis di luar negeri dan mengalami kesulitan dengan kecanduan narkoba dan alkohol. Dia didakwa secara pidana pada hari Kamis karena menipu seorang pedagang senjata agar menjual senjata api kepadanya, dalam dakwaan pertama kali terhadap anak seorang presiden yang masih menjabat.

Hasil jajak pendapat Reuters/Ipsos menemukan 46% responden percaya bahwa dakwaan pidana ini dipolitisasi, sementara 40% berpikir sebaliknya. Jajak pendapat sebelumnya telah menunjukkan bahwa banyak warga Amerika percaya Hunter Biden mendapatkan perlakuan khusus.