RUMPI.png

JAKARTA - Setiap orang pasti pernah mengalami perasaan bersalah. Hal ini normal terjadi. Banyak alasan yang mendasari mengapa seseorang merasa bersalah seperti melanggar nilai pribadi, norma sosial, hingga karena menyakiti orang lain.Dilansir oleh TrenAsia.com, Jumat, 2 Juni 2023, Sarah Epsten, seorang terapis pernikahan dan keluarga menulis untuk Psychology Today ada dua jenis rasa bersalah. Yaitu perasaan bersalah yang sehat dan tidak sehat.<h2>Perasaan Bersalah yang Sehat</h2>Sarah mengungkapkan bahwa perasaan bersalah yang sehat membantu kita untuk mewujudkan tujuan yang positif. Sebut saja kita merasa bersalah karena telah menyakiti seseorang. Perasaan bersalah yang sehat mendorong kita untuk memperbaiki diri, sehingga akan membantu kita menjaga hubungan yang sehat.<ul><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/incar-traffic-di-destinasi-super-prioritas-garuda-giaa-joint-venture-dengan-singapore-airlines">Incar Traffic di Destinasi Super Prioritas, Garuda (GIAA) Joint Venture dengan Singapore Airlines</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/tertarik-konversi-motor-listrik-simak-caranya-di-sini">Tertarik Konversi Motor Listrik? Simak Caranya di Sini</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/tingkat-keyakinan-konsumen-as-berpotensi-picu-kenaikan-inflasi-rupiah-diprediksi-melemah">Tingkat Keyakinan Konsumen AS Berpotensi Picu Kenaikan Inflasi, Rupiah Diprediksi Melemah</a></li></ul>Kapasitas untuk merasa bersalah secara tepat menunjukkan bahwa kita memiliki self compassion yang kuat. Perasaan bersalah yang sehat ini dapat memotivasi kita untuk mengubah perilaku kita untuk menghindari bahaya di masa depan.<h2>Perasaan Bersalah yang Tidak Sehat</h2>Rasa bersalah yang berlebihan dan salah tempat bisa menjadi rasa bersalah yang tidak sehat. Hal ini tentunya akan merugikan kita.Rasa bersalah yang tidak sehat terjadi ketika kita bertanggung jawab atas hal-hal di luar kendali kita, kerugian yang tidak kita timbulkan, tindakan yang telah diubah, atau hal-hal yang tidak memerlukan permintaan maaf.Sarah menyarankan Anda untuk berhati-hati karena rasa bersalah yang sehat bisa berubah menjadi rasa bersalah yang tidak sehat jika &nbsp;terus menerus Anda rasakan dan gagal mereda.<ul><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/cara-berhenti-berdebat-menurut-ahli-tak-sampai-10-menit">Cara Berhenti Berdebat Menurut Ahli, Tak Sampai 10 Menit</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/balas-serangan-pesawat-nirawak-ukraina-serang-moskow">Balas Serangan, Pesawat Nirawak Ukraina Serang Moskow</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/tidak-hanya-kandahar-ini-5-rekomendasi-film-terbaru-tayang-di-bioskop-juni-2023">Tidak Hanya Kandahar, Ini 5 Rekomendasi Film Terbaru Tayang di Bioskop Juni 2023</a></li></ul>Hal ini bisa menyebabkan penyangkalan diri dan kritik diri yang berlebihan. Anda harus mampu memaafkan diri sendiri atas kesalahan masa lalu.Sementara rasa bersalah yang sehat dapat menjadi titik awal untuk membangun perilaku baru, rasa bersalah yang tidak sehat dapat menjadi dasar dari kerugian dan bahkan menghambat kemajuan Anda dengan mempersulit ruang Anda untuk bergerak.

DREAN.png

Photo by EKATERINA  BOLOVTSOVA: https://www.pexels.com/photo/a-judge-holding-a-paper-6077356/

Ilustrasi perasaan bersalah guily feeling guilt 

Bagaimana Kita Membedakan Perasaan Bersalah yang Sehat dan Tidak Sehat?

Sarah menyarankan Anda untuk berhati-hati karena rasa bersalah yang sehat bisa berubah menjadi rasa bersalah yang tidak sehat jika  terus menerus Anda rasakan dan gagal mereda.

Bagaimana Membedakan Perasaan Bersalah yang Sehat dan Tidak Sehat?

Gaya Hidup