JAKARTA- Harga bitcoin mulai bangkit kembali mencapai lebih dari 6% pada Senin, 19 April 2021, setelah hari sebelumnya anjlok hingga 12%.



Naik turunnya Bitcoin juga diikuti oleh mata uang kripto lainnya, termasuk Ethereum, Dogecoin, Binance, dan Polkadot.


<ul class="wp-block-latest-posts__list wp-block-latest-posts"><li><a href="https://www.trenasia.com/11-bank-biayai-proyek-tol-serang-panimbang-rp6-triliun/">11 Bank Biayai Proyek Tol Serang-Panimbang Rp6 Triliun</a></li>
<li><a href="https://www.trenasia.com/ptpp-hingga-mei-2021-raih-kontrak-baru-rp67-triliun/">PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun</a></li>
<li><a href="https://www.trenasia.com/rilis-rapid-fire-mnc-studios-milik-hary-tanoe-gandeng-pengembang-game-korea/">Rilis Rapid Fire, MNC Studios Milik Hary Tanoe Gandeng Pengembang Game Korea</a></li>
</ul>


Mengutip dari laman Bloomberg, penurunan terjadi setelah Bitcoin meraih rekor tertinggi yaitu lebih dari US$64.000 atau setara Rp931 juta pada Rabu, 14 April 2021 (asumsi kurs Rp14.600 per dolar AS).



Pada saat itu, startup penyedia kripto Coinbase mengadakan Penawaran Saham Perdana (Initial public offering/IPO) secara besar besaran.



Bloomberg  menjelaskan penurunan tersebut kemungkinan terjadi karena beberapa hal, diantaranya ketakutan akan regulasi , sebagaimana Turki dan Mongolia yang melarang penggunaan kripto sebagai metode pembayaran, serta China yang hendak membuat mata uang digital.



Eva Ados, kepala ahli strategi investasi ERShares memperingatkan para investor untuk lebih berhati hati kedepannya.



&#8220;Kita akan melihat lebih banyak regulasi yang akan datang, kami pikir akan ada lebih banyak ketidakstabilan di masa depan,&#8221; ujar Eva Ados.



Selanjutnya, pemadaman listrik di China telah mematikan sebagian besar kapasitas penambangan Bitcoin, sehingga mengurangi nilai pada keseluruhan jaringan mata uang kripto.  



Kemudian Michael Novograts founder Galaxy Digital , menjelaskan penurunan juga kemungkinan terjadi karena pasar terlalu bersemangat atas diadakannnya IPO CoinBase.



Meskipun demikian, Bloomberg menjelaskan penurunan tersebut tidaklah signifikan mengingat harga kripto mulai naik kembali pada Senin 19 April 2021.



Terlebih JP Morgan Chase &amp; Co memprediksi harga Bitcoin berpotensi mencapai US$146,000 atau setara Rp 2,1 miliar dalam jangka panjang.



Harga Bitcoin saat ini mencapai US$56.772 (Rp825,9 juta) pada Senin, 19 April 2021, pukul 17.00 WIB, naik 6,6% dari penurunan terendah di harga US$53.347 (Rp776 juta) pada Minggu 18 April 2021 pukul 19:00 WIB.

bitcoin-2007769_1920

Harga bitcoin mulai bangkit kembali mencapai lebih dari 6% pada Senin, 19 April 2021, setelah hari sebelumnya anjlok hingga 12%.

Habis Anjlok 12 Persen, Harga Bitcoin Mulai Bangkit Lagi

Pasar Modal