JAKARTA – Ekonom Faisal Basri mempertanyakan mengapa<a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/adi-bagian-reformasi-fiskal-pelaksanaan-penyederhanaan-struktur-tarif-cukai-rokok-makin-dekat"> tarif cukai</a> belum juga disederhanakan. Menurutnya, struktur tarif cukai yang saat ini masih terdiri dari 10 layer kurang mampu menekan konsumsi di Indonesia.“Penyederhanaan tarif cukai kok enggak beres-beres sampai sekarang? Saya tahu Kemenkeu (Kementerian Keuangan) komitmen untuk menyederhanakan tapi memang ada tekanan politik. Lobi rokok itu luar biasa, dia juga melobi ke DPR,” ujar Faisal dalam workshop AJI, Kamis, 2 September 2021.Faisal juga menyoroti bagaimana target penerimaan cukai rokok jadi satu-satunya yang belum ditetapkan di Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2022. Padahal, pajak-pajak lain seperti PPh non migas, PPN, PPNBM, dan lain-lain sudah ada targetnya.<ul><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/bidik-penyalurkan-kpr-ocbc-nisp-suntik-start-up-prospeku">Bidik Penyalurkan KPR, OCBC NISP Suntik Start Up Prospeku</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/kerap-dilakukan-saat-pandemi-ini-cara-berjemur-yang-aman-untuk-dapatkan-vitamin-d">Kerap Dilakukan Saat Pandemi, Ini Cara Berjemur yang Aman untuk Dapatkan Vitamin D</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/rilis-obligasi-rp-1-triliun-medco-energi-lirik-opsi-akuisisi">Rilis Obligasi Rp1 Triliun, Medco Energi Lirik Opsi Akuisisi?</a></li></ul>Untuk simplifikasi sendiri, Faisal berharap pemerintah bisa mengurangi lapisan yang ada dalam penentuan tarif cukai yang saat ini ada 10. Lapisan tersebut yaitu untuk <a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/cukai-skt-tidak-naik-buruh-linting-lega">sigaret kretek tangan </a>(SKT) 4 lapis, sigaret kretek mesin (SKM) 3 lapis, dan sigaret putih mesin (SPM) 3 lapis.Dalam acara yang sama, Staf Khusus Menteri Keuangan Bidang Perumusan Kebijakan Fiskal Sektoral Titik Anas menjelaskan pihaknya memang sudah berhasil mengurangi lapisan cukai dari sebelumnya 19 lapis jadi 10 lapis.“Kita sudah pernah melakukan simplifikasi dari 19 ke 10. Usulnya Bang Faisal kita bisa exercise&nbsp;lagi jadi seperti ada dampaknya kalau itu jadi 3 aja. Saya rasa BKF (Badan Kebijakan Fiskal) juga sudah punya ya,” ujar Titik.<ul><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/pengendali-ultra-voucher-jual-20-juta-saham-uvcr-ke-grup-investor-asing">Pengendali Ultra Voucher Jual 20 Juta Saham UVCR ke Grup Investor Asing</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/ternyata-ojk-tak-membedakan-bank-digital-dan-konvensional">Ternyata OJK Tak Membedakan Bank Digital dan Konvensional</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/the-fed-bisa-mulai-tapering-beli-aset-tahun-ini-rp-1-740-triliun-tiap-bulan">The Fed Bisa Mulai Tapering Beli Aset Tahun Ini Rp1.740 Triliun Tiap Bulan</a></li></ul>Kasubdit Tarif dan Harga Dasar Direktorat Jenderal Bea Cukai Akbar Harfianto mengatakan pemerintah mempertimbangkan 4 aspek dalam penentuan tarif cukai.“Yaitu pengendalian konsumsi, optimalisasi penerimaan, keberlangsungan tenaga kerja di industri rokok, dan menekan rokok ilegal,” jelas Akbar.Meski begitu, Faisal mengatakan pemerintah tidak boleh bertujuan untuk mengoptimalisasi penerimaan negara dalam merumuskan tarif cukai, tapi harus bertumpu pada pengendalian konsumsi.Dari data Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) Badan Pusat Statistik (BPS), prevalensi perokok Indonesia tercatat sebesar 28,69% untuk penduduk di atas 15 tahun. Data ini turun dari catatan 2019 yang sebesar 29,03%, turun juga dari 2018 yang sebesar 32,2%.

IMG20210608094926 (1)-min.jpg

AMIRUDDIN ZUHRI.png

Faisal Basri saat melakukan wawancara langsung dengan wartawan seusai agenda FGD, Kamis, 12 Maret / Foto: TrenAsia.com

img_20200312_121948

Ekonom Faisal Basri mempertanyakan mengapa tarif cukai belum juga disederhanakan. Menurutnya, struktur tarif cukai yang saat ini masih terdiri dari 10 layer kurang mampu menekan konsumsi di Indonesia.

Faisal Basri Tegaskan Urgensi Simplifikasi Tarif Cukai Rokok, Ada Usul Jadi 3 Layer

Industri