JAKARTA &#8211; Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi meminta maaf terkait pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menyebut kuliner <a href="https://www.trenasia.com/geger-dipromosikan-jokowi-ternyata-bipang-sudah-jadi-oleh-oleh-asal-pasuruan-sejak-dulu/" target="_blank" rel="noreferrer noopener">bipang ambawang</a> sebagai oleh-oleh saat Lebaran.



Lutfi menjelaskan konteks pernyataan Presiden Jokowi dalam video Hari Bangga Buatan Indonesia ditujukan kepada seluruh masyarakat Indonesia yang terdiri atas beragam suku, dan memiliki kekayaan produk kuliner Nusantara.



&#8220;Berkaitan dengan pernyataan mengenai bipang ambawang, kita harus melihat dalam konteks secara keseluruhan. Pernyataan Bapak Presiden ada dalam video yang mengajak masyarakat Indonesia untuk mencintai dan membeli produk lokal,&#8221; ujar Lutfi melalui keterangan video yang diunggah Kementerian Perdagangan, Sabtu, 8 Mei 2021.


<ul class="wp-block-latest-posts__list wp-block-latest-posts"><li><a href="https://www.trenasia.com/sandiaga-uno-siapkan-paket-wisata-vaksin-dosis-lengkap-untuk-turis-asing/">Sandiaga Uno Siapkan Paket Wisata Vaksin Dosis Lengkap untuk Turis Asing</a></li>
<li><a href="https://www.trenasia.com/mantap-siap-digelar-maret-2022-proyek-sirkuit-motogp-mandalika-sudah-77-persen/">Mantap! Siap Digelar Maret 2022, Proyek Sirkuit MotoGP Mandalika Sudah 77 Persen</a></li>
<li><a href="https://www.trenasia.com/wisata-bali-segera-dibuka-saring-ketat-turis-asing/">Wisata Bali Segera Dibuka, Saring Ketat Turis Asing</a></li>
</ul>


Ia menjelaskan pernyataan presiden itu disampaikan pada video dalam rangka peringatan Hari Bangga Buatan Indonesia yang diselenggarakan Kementerian Perdagangan. Pernyataan Presiden Jokowi juga turut ditujukan untuk mempromosikan kuliner Nusantara.



&#8220;Jadi sekali lagi, kuliner khas daerah yang disebut Bapak Presiden dalam video tersebut adalah untuk mempromosikan kuliner Nusantara yang memang sangat beragam, tentu kuliner tersebut dikonsumsi dan disukai oleh masyarakat yang beragam pula,&#8221; ujar Lutfi.



Luthfi menjelaskan terdapat beragam produk kuliner yang disukai oleh berbagai kelompok masyarakat. Dia mengajak masyarakat untuk turut mempromosikan kuliner nusantara.



&#8220;Tentu kuliner tersebut dikonsumsi, disukai dan dicintai oleh berbagai kelompok masyarakat yang juga beragam. Mari kita bangga dan promosikan kuliner nusantara yang beragam, sehingga bisa menggerakkan ekonomi terutama UMKM,&#8221; tuturnya.



Namun Kemendag, kata Luthfi, selaku penanggung jawab acara Hari Bangga Buatan Indonesia meminta maaf jika pernyataan Presiden Jokowi menyebabkan kesalahpahaman di tengah masyarakat.



&#8220;Kami memastikan tidak ada maksud apapun dari pernyataan Bapak Presiden, kami meminta maaf sebesar-besarnya jika terjadi kesalahpahaman karena niat kami hanya ingin kita semua bangga dengan produk dalam negeri termasuk kuliner khas daerah, serta menghargai keberagaman bangsa kita,&#8221; ujar Mendag.



Sebagai informasi, bipang ambawang adalah kuliner khas Kalimantan Barat yang merupakan babi panggang. Sedangkan, babi merupakan daging hewan yang haram bagi umat muslim. (SKO)



<figure class="wp-block-embed is-type-video is-provider-youtube wp-block-embed-youtube wp-embed-aspect-16-9 wp-has-aspect-ratio"><div class="wp-block-embed__wrapper">
<iframe class='youtube-player' width='640' height='360' src='https://www.youtube.com/embed/1GkpS56tK8Y?version=3&#038;rel=1&#038;showsearch=0&#038;showinfo=1&#038;iv_load_policy=1&#038;fs=1&#038;hl=id-ID&#038;autohide=2&#038;wmode=transparent' allowfullscreen='true' style='border:0;' sandbox='allow-scripts allow-same-origin allow-popups allow-presentation'></iframe>
</div></figure>

MAS INNO.png

Bipang Ambawang, kuliner khas Kalimantan Barat yang merupakan singkatan dari babi panggang / Instagram @bipangambawang

bipang-ambawang

Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi meminta maaf terkait pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menyebut kuliner bipang ambawang sebagai oleh-oleh saat Lebaran.

Jokowi Promosikan Bipang Ambawang untuk Oleh-Oleh Lebaran, Mendag Minta Maaf

Destinasi & Kuliner