ALVIN.png

<p>JAKARTA -&nbsp;<a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/tag/anemia">Anemia</a> adalah kondisi yang sering dihadapi oleh banyak orang di seluruh dunia, terutama oleh mereka yang kekurangan zat besi, vitamin B12, atau asam folat. Kondisi ini ditandai oleh rendahnya jumlah sel darah merah atau kadar hemoglobin dalam darah.</p><p>Hemoglobin, yang terkandung dalam sel darah merah, berfungsi sebagai pembawa oksigen ke seluruh tubuh. Untuk mengatasi atau mencegah anemia, konsumsi makanan yang kaya zat besi, vitamin B12, dan asam folat sangat penting.</p><p>Merujuk data Kementerian Kesehatan (<a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/tag/kemenkes">Kemenkes</a>) dalam Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018, sekitar 32% atau tiga dari sepuluh remaja Indonesia mengalami anemia. Faktor utama penyebab kondisi ini adalah asupan gizi yang tidak memadai dan kurangnya keterlibatan dalam aktivitas fisik.</p><ul><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/cara-mudah-hapus-jejak-digital-anda-di-hasil-pencarian-google">Cara Mudah Hapus Jejak Digital Anda di Hasil Pencarian Google</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/mengenal-thales-perusahaan-teknologi-prancis-yang-siap-investasi-di-ikn">Mengenal Thales Perusahaan Teknologi Prancis yang Siap Investasi di IKN</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/disudutkan-dari-project-s-hingga-predatory-pricing-ini-klarifikasi-resmi-dari-tik-tok">Disudutkan dari Project S hingga Predatory Pricing, ini Klarifikasi Resmi dari TikTok</a></li></ul><p>Padahal, menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2014, remaja adalah individu yang berada dalam kelompok usia antara 10 hingga 18 tahun. Rentang usia ini dianggap sebagai periode kritis dalam perkembangan fisik, kemampuan berpikir, nilai moral, dan kreativitas manusia.&nbsp;</p><p>Oleh karena itu, penting&nbsp;bagi orang tua&nbsp;untuk memberikan perhatian khusus pada seseorang ketika mereka memasuki fase remaja ini. Salah satu cara menurunkan resiko anemia pada usia remaja adalah memberikan konsumsi buah-buahan.&nbsp;</p><p>Karena dalam buah-buahan terkandung berbagai nutrisi seperti zat besi, vitamin B12, dan asam folat, yang menurut riset penelitian medis, nutrisi tersebut dibutuhkan tubuh untuk mencegah anemia. Berikut adalah 13 buah penambah darah yang dapat membantu mengatasi anemia.</p><h4><strong>1. Delima</strong></h4><p>Buah delima kaya akan zat besi, vitamin C, dan antioksidan. Zat besi membantu dalam pembentukan hemoglobin, sedangkan vitamin C meningkatkan penyerapan zat besi dari makanan. Delima juga dapat membantu meningkatkan sirkulasi darah.</p><h4><strong>2. Apel</strong></h4><p>Apel mengandung zat besi dan vitamin C. Kandungan seratnya juga membantu dalam pencernaan dan penyerapan nutrisi secara umum. Ini adalah buah yang sangat sehat untuk penderita anemia.</p><h4><strong>3. Kiwi</strong></h4><p>Kiwi memiliki kadar vitamin C yang tinggi, yang membantu meningkatkan penyerapan zat besi. Selain itu, kiwi juga mengandung vitamin K, E, dan serat yang bermanfaat bagi kesehatan darah.</p><h4><strong>4. Buah Kiwi Emas (Golden Kiwi)</strong></h4><p>Golden kiwi mengandung lebih banyak vitamin C daripada kiwi hijau. Vitamin C yang tinggi dapat membantu meningkatkan penyerapan zat besi. Selain itu, Golden kiwi juga mengandung vitamin K yang mendukung pembekuan darah.</p><h4><strong>5. Jeruk</strong></h4><p>Buah jeruk dan citrus lainnya adalah sumber vitamin C yang baik. Vitamin C membantu tubuh menyerap zat besi lebih efisien. Jeruk juga mengandung folat, yang penting untuk pembentukan sel darah merah.</p><h4><strong>6. Pisang</strong></h4><p>Pisang mengandung vitamin B6, zat besi, dan folat. Vitamin B6 berperan dalam pembentukan hemoglobin, sedangkan folat penting untuk produksi sel darah merah. Pisang juga menyediakan energi yang sehat.</p><h4><strong>7. Anggur Merah</strong></h4><p>Anggur merah mengandung resveratrol, sejenis antioksidan yang dapat membantu meningkatkan kadar hemoglobin. Konsumsi anggur merah dalam jumlah moderat dapat mendukung kesehatan darah.</p><ul><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/adopsi-compact-city-ikn-kelompokkan-3-jenis-hunian">Adopsi Compact City, IKN Kelompokkan 3 Jenis Hunian</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/soal-rumah-ketua-kpk-digeledah-polisi-belum-ada-informasi">Soal Rumah Ketua KPK Digeledah, Polisi: Belum Ada Informasi</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/ihsg-naik-sepersen-nilai-transaksi-susut-jadi-rp-7-8-triliun">IHSG Naik Sepersen, Nilai Transaksi Susut jadi Rp7,8 Triliun</a></li></ul><h4><strong>8. Ceri</strong></h4><p>Ceri mengandung zat besi, vitamin C, dan antioksidan lainnya. Antioksidan membantu melawan radikal bebas yang dapat merusak sel darah merah. Ceri juga dapat membantu meningkatkan sirkulasi darah.</p><h4><strong>9. Buah Tin</strong></h4><p>Buah tin kaya akan zat besi, tembaga, dan vitamin K. Kandungan tembaga dapat membantu tubuh menyerap zat besi lebih efisien, sementara vitamin K mendukung pembekuan darah yang sehat.</p><h4><strong>10. Buah Bit</strong></h4><p>Buah bit mengandung zat besi dan asam folat. Asam folat sangat penting untuk sintesis DNA dan pembentukan sel darah merah. Konsumsi buah bit dapat membantu meningkatkan kadar hemoglobin.</p><h4><strong>11. Strawberry</strong></h4><p>Strawberry kaya akan vitamin C dan mangan. Vitamin C meningkatkan penyerapan zat besi, sementara mangan berperan dalam pembentukan hemoglobin dan pembekuan darah.</p><h4><strong>12. Plum</strong></h4><p>Buah plum mengandung zat besi, vitamin C, dan vitamin K. Ini adalah buah yang baik untuk mendukung kesehatan darah dan sistem pembekuan darah.</p><h4><strong>13. Kurma</strong></h4><p>Kurma merupakan sumber zat besi dan serat yang baik. Konsumsi rutin kurma dapat membantu meningkatkan energi dan mengatasi kelelahan yang sering terkait dengan anemia.</p>

Anggota Komunitas Anggur Tangsel tengah merawat tanaman buah anggur di Balai Penyuluhan Pertanian Kota Tangerang Selatan, Selasa 31 Januari 2023. Foto : Panji Asmoro/TrenAsia

Budidaya Anggur Rumahan - Panji 4.jpg

Sekitar 32% atau tiga dari sepuluh remaja Indonesia mengalami anemia. Faktor utama penyebab kondisi ini adalah asupan gizi yang tidak memadai.

Kurangi Risiko Anemia, Ini 13 Rekomendasi Buah Penambah Darah

Sains