DISTIKA.png

<p>JAKARTA - Lebaran selalu identik dengan beraneka macam sajian lezat nan khas mulai dari ketupat, opor ayam, rendang, dan lain sebagainya. Tidak heran jika tiba-tiba berat badan naik usai lebaran atau masalah lainnya. Makanan yang disebutkan sebelumnya umumnya mengandung banyak kalori, gula dan garam yang dapat menyebabkan <a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://trenasia.com/tag/penyakit">penyakit</a> jika mengkonsumsi berlebuhan.</p><p>Penyakit pasca lebaran yang rentan terjadi jika tidak menjaga pola makan, seperti diare, sindrom dispepsia, radang tenggorokan, hingga diabetes. Kendati demikian, penting untuk berhati-hati dalam memilih asupan makanan selama lebaran.&nbsp;</p><h2><strong>Macam-Macam Penyakit setelah Lebaran yang Perlu Diwaspadai</strong></h2><p>Sakit setelah lebaran biasanya dapat disebabkan oleh beberapa hal, di antaranya sebagai berikut:</p><ul><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/peluncur-rudal-fregat-denmark-tidak-bisa-dimatikan-sebagian-selat-baltik-harus-ditutup">Peluncur Rudal Fregat Denmark Tidak Bisa Dimatikan, Sebagian Selat Baltik Harus Ditutup</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/ihsg-rawan-koreksi-saham-bris-hingga-maya-bisa-jadi-pilihan">IHSG Rawan Koreksi, Saham BRIS hingga MAYA Bisa jadi Pilihan</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/saham-adro-hingga-brms-layak-disimak-kala-ihsg-menguji-level-terendah">Saham ADRO hingga BRMS Layak Disimak Kala IHSG Menguji Level Terendah</a></li></ul><h3><strong>Flu dan Batuk</strong></h3><p>Dilansir dari yankes.kemkes.go.id, minuman yang sering disajikan selama perayaan lebaran umumnya cenderung memiliki rasa manis dan disajikan dingin dengan tambahan es. Meskipun menyegarkan, minuman seperti itu dapat memicu flu dan batuk jika diminum dalam jumlah yang berlebihan.</p><h3><strong>Kadar Kolesterol dan Gula Darah Meningkat</strong></h3><p>Jika Anda mengkonsumsi makanan yang kaya akan gula dan lemak secara berlebihan, hal ini berisiko mengalami peningkatan kadar kolesterol dan gula darah, sehingga dapat meningkatkan risiko terkena diabetes.</p><p>Perlu diwaspadai, tingginya kadar kolesterol juga bisa menimbulkan gejala seperti nyeri dada atau pada lengan, terutama saat mengalami stres atau melakukan aktivitas fisik yang berat. Tanpa mengubah pola makan, tingginya kadar kolesterol dapat memicu risiko penyakit stroke dan serangan jantung.</p><h3><strong>Mag</strong></h3><p>Mag bisa terjadi karena perubahan pola makan setelah berpuasa, juga karena mengonsumsi makanan pedas secara berlebihan selama <a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/tag/lebaran">lebaran</a>. Gejalanya meliputi nyeri di bagian atas perut, mual, muntah, sering bersendawa, nyeri di ulu hati, dan kembung pada perut bagian atas.</p><h3><strong>Diare</strong></h3><p>Diare dapat disebabkan oleh konsumsi makanan dan minuman yang terpapar bakteri. Gejalanya meliputi sakit perut, feses yang cenderung encer, kram perut, dan peningkatan frekuensi buang air besar (BAB).</p><h3><strong>Hipertensi</strong></h3><p>Jika Anda memiliki riwayat penyakit darah tinggi (hipertensi), sebaiknya hindari makanan yang berlemak. Sebab, jika kondisi semakin parah, hipertensi dapat membuat pengidapnya mengalami pusing, sakit kepala, mual, kelelahan, dan gangguan penglihatan.</p><h3><strong>Radang Tenggorokan</strong></h3><p>Radang tenggorokan dapat disebabkan oleh konsumsi makanan pedas berlebihan. Gejala yang sering muncul meliputi rasa sakit pada tenggorokan, kesulitan menelan, dan sakit kepala yang hebat.</p><h3><strong>Asam Urat Naik</strong></h3><p>Beberapa keluarga memiliki kebiasaan menyajikan hidangan olahan jeroan seperti hati, usus, paru, atau daging merah berlemak saat lebaran. Jenis makanan tersebut kaya akan purin dan dapat meningkatkan kadar asam urat jika dikonsumsi berlebihan. Kadar asam urat dapat semakin melonjak jika makanan tersebut dikonsumsi bersamaan dengan camilan seperti keripik emping.</p><h3><strong>Sindrom Dispepsia</strong></h3><p>Sindrom dispepsia juga merupakan salah satu masalah pencernaan yang sering terjadi setelah lebaran. Hal ini disebabkan oleh konsumsi makanan pedas dan tinggi lemak yang dikonsumsi selama lebaran, yang sulit dicerna oleh lambung dan dapat menyebabkan peningkatan produksi asam lambung. Dampaknya, kondisi ini dapat menyebabkan gejala seperti nyeri di ulu hati, perut kembung, serta mual dan muntah.</p><h3><strong>Radang Tenggorokan</strong></h3><p>Radang tenggorokan atau faringitis, adalah peradangan yang terjadi di tenggorokan, yang seringkali ditandai dengan rasa perih dan nyeri saat menelan. Selama lebaran, penyakit ini sering terjadi karena konsumsi makanan dan minuman yang terlalu panas, dingin, atau pedas secara berlebihan.</p><h3><strong>Nyeri Otot</strong></h3><p>&nbsp;Lebaran seringkali dipenuhi dengan berbagai aktivitas fisik, seperti berkunjung untuk silaturahmi atau pergi ke tempat wisata bersama keluarga. Namun, jika dilakukan secara berlebihan, aktivitas tersebut dapat menyebabkan gangguan kesehatan, termasuk nyeri otot dan kram. Untuk mengurangi nyeri otot setelah lebaran, lakukan peregangan <i>(stretching)</i> dan istirahat yang cukup.</p><h3><strong>Diabetes</strong></h3><p>Konsumsi makanan lebaran yang mengandung tinggi gula secara berlebihan dapat meningkatkan kadar gula darah dalam tubuh. Jika tidak dikendalikan, hal ini dapat meningkatkan risiko terkena <a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/tag/diabetes">diabetes</a>. Oleh karena itu, disarankan untuk membatasi asupan makanan tinggi gula selama lebaran untuk menjaga kadar gula darah tetap stabil.</p><h2><strong>Cara Mencegah Penyakit Setelah Lebaran</strong></h2><p>Terdapat beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mencegah timbulnya penyakit setelah lebaran:</p><p>1. Perhatikan porsi menu makanan lebaran</p><p>2. Minum air putih yang cukup, yaitu kurang lebih 2 liter sehari.</p><p>3. Memperbanyak konsumsi sayur dan buah.</p><p>4. Membatasi konsumsi makanan yang terlalu panas atau dingin.</p><p>5. Membatasi konsumsi makanan berlemak dan tinggi gula.</p><ul><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/rekomendasi-10-oleh-oleh-khas-jakarta-untuk-kamu-bawa-mudik">Rekomendasi 10 Oleh-oleh Khas Jakarta untuk Kamu Bawa Mudik</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/pln-berangkatkan-puluhan-ribu-pemudik-ke-berbagai-daerah-semarakkan-mudik-asyik-bumn-2024">PLN Berangkatkan Puluhan Ribu Pemudik ke Berbagai Daerah, Semarakkan Mudik Asyik BUMN 2024</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/mengintip-gaya-hidup-sederhana-raja-you-tube-mr-beast">Mengintip Gaya Hidup Sederhana Raja YouTube MrBeast</a></li></ul><p>6. Istirahat yang cukup.</p><p>7. Olahraga rutin.</p>

IMG_20240808_234928.jpg

Ilustrasi dua wanita sedang menikmati hidangan lebaran


Penyakit pasca lebaran yang rentan terjadi jika tidak menjaga pola makan, seperti diare, sindrom dispepsia, radang tenggorokan, hingga diabetes. Kendati demikian, penting untuk berhati-hati dalam memilih asupan makanan selama lebaran. 

Kenali Jenis-Jenis Penyakit Pasca Lebaran, Waspada Konsumsi Makanan!

Rumah & Keluarga