JAKARTA &#8211; Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil menguat pada penutupan perdagangan Senin, 21 Desember 2020. Indeks melaju 61,3 poin atau 1% ke level 6.164,62.



Saham pertambangan dan agrobisnis menjadi pendorong laju indeks dengan penguatan masing-masing 3,515 dan 3,04%. Saham-saham big caps di indeks LQ45 turut menikmati penguatan dengan kenaikan 0,9%.



Berdasarkan data RTI Business, sepanjang perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatatkan transaksi Rp20,2 triliun. Nilai itu datang dari total jual-beli 27,7 miliar saham dengan 1,54 kali frekuensi transaksi.


<ul class="wp-block-latest-posts__list wp-block-latest-posts"><li><a href="https://www.trenasia.com/11-bank-biayai-proyek-tol-serang-panimbang-rp6-triliun/">11 Bank Biayai Proyek Tol Serang-Panimbang Rp6 Triliun</a></li>
<li><a href="https://www.trenasia.com/tandingi-telkomsel-dan-indosat-smartfren-segera-luncurkan-jaringan-5g/">Tandingi Telkomsel dan Indosat, Smartfren Segera Luncurkan Jaringan 5G</a></li>
<li><a href="https://www.trenasia.com/bangga-48-ton-produk-tempe-olahan-ukm-indonesia-dinikmati-masyarakat-jepang/">Bangga! 4,8 Ton Produk Tempe Olahan UKM Indonesia Dinikmati Masyarakat Jepang</a></li>
</ul>


Assosiacate Director of Research and Invesment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus menilai, penguatan IHSG kali ini terjadi lantaran optimisme pasar proses pembentukan Sovereign Wealth Fund (SWF). Kabar itu, memberikan ekspektasi pelaku pasar atas meningkatnya kontrak baru emiten yang bergerak dalam bidang konstruksi tahun depan.



Selain itu, optimisme investor juga datang dari kabar vaksinisasi gratis. Upaya pemerintah memberikan vaksinisasi gratis, kata dia, ikut meningkatkan kepercayaan pelaku pasar



&#8220;Sehingga hal tersebut dapat membantu pemulihan ekonomi,&#8221; kata Nico dalam riset hariannya, Senin, 21 Desember 2020.



Tak pelak, kabar ini pun akhirnya turut menumbuhkan kepercayaan investor asing sehingga mencatatkan beli bersih alias net buy Rp14,72 miliar. Angka itu kian menipiskan net foreign sell (NFS) sejak awal tahun menjadi Rp46,91 triliun.



PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) menjadi saham yang paling laris dengan total net buy Rp293,2 miliar. Kemudian, ada PT United Tractors Tbk (UNTR) yang juga mencatatkan net buy Rp43,1 miliar.



Di sisi lain, PT Bank Raykat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) justru mencatatkan net sell Rp412,1 miliar. Selanjutnya, ada PT Astra International Tbk (ASII) yang membukukan jual bersih asing Rp66,2 miliar.



Berikut 10 saham paling diburu asing



<ul><li>BBCA: Rp293,2 miliar</li><li>UNTR: Rp43,1 miliar</li><li>MCAS: Rp38,9 miliar</li><li>UNVR: Rp28,6 miliar</li><li>INKP: Rp26 miliar</li><li>BRPT: Rp15,5 miliar</li><li>JSMR: Rp8,2 miliar</li><li>ACES: Rp8 miliar</li><li>LPPF: Rp7,3 miliar</li><li>SMRA: Rp7,3 miliar</li></ul>

Pewarta mengamati layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI) Jakarta, Jum&#8217;at, 20 November 2020. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia

pergerakan-ihsg-hari-ini-7

PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) menjadi saham yang paling laris dengan total net buy Rp293,2 miliar. Kemudian, ada PT United Tractors Tbk (UNTR) yang juga mencatatkan net buy Rp43,1 miliar.

IHSG Menghijau, Asing Net Buy: BBCA dan UNTR Paling Diburu

Industri