JAKARTA- Sebuah survei yang dilakukan oleh platform video temporer Snapchat menunjukkan bahwa generasi Z lebih memahami dan menjaga soal privasi dibandingkan generasi lain, termasuk milenial.



&#8220;Teknologi digital telah membentuk Gen Z dan kita seharusnya dapat belajar beberapa hal dari Gen Z dalam menyangkut perilaku dan kebiasaan,&#8221; kata Direktur Pengembangan Pasar Snap Asia Tenggara, Anubhav Nayyar dalam siaran pers Sabtu 13 Februari 2021.


<ul class="wp-block-latest-posts__list wp-block-latest-posts"><li><a href="https://www.trenasia.com/11-bank-biayai-proyek-tol-serang-panimbang-rp6-triliun/">11 Bank Biayai Proyek Tol Serang-Panimbang Rp6 Triliun</a></li>
<li><a href="https://www.trenasia.com/ptpp-hingga-mei-2021-raih-kontrak-baru-rp67-triliun/">PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun</a></li>
<li><a href="https://www.trenasia.com/rilis-rapid-fire-mnc-studios-milik-hary-tanoe-gandeng-pengembang-game-korea/">Rilis Rapid Fire, MNC Studios Milik Hary Tanoe Gandeng Pengembang Game Korea</a></li>
</ul>


Generasi milenial yang dimaksud adalah orang-orang yang saat ini berusia 24 hingga 40 tahun, sementara generasi Z berusia 24 tahun ke bawah.



Menurut Nayyar, kebanyakan generasi milenial adalah imigran digital, yaitu mereka mengalami masa sebelum adopsi teknologi digital secara massal.



Sementara generasi Z adalah seorang digital alamiah, mereka lahir ketika teknologi berkembang pesat, internet sudah menyatu dengan kehidupan sehari-hari.



&#8220;Mereka tidak mengalami dunia tanpa ponsel pintar dan internet. Oleh karena itu, cara berpikir, berkomunikasi, dan menggunakan internet Gen Z berbeda dengan generasi sebelumnya,&#8221; kata Nayyar.



Dia mengutip Friendship Report 2019 dari Snap, bahwa milenial adalah generasi yang paling banyak membagikan kebahagiaan mereka, termasuk untuk urusan kesehatan mental, percintaan sampai keuangan.



&#8220;Milenial merupakan generasi yang paling sedikit mengatakan &#8216;Saya tidak akan berbagi tentang hal itu&#8217;,&#8221; kata Nayyar.



Respons generasi Z bertolak belakang dengan milenial dalam hal berbagi kebahagiaan, mereka cenderung lebih menjaga privasi mereka.



Ketika menggunakan media sosial, generasi Z memilih bagaimana mereka berbagi dan di platform mana mereka akan membagikan kebahagiaan itu, termasuk melalui video temporer.



Generasi Z menurut survei tersebut lebih menyukai berbagi hal-hal privat melalui pesan pribadi dibandingkan langsung mengunggah di media sosial.



&#8220;Gen Z secara implisit memahami bahwa hanya karena mereka dapat berbagi informasi dengan seluruh dunia, bukan berarti mereka harus membagikan semuanya,&#8221; kata Nayyar.



Cara bersosialisasi generasi Z di media sosial pun berbeda dengan milenial. Jika milenial suka memiliki jaringan yang luas dan berteman dengan siapa saja di media sosial, generasi Z memiliki lingkaran pertemanan yang lebih kecil.



Studi lainnya, &#8220;Into Z Future&#8221; dari Snap Inc dan JWT Intteligence, menunjukkan generasi Z mengedepankan soal orisinalitas dibandingkan kesempurnaan.

AMIRUDDIN ZUHRI.png

z-crossing-the-line

JAKARTA- Sebuah survei yang dilakukan oleh platform video temporer Snapchat menunjukkan bahwa generasi Z lebih memahami dan menjaga soal privasi dibandingkan generasi lain, termasuk milenial. &#8220;Teknologi digital telah membentuk Gen Z dan kita seharusnya dapat belajar beberapa hal dari Gen Z dalam menyangkut perilaku dan kebiasaan,&#8221; kata Direktur Pengembangan Pasar Snap Asia Tenggara, Anubhav Nayyar [&hellip;]

Dibanding Milenial, Generasi Z Lebih Bisa Menjaga Privasi

Gaya Hidup