IMG_20240808_234928.jpg

JAKARTA—Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat <a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/search?q=impor%2520beras">impor beras</a> Indonesia menembus 1,59 juta ton pada periode Januari hingga Agustus 2023. Thailand menjadi negara pengimpor beras terbesar dengan volume 802 ribu ton, sekitar 50,36% dari jumlah total impor beras.&nbsp;Vietnam menjadi negara pengimpor terbesar kedua dengan volume 674 ribu ton atau sekitar 42,33%, India sebesar 66 ribu ton atau sekitar 4,16%, dan Pakistan sebesar 45 ribu ton atau sekitar 2,85%. Indonesia juga mengimpor beras dari sejumlah negara lain sebesar 5 ribu ton atau sekitar 0,30%.&nbsp;Impor didominasi jenis semi-milled (beras setengah giling) dan wholly milled rice (beras giling utuh) dengan pangsa pasar mencapai 88,52%. Plt. Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti membeberkan impor beras tertinggi terjadi pada Juli 2023, yakni sebanyak 0,27 juta ton.&nbsp;Sementara impor beras terendah terjadi pada Maret 2023 sebesar 0,06 juta ton. “Impor beras bulanan tergantung permintaan,” ujarnya dalam keterangan pers, Jumat 15 September 2023. <a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/search?q=bps">BPS</a> menyebut volume impor rata-rata elama Januari-Agustus 2023 sebesar 0,2 juta ton per bulan.<ul><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/perketat-sanksi-pada-junta-militer-as-didorong-bidik-perusahaan-migas-myanmar">Perketat Sanksi pada Junta Militer, AS Didorong Bidik Perusahaan Migas Myanmar</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/gmm-pamerkan-truk-terbaru-untuk-konstruksi-dan-tambang-di-mining-indonesia">GMM Pamerkan Truk Terbaru untuk Konstruksi dan Tambang di Mining Indonesia</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/ericsson-indonesia-dan-pidi-4-0-resmikan-5-g-innovation-center">Ericsson Indonesia dan PIDI 4.0 Resmikan 5G Innovation Center</a></li></ul>Saat ini pemerintah tengah mencari negara penyuplai beras terbaru menyusul <a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/search?q=india%252c%2520beras">kebijakan India yang melarang impor beras</a> demi menjaga pasokan dalam negeri. Kebijakan India itu turut mengerek harga beras di penjuru dunia. Presiden Joko Widodo telah menjajaki sejumlah negara seperti China, Kamboja dan Bangladesh untuk mengimpor berasnya.&nbsp;Kamboja dikabarkan siap mengirim sekitar 250.000 ton beras ke Tanah Air. Hal itu usai pertemuan bilateral Jokowi dengan Perdana Menteri (PM) Kamboja Hun Manet di Istana Negara, Jakarta, awal September.&nbsp;Jokowi juga masih melobi Perdana Menteri India Narendra Modi soal kebutuhan beras Indonesia meskipun negara tersebut telah menyatakan larangan ekspor beras sejak Juli 2023. “Sekarang mencari negara pengimpor beras sangat sulit karena mereka ingin menyelamatkan rakyatnya sendiri,” ujar Jokowi, dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden.&nbsp;Hingga kini keputusan soal negara pengimpor beras masih menunggu negosiasi Perum Bulog. Kesepakatan harga menjadi pertimbangan penting sebelum pemerintah melakukan impor. “Kami masih lihat dari mana bisa membeli beras untuk tahun depan,”ujar Presiden.&nbsp;

masalah-impor-beras-10

Thailand menjadi negara pengimpor beras terbesar dengan volume 802 ribu ton, sekitar 50,36% dari jumlah total impor beras. 

BPS Catat Impor Beras Indonesia 2023 Capai 1,59 Ton

Makroekonomi