JAKARTA – PT <a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/vale-indonesia-inco-resmikan-pembangunan-smelter-nikel-senilai-rp-37-5-triliun-di-morowali">Vale Indonesia</a> Tbk (INCO) membukukan laba bersih senilai US$200,40 juta atau setara dengan Rp3,12 triliun (kurs Rp15.573 per dolar Amerika Serikat) pada 2022.&nbsp; Profit tersebut tumbuh sebanyak 20,87% dibandingkan dengan laba bersih 2021 sebesar US$165,79 juta. Alhasil, laba bersih per saham dasar INCO naik menjadi US$0.0202 dari sebelumnya US$0.0167.&nbsp; Berdasarkan laporan keuangan di Bursa Efek Indonesia, laba bersih <a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/produksi-nikel-vale-inco-2022-turun-8-82-persen-ini-penyebabnya">INCO</a> sejalan dengan kenaikan pendapatan. Tahun lalu, INCO meraih penjualan sebesar US$1,17 miliar alias melejit 24% dari perolehan 2021 sebesar US$953,2 juta.&nbsp;<ul><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/ikut-andil-bikin-chat-gpg-elon-musk-peringatan-bahaya-ai">Ikut Andil Bikin ChatGPG, Elon Musk Peringatan Bahaya AI</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/harga-emas-antam-hari-ini-diam-di-tempat-segram-masih-dibanderol-rp-1-019-000">Harga Emas Antam Hari Ini Diam di Tempat, Segram Masih Dibanderol Rp1.019.000</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/bisa-buat-hack-tidur-apa-itu-ritme-sirkadian">Bisa Buat Hack Tidur, Apa Itu Ritme Sirkadian?</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/go-to-optimistis-ebitda-perseroan-yang-disesuaikan-akan-positif-pada-kuartal-iv-2023">GoTo Optimistis EBITDA Perseroan yang Disesuaikan Akan Positif pada Kuartal IV-2023</a> &nbsp;</li></ul>Usut punya usut, tambunnya pendapatan INCO merupakan buah dari kenaikan harga realisasi rata-rata pada 2022 yang naik sebesar 35% dibandingkan dengan harga tahun lalu.&nbsp; Di satu sisi, INCO mampu mempertahankan biaya tunai di kisaran US$11.000 per ton di tengah kenaikan harga komoditas yang signifikan pada 2022.&nbsp; INCO membukukan EBITDA sebesar US$477,0 juta pada 2022, naik dari EBITDA pada 2021 sebesar US$391,9 juta, terutama didorong oleh harga realisasi nikel yang lebih tinggi.&nbsp; Meski begitu, beban pokok pendapatan INCO pada 2022 meningkat 23% menjadi sebesar US$865,9 juta dari sebelumnya US$704,3 juta pada 2021. Penyebab utama kenaikan beban pokok pendapatan adalah harga bahan bakar dan batu bara yang lebih tinggi.&nbsp; Sebagai informasi, INCO telah memproduksi 60.090 metrik ton nikel dalam matte pada 2022. Realisasi ini turun 8,1% dari produksi tahun 2021 yang mencapai 65.388 metrik ton.&nbsp; Penurunan ini disebabkan oleh adanya pelaksanaan proyek pembangunan kembali Tanur 4 pada paruh pertama 2022.&nbsp; Adapun produksi pada kuartal IV-2022 mencapai 16.183 ton nikel dalam matte. Realisasi ini sekitar 8% lebih rendah bila dibandingkan dengan volume produksi yang direalisasikan pada kuartal III-2022 sebesar 17.513 metrik ton. &nbsp;

ANANDA.png

emite pertambangan nikel PT Vale Indonesia Tbk (INCO) / Vale.com

vale-1

PT Vale Indonesia Tbk (INCO) membukukan laba bersih senilai US$200,40 juta atau setara dengan Rp3,12 triliun (kurs Rp15.573 per dolar Amerika Serikat) pada 2022

Harga Nikel Legit, Laba Bersih Vale Indonesia (INCO) Terkerek Dobel Digit

Korporasi