JAKARTA &#8211; Tampaknya masyarakat harus bersiap-siap mengencangkan ikat pinggang. Sebab, <a href="https://www.trenasia.com/malaysia-resmi-resesi-susul-singapura-dan-filipina-ekonomi-anjlok-171-persen/">resesi ekonomi berpotensi besar menimpa Indonesia</a> menyusul ekonomi kuartal II-2020 yang jeblok 5,32%.



<a href="https://www.trenasia.com/jurus-sri-mulyani-bawa-ri-selamat-dari-jurang-resesi-ekonomi/">Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati</a> menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi pada tahun 2020 dari semula berada di kisaran negatif 0,4% hingga positif 2,3% menjadi negatif 1,1% sampai positif 0,2%. Artinya, Indonesia berpeluang besar masuk dalam jerat <a href="https://www.trenasia.com/tag/resesi-ekonomi/">resesi ekonomi</a>.



&#8220;Perkiraan terakhir yang kita lakukan sesudah melihat realisasi kuartal II dan angka pada Juli, maka kita perkirakan untuk pertumbuhan 2020, range-nya ada di minus 1,1 persen hingga positif 0,2 persen,&#8221; kata Sri Mulyani dalam konferensi pers RUU APBN 2021 dan Nota Keuangan di Jakarta, Jumat, 14 Agustus 2020.


<ul class="wp-block-latest-posts__list wp-block-latest-posts"><li><a href="https://www.trenasia.com/11-bank-biayai-proyek-tol-serang-panimbang-rp6-triliun/">11 Bank Biayai Proyek Tol Serang-Panimbang Rp6 Triliun</a></li>
<li><a href="https://www.trenasia.com/ptpp-hingga-mei-2021-raih-kontrak-baru-rp67-triliun/">PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun</a></li>
<li><a href="https://www.trenasia.com/rilis-rapid-fire-mnc-studios-milik-hary-tanoe-gandeng-pengembang-game-korea/">Rilis Rapid Fire, MNC Studios Milik Hary Tanoe Gandeng Pengembang Game Korea</a></li>
<li><a href="https://www.trenasia.com/anies-baswedan-tunggu-titah-jokowi-untuk-tarik-rem-darurat-hingga-lockdown/">Anies Baswedan Tunggu Titah Jokowi untuk Tarik Rem Darurat hingga Lockdown</a></li>
<li><a href="https://www.trenasia.com/ipo-akhir-juni-2021-era-graharealty-dapat-kode-saham-ipac/">IPO Akhir Juni 2021, Era Graharealty Dapat Kode Saham IPAC</a></li>
</ul>


Sri Mulyani menjelaskan penurunan proyeksi tersebut dilakukan dengan melihat realisasi pertumbuhan ekonomi kuartal II tahun ini yang terkontraksi hingga 5,32% year-on-year (yoy).



&#8220;Artinya agak bergeser ke arah negatif atau mendekati nol karena kita melihat bahwa tekanan di kuartal kedua sangat dalam,&#8221; jelasnya.



<h4>Kontraksi Ekonomi</h4>



Sri Mulyani menuturkan kontraksi yang sangat dalam pada kuartal II-2020 memberikan peringatan kepada pemerintah supaya tetap hati-hati. Terutama dalam menahan dampak COVID-19 sehingga kuartal III dan IV akan dikelola dengan baik.



&#8220;Faktor-faktor untuk kuartal ketiga harus betul-betul diusahakan. Tidak hanya tergantung dari pemerintah meskipun pemerintah merupakan pemegang peran yang cukup besar dalam pemulihan ekonomi,&#8221; katanya.



Menkeu menjelaskan proyeksi tersebut didasarkan pada perkiraan pertumbuhan konsumsi rumah tangga yang cukup dalam. Khusus untuk tahun ini, konsumsi rumah tangga diperkirakan antara minus 1,3% hingga tidak tumbuh atau nol persen. Sementara konsumsi pemerintah untuk tahun ini diperkirakan tumbuh antara 2% hingga 4%.



Untuk pembentukan modal tetap bruto (PMTB) atau investasi juga diperkirakan masih dalam kisaran zona negatif antara minus 4,2% hingga minus 2,6%. Kemudian prediksi ekspor dan impor turut mengalami tekanan masih dalam zona negatif yaitu minus 5,6% hingga minus 4,4% untuk ekspor dan minus 10,5% sampai minus 8,4% untuk impor.



&#8220;Tentu, kita akan melihat terutama pada pencapaian kuartal III untuk melihat proyeksi 2020 ini,&#8221; tegasnya.



Sri Mulyani melanjutkan ketidakpastian pada 2020 masih berlangsung hingga akhir tahun. Sehingga, proyeksi ekonomi untuk tahun depan akan sangat bergantung pada penanganan COVID-19.



&#8220;Meskipun, diperkirakan pulih tapi dibutuhkan partisipasi masyarakat untuk disiplin protokol kesehatan dan ketersediaan atau penemuan vaksin pada 2021,&#8221; ujarnya. (SKO)

MAS INNO.png

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. / Kemenkeu.go.id

menkeu

JAKARTA &#8211; Tampaknya masyarakat harus bersiap-siap mengencangkan ikat pinggang. Sebab, resesi ekonomi berpotensi besar menimpa Indonesia menyusul ekonomi kuartal II-2020 yang jeblok 5,32%. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi pada tahun 2020 dari semula berada di kisaran negatif 0,4% hingga positif 2,3% menjadi negatif 1,1% sampai positif 0,2%. Artinya, Indonesia berpeluang besar [&hellip;]

Duh! Kencangkan Ikat Pinggang.. Sri Mulyani Ramal RI Masuk Jurang Resesi Ekonomi

Industri