JAKARTA – Emiten ritel Grup Lippo <a href="https://www.trenasia.com/grup-lippo-rugi-rp823-miliar-matahari-dept-store-tutup-6-gerai/" target="_blank" rel="noreferrer noopener">PT Matahari Department Store Tbk</a> (LPPF) mencatat rugi bersih sebesar Rp873,18 miliar sepanjang tahun 2020. Hal ini berbanding terbalik dari tahun sebelumnya saat perseroan berhasil membukukan laba bersih hingga Rp1,37 triliun.



Berdasarkan laporan keuangan tahunan per 31 Desember 2020, perseroan mengalami penurunan penjualan dan pendapatan usaha mencapai 52,92% year-on-year (yoy) dari Rp10,28 triliun, menjadi Rp4,84 triliun pada 2020.



Chief Financial Officer Matahari Niraj Jain mengatakan pendemi membawa dampak yang tidak diantisipasi sebelumnya bagi bisnis di seluruh dunia, tak terkecuali bagi perseroan. Sepanjang 2020, perseroan beroperasi di lingkungan dengan tingkat ketidakpastian yang sangat tinggi.


<ul class="wp-block-latest-posts__list wp-block-latest-posts"><li><a href="https://www.trenasia.com/ptpp-hingga-mei-2021-raih-kontrak-baru-rp67-triliun/">PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun</a></li>
<li><a href="https://www.trenasia.com/ipo-akhir-juni-2021-era-graharealty-dapat-kode-saham-ipac/">IPO Akhir Juni 2021, Era Graharealty Dapat Kode Saham IPAC</a></li>
<li><a href="https://www.trenasia.com/jepang-masih-alami-krisis-pemberdayaan-perempuan-di-perusahaan-tahun-2021/">Pemberdayaan Perempuan di Perusahaan Jepang Masih Alami Krisis Pada Tahun 2021</a></li>
</ul>


Pada Maret 2020, Matahari menutup sementara hampir seluruh gerai, dan kemudian membuka kembali secara bertahap di Mei. Namun pada pertengahan September, pembatasan kembali yang diberlakukan membuat pendapatan perseroan tergerus.



“Kami meyakini bahwa sangat tidak mungkin penjualan akan akan kembali ke normal sebelum tahun 2022. Fokus kami saat ini adalah menjaga pelanggan dan karyawan kami tetap aman,” ujarnya melalui keterangan resmi di PT Bursa Efek Indonesia (BEI), dikutip Jumat, 19 Februari 2021.



Ia bilang, sepanjang 2020, perseroan telah mengambil sejumlah langkah dengan penuh kehati-hatian. Di antaranya dengan meluncurkan situs jaringan baru Matahari.com dan memperkenalkan saluran penjualan baru yakni melaui WhatsApp dan marketplace seperti Shopee dan JD.ID.



Selain itu, perseroan juga membuka tiga gerai format besar baru dan menutup 13 gerai format besar yang tidak menguntungkan. Lalu, mengakhiri bisnis gerai khusus sebanyak 12 unit dan mengkonsolidasi bisnis distribusi.



Tak hanya itu, lanjut Niraj, Matahari juga berupaya mengurangi seluruh beban operasional, bernegosiasi dengan pemilik mal untuk pengurangan biaya sewa, hingga mengkonsolidasikan seluruh aktivitas support centre dalam satu lokasi.



Pada periode itu, perseroan juga berhasil mendapat fasilitas pinjaman tambahan dari bank sekitar Rp500 miliar, di atas fasilitas sebelumnya sebesar Rp1,7 triliun selama kuartal kedua 2020. (SKO)

DREAN.png

Suasana pengunjung berbenja di Matahari Departement Store Mal WTC, Serpong, Tangerang Selatan, Banten, Selasa, 20 Oktober 2020. Foto: Panji Asmoro/TrenAsia

ilustrasi-matahari-wtc-serpong-2

Hal ini berbanding terbalik dari tahun sebelumnya, di mana perseroan berhasil membukukan laba bersih hingga Rp1,37 triliun.

Gara-Gara Pandemi, Matahari Milik Grup Lippo Berbalik Rugi Rp873,18 Miliar

Korporasi