Pada tahun 1845 dua kapal Inggris yakni HMS Terror dan HMS
Erebus berangkat untuk misi ke Arktik guna mencari rute melintasi North-West
Passage, &nbsp;tetapi terjebak di lautan es,
memaksa 129 anggota kru meninggalkan kapal pada tahun 1848. Orang-orang yang
dipimpin penjelajah Inggris terkenal John Franklin itu mati satu demi satu
berusaha berjalan melintasi Kutub Utara.



Hingga saat ini banyak misteri yang belum terungkap dari
misi yang menurut Royal Museums Greenwich ekspedisi terakhir Franklin adalah bencana
terburuk dalam sejarah eksplorasi kutub Inggris tersebut. &nbsp;



Namun secercah harapan muncul ketika &nbsp;para peneliti di Kanada merilis gambar baru
dari bangkai HMS Terror yang sangat terawat baik bahkan&nbsp; nyaris utuh.



Menurut sebuah penelitian oleh Parks Canada bersama dengan
para peneliti Inuit bangkai kapal HMS Terror telah secara efektif &#8220;membeku
dalam waktu&#8221; berkat perairan Terror Bay yang dingin dan dalam di Nunavut,
Kanada. Lapisan lapisan lumpur juga telah mengawetkan sejumlah artefak seperti
peta, log dan instrumen ilmiah.



Foto dan rekaman video dikumpulkan dengan menggunakan
kendaraan yang dioperasikan dari jarak jauh atau remotely operated vehicle (ROV).
Para peneliti menggunakan ROV untuk mengeksplorasi 20 kabin dan kompartemen di
kapal. Inilah pertama kali interior HMS Terror dieksplorasi secara sistematis.



&#8220;Kesan yang kami saksikan ketika menjelajahi HMS Terror
adalah sebuah kapal yang baru saja ditinggalkan oleh krunya, tampaknya
dilupakan oleh berlalunya waktu,&#8221; kata pilot ROV Ryan Harris.



Kabin kapten adalah harta karun terbesar &#8211; dan juga bagian
paling baik dari dek bawah &#8211; dengan lemari peta tertutup, tripod dan sepasang
termometer sudah diidentifikasi.



Di belakang pintu yang tertutup terdapat ruang tidur kapten,
satu-satunya bagian dari dek bawah yang tidak bisa dieksplorasi oleh arkeolog.



Tim percaya bahwa dokumen tertulis masih bertahan karena suhu air nol derajat Celcius atau lebih rendah, tidak ada cahaya alami, dan sedimentasi membantu mengawetkan bahan organik seperti kertas dengan membuat lingkungan yang kurang oksigen.



<figure class="wp-block-image"><img data-attachment-id="5156" data-permalink="https://www.trenasia.com/bangkai-kapal-ini-diharap-ungkap-misteri-ekspedisi-tragis-tahun-1848/franklin-2/" data-orig-file="https://cdn.kmbmedia.id/uploads/2019/08/franklin-1.jpg?fit=1000%2C563&amp;ssl=1" data-orig-size="1000,563" data-comments-opened="1" data-image-meta="{&quot;aperture&quot;:&quot;0&quot;,&quot;credit&quot;:&quot;&quot;,&quot;camera&quot;:&quot;&quot;,&quot;caption&quot;:&quot;&quot;,&quot;created_timestamp&quot;:&quot;0&quot;,&quot;copyright&quot;:&quot;&quot;,&quot;focal_length&quot;:&quot;0&quot;,&quot;iso&quot;:&quot;0&quot;,&quot;shutter_speed&quot;:&quot;0&quot;,&quot;title&quot;:&quot;&quot;,&quot;orientation&quot;:&quot;1&quot;}" data-image-title="franklin" data-image-description="" data-medium-file="https://cdn.kmbmedia.id/uploads/2019/08/franklin-1.jpg?fit=300%2C169&amp;ssl=1" data-large-file="https://cdn.kmbmedia.id/uploads/2019/08/franklin-1.jpg?fit=1000%2C563&amp;ssl=1" loading="lazy" width="1000" height="563" src="https://i2.wp.com/www.trenasia.com/wp-content/uploads/2019/08/franklin-1.jpg?resize=1000%2C563&#038;ssl=1" alt="" class="wp-image-5156" srcset="https://cdn.kmbmedia.id/uploads/2019/08/franklin-1.jpg?w=1000&amp;ssl=1 1000w, https://cdn.kmbmedia.id/uploads/2019/08/franklin-1.jpg?resize=300%2C169&amp;ssl=1 300w, https://cdn.kmbmedia.id/uploads/2019/08/franklin-1.jpg?resize=768%2C432&amp;ssl=1 768w, https://cdn.kmbmedia.id/uploads/2019/08/franklin-1.jpg?resize=696%2C392&amp;ssl=1 696w, https://cdn.kmbmedia.id/uploads/2019/08/franklin-1.jpg?resize=746%2C420&amp;ssl=1 746w" sizes="(max-width: 1000px) 100vw, 1000px" data-recalc-dims="1" /><figcaption> Lukisan HMS Terror dan HMS Erebus </figcaption></figure>



Marc-André Bernier, manajer arkeologi bawah air di Parks
Canada, mengatakan kondisi kabin kapten sangat melampaui harapan.



&#8220;Tidak hanya furnitur dan lemari di tempat, laci ditutup dan banyak yang terkubur dalam lumpur, membungkus benda-benda dan dokumen dalam kondisi terbaik untuk kelangsungan hidup mereka,&#8221; kata Bernier dalam sebuah pernyataan sebagaimana dilaporkan <a href="https://edition.cnn.com/travel/article/canada-shipwreck-franklin-scli-intl/index.html" target="_blank" rel="noreferrer noopener" aria-label="CNN (opens in a new tab)">CNN </a>Kamis (29/08/2019).



&#8220;Setiap laci dan ruang tertutup lainnya akan menjadi
harta karun informasi yang belum pernah terjadi sebelumnya tentang nasib
Ekspedisi Franklin.&#8221;



Para peneliti sekarang akan menganalisis penemuan-penemuan
pada HMS Terror untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang apa yang
terjadi di atas kapal, dan berharap &nbsp;pada
akhirnya membangun sebuah gambar kehidupan anggota kru individu.



&#8220;Saya harap, kondisi kapal yang sangat baik &nbsp;berarti bahwa akan segera ada jawaban atas
begitu banyak pertanyaan tentang nasib Ekspedisi Franklin, yang diselimuti
misteri sejak 1845,&#8221; kata Susan Le Jeune d&#8217;Allegeershecque, Komisaris
Tinggi Inggris untuk Kanada.



Kanada dan Inuit akan bersama-sama memiliki artefak yang baru ditemukan dari HMS Terror dan HMS Erebus berdasarkan perjanjian 2018. HMS Terror terlihat di dasar laut di lepas Pulau King William pada September 2016, dan HMS Erebus ditemukan pada September 2014.



<figure class="wp-block-embed-youtube wp-block-embed is-type-video is-provider-youtube wp-embed-aspect-16-9 wp-has-aspect-ratio"><div class="wp-block-embed__wrapper">
<iframe class='youtube-player' width='640' height='360' src='https://www.youtube.com/embed/OxyTZ3F7mkA?version=3&#038;rel=1&#038;showsearch=0&#038;showinfo=1&#038;iv_load_policy=1&#038;fs=1&#038;hl=id-ID&#038;autohide=2&#038;wmode=transparent' allowfullscreen='true' style='border:0;' sandbox='allow-scripts allow-same-origin allow-popups allow-presentation'></iframe>
</div></figure>

AMIRUDDIN ZUHRI.png

kapal-2

Pada tahun 1845 dua kapal Inggris yakni HMS Terror dan HMS Erebus berangkat untuk misi ke Arktik guna mencari rute melintasi North-West Passage, tetapi terjebak di lautan es, memaksa 129 anggota kru meninggalkan kapal pada tahun 1848. Orang-orang yang dipimpin penjelajah Inggris terkenal John Franklin itu mati satu demi satu berusaha berjalan melintasi Kutub Utara. [&hellip;]

Bangkai Kapal Ini Diharap Ungkap Misteri Ekspedisi Tragis Tahun 1848