JAKARTA – PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) mengucurkan pinjmanan senilai US$175 juta atau setara dengan Rp2,62 triliun (asumsi kurs Rp14.973 per dolar Amerika Serikat) untuk PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA).&nbsp; Transaksi ini tergolong afiliasi sebab MDKA memiliki 49,33% saham MBMA lewat PT Merdeka Energi Nusantara. Melansir keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), fasilitas pinjaman ini efektif pada tanggal 25 Mei 2023.&nbsp; "MDKA sebagai pemberi pinjaman yang juga sebagai perusahaan pengendali, sepakat untuk menyediakan dana pinjaman kepada MBMA sebesar US$175 juta ditambah dengan term SOFR dan margin 4,60 persen per tahun," ungkap Merdeka Battery dikutip Selasa, 30 Mei 2023.&nbsp; Fasilitas pinjaman ini akan jatuh tempo tiga tahun dari tanggal efektif. Merdeka Battery berniat menggunakan pinjaman ini untuk keperluan umum, termasuk modal kerja, pengeluaran modal dan operasional, serta untuk mendukung kegiatan usaha&nbsp;anak-anak usaha MBMA.<ul><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/info-bmkg-prakiraan-cuaca-hari-ini-30-mei-2023-dan-besok-untuk-wilayah-dki-jakarta">INFO BMKG: Prakiraan Cuaca Hari Ini 30 Mei 2023 dan Besok untuk Wilayah DKI Jakarta</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/tata-kelola-kas-semrawut-saldo-modal-kerja-pgeo-mengering">Tata Kelola Kas Semrawut, Saldo Modal Kerja PGEO Mengering</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/menabung-atau-membayar-utang-yang-mana-sebaiknya-didahulukan">Menabung atau Membayar Utang, yang Mana Sebaiknya Didahulukan?</a></li></ul><h2>Baru IPO</h2>Perjanjian pinjaman ini akan menambah gemuk dana segar MBMA. Sebab, MBMA baru resmi mencatatkan saham perdananya atau Initial Public Offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa, 18 April 2023.Untuk dana IPO, MBMA berencana menggunakannya dalam pembiayaan pembangunan dan pengembangan sejumlah proyek pemrosesan nikel seperti fasilitas High Pressure Acid Leach (HPAL) I tahap I dengan kapasitas <a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="http://tel:60000/">60.000</a> ton per tahun untuk menghasilkan material dalam rantai nilai bahan baku baterai kendaraan bermotor listrik. Sebagian lainnya akan digunakan untuk memperkuat modal kerja anak usaha, diantaranya PT Sulawesi Cahaya Mineral (SCM) yang merupakan perusahaan tambang nikel dengan salah satu sumber daya terbesar di dunia dalam hal kandungan nikel.Saat ini SCM memiliki sumber daya lebih dari 1,1 miliar bijih dry metric tonne yang mengandung 13,8 juta ton nikel dengan kadar 1,22% Ni dan 1,0 juta ton kobalt pada kadar 0,08% Co. Kapasitas produksi tambang SCM diperkirakan akan mencapai 14,6 juta wet metric tonnes pada 2024. MBMA juga akan memakai dana IPO untuk melunasi pinjaman. Sekadar informasi, MBMA telah mengoperasikan smelter RKEF yang memproduksi Nickel Pig Iron (NPI) dengan kapasitas terpasang produksi agregat mencapai <a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="http://tel:38000/">38.000</a> Ni per tahun per 30 September 2022.Setelah pembangunan atau komisioning smelter RKEF baru, tambang SCM dan proyek AIM I, MBMA diproyeksikan menghasilkan <a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="http://tel:88000/">88.000</a> Ni per tahun dan 1,2 juta ton asam per tahun.

ANANDA.png

Presiden Direktur PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA) Devin Ridwan(kedua kiri) Wakil Presiden Direktur Jason Greive (tengah), Direktur Titien Supeno (kedua kanan), Direktur PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk David Agus (kanan), dan Presiden Direktur PT Indo Premier Sekuritas Moleonoto The (kiri) dalam Paparan Publik (Public Expose) di Jakarta, Kamis 30 Maret 2023. Foto : Panji Asmoro/TrenAsia

Paparan Merdeka Battery - Panji 3.jpg

Fasilitas pinjaman ini akan jatuh tempo tiga tahun dari tanggal efektif

Baru IPO, MBMA Dapat Suntikan Modal Lagi Rp2,62 T dari MDKA

Korporasi