JAKARTA – Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Suhariyanto membawa kabar baik yakni <a href="https://www.trenasia.com/gas-terus-neraca-perdagangan-november-cetak-surplus-lagi-us262-miliar/" target="_blank" rel="noreferrer noopener">neraca perdagangan pada 2020 </a>mengalami surplus senilai US$21,74 miliar. Nilai ini tercatat sebagai surplus tertinggi sejak 2011.



Secara bulanan, surplus neraca perdagangan pada Desember 2020 mencapai US$2,1 miliar.


<ul class="wp-block-latest-posts__list wp-block-latest-posts"><li><a href="https://www.trenasia.com/11-bank-biayai-proyek-tol-serang-panimbang-rp6-triliun/">11 Bank Biayai Proyek Tol Serang-Panimbang Rp6 Triliun</a></li>
<li><a href="https://www.trenasia.com/ptpp-hingga-mei-2021-raih-kontrak-baru-rp67-triliun/">PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun</a></li>
<li><a href="https://www.trenasia.com/rilis-rapid-fire-mnc-studios-milik-hary-tanoe-gandeng-pengembang-game-korea/">Rilis Rapid Fire, MNC Studios Milik Hary Tanoe Gandeng Pengembang Game Korea</a></li>
</ul>


&#8220;Ini tertinggi sejak 2011, kala itu neraca kita surplus US$26,06 miliar,&#8221; kata Suhariyanto dalam konferensi pers virtual, Jumat 15 Januari 2021.



Surplus neraca dagang pada 2020 tersulut kontraksi dalam pada segi impor sebesar 17,34% daripada tahun 2019, menjadi US$141,5 miliar. Terkoreksinya kinerja impor disebabkan oleh turunnya impor bahan baku/penolong sebesar 18,32% atau US$103,21 miliar.



“Padahal, impor bahan baku berkontribusi hingga 72,91 persen terhadap keseluruhan impor. Jadi pengaruhnya besar sekali,” tambahnya.



<h6>Kinerja Ekspor</h6>



Sebaliknya, kinerja ekspor sepanjang 2020 tercatat hanya kontraksi tipis yakni 2,61% menjadi US$163,3 miliar daripada dengan periode yang sama pada 2019.



Koreksi ekspor terjadi di hampir seluruh sektor, khususnya pertambangan yang turun 20,70% dibandingkan dengan 2019, menjadi US$19,75 miliar. Akan tetapi, ekspor dari sektor industri/pengolahan masih tumbuh tipis 2,95%, menjadi US$131,13 miliar.



Sedangkan, pertumbuhan ekspor tertinggi terjadi pada sektor pertanian yakni 13,98%. &#8220;Pertumbuhan positif dari ekspor pertanian dan industri ini adalah sesuatu yang menggembirakan,&#8221; kata Suhariyanto.

ANANDA.png

Karyawan menunjukkan uang Dolar Amerika Serikat (AS) di salah satu Bank BUMN di Jakarta, Selasa 2 Juni 2020. Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menguat cukup signifikan pada penutupan perdagangan hari ini, nilai tukar rupiah di pasar spot ditutup menguat 195 poin atau 1,33 persen ke level Rp14.415 per dolar AS. Sementara itu, indeks dolar AS terpantau menguat 0,039 poin atau 0,04 persen ke level 97,869 pada pukul 14.53 WIB. New Normal yang akan diberlakukan secara bertahap dianggap menjadi sentimen positif terhadap pergerakan pasar saat ini. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia

kurs-rupiah-menguat-1

JAKARTA – Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Suhariyanto membawa kabar baik yakni neraca perdagangan pada 2020 mengalami surplus senilai US$21,74 miliar. Nilai ini tercatat sebagai surplus tertinggi sejak 2011. Secara bulanan, surplus neraca perdagangan pada Desember 2020 mencapai US$2,1 miliar. &#8220;Ini tertinggi sejak 2011, kala itu neraca kita surplus US$26,06 miliar,&#8221; kata Suhariyanto dalam konferensi [&hellip;]

Impor Turun, Surplus Neraca Perdagangan Capai Rekor Tertinggi Sejak 2011

Industri