JAKARTA – Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan atau<a href="https://www.trenasia.com/bi-pertahankan-suku-bunga-acuan-4/"> BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 4%</a>.



Selain itu, suku bunga&nbsp;Deposit Facility&nbsp;juga tetap di level 3,25% dan suku bunga&nbsp;Lending Facility&nbsp;sebesar 4,75%.



<a href="https://www.trenasia.com/bi-pangkas-lagi-suku-bunga-acuan-menjadi-4/">Gubernur BI Perry Warjiyo</a> mengungkapkan, keputusan tersebut diambil dengan mempertimbangkan perlunya menjaga stabilitas nilai tukar rupiah. Kebijakan itu ditempuh di tengah inflasi yang diperkirakan tetap rendah.



“Suku bunga acuan dipertahankan di level 4 persen, untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah inflasi yang rendah,” ungkapnya usai Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI hari ini, Kamis, 17 September 2020.


<ul class="wp-block-latest-posts__list wp-block-latest-posts"><li><a href="https://www.trenasia.com/11-bank-biayai-proyek-tol-serang-panimbang-rp6-triliun/">11 Bank Biayai Proyek Tol Serang-Panimbang Rp6 Triliun</a></li>
<li><a href="https://www.trenasia.com/ptpp-hingga-mei-2021-raih-kontrak-baru-rp67-triliun/">PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun</a></li>
<li><a href="https://www.trenasia.com/rilis-rapid-fire-mnc-studios-milik-hary-tanoe-gandeng-pengembang-game-korea/">Rilis Rapid Fire, MNC Studios Milik Hary Tanoe Gandeng Pengembang Game Korea</a></li>
<li><a href="https://www.trenasia.com/anies-baswedan-tunggu-titah-jokowi-untuk-tarik-rem-darurat-hingga-lockdown/">Anies Baswedan Tunggu Titah Jokowi untuk Tarik Rem Darurat hingga Lockdown</a></li>
<li><a href="https://www.trenasia.com/ipo-akhir-juni-2021-era-graharealty-dapat-kode-saham-ipac/">IPO Akhir Juni 2021, Era Graharealty Dapat Kode Saham IPAC</a></li>
</ul>


Selain itu, dalam mendorong pemulihan ekonomi dari dampak pandemi COVID-19, pihaknya lebih menekankan pada jalur kuantitas melalui penyediaan likuiditas. Termasuk dukungan BI kepada pemerintah dalam mempercepat realisasi APBN 2020.



Ia menambahkan, BI akan terus melanjutkan kebijakan stabilisasi nilai tukar rupiah agar sejalan dengan fundamental dan mekanisme pasar. Hal itu dilakukan melalui strategi operasi moneter.



Sejumlah kebijakan yang diambil BI yakni memperpanjang periode ketentuan insentif pelonggaran Giro Wajib Minimum (GWM) rupiah sebesar 50 basis poin (bps) bagi bank yang menyalurkan kredit, dari 31 Desember 2020 menjadi sampai dengan 30 Juni 2021.



Kemudian, BI juga mendorong pengembangan instrumen pasar uang untuk mendukung pembiayaan korporasi dan UMKM. BI juga melanjutkan perluasan akseptasi QRIS melalui perpanjangan kebijakan Merchant Discount Rate (MDR) sebesar 0% untuk Usaha Mikro (UMI) dari 30 September 2020 sampai dengan 31 Desember 2020. (SKO)

WhatsApp Image 2021-07-16 at 09.29.50.jpeg

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo. / Facebook @BankIndonesiaOfficial

gubernur-bi-perry-warjiyo

Gubernur BI Perry Warjiyo mengungkapkan, keputusan tersebut diambil dengan mempertimbangkan perlunya menjaga stabilitas nilai tukar rupiah. Kebijakan itu ditempuh di tengah inflasi yang diperkirakan tetap rendah.

Jaga Stabilitas Rupiah, BI Tahan Suku Bunga Acuan di Level 4 Persen

Industri