JAKARTA - Memasuki kuartal IV-2021, pelaku pasar semakin mengantisipasi aksi tapering off Bank Sentral Amerika Serikat (AS) The Fed. Walhasil, <a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/tag/kurs-rupiah">nilai tukar rupiah</a> kena imbasnya dengan mengalami tekanan.&nbsp;Analis Pasar Uang Ariston Tjendra mengatakan nilai tukar rupiah berpotensi bergerak ke level Rp14.350 dengan support di kisaran Rp14.300 per dolar AS.&nbsp;“Tapering yang merupakan langkah awal the Fed untuk mengetatkan kebijakan moneternya, masih mendorong penguatan dolar AS terhadap nilai tukar lainnya,” ungkap Ariston kepada TrenAsia.com, Jumat, 1 September 2021.<ul><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/bioskop-sudah-resmi-dibuka-lagi-ini-cara-aman-untuk-nonton-film-saat-masih-pandemi">Bioskop Sudah Resmi Dibuka Lagi, Ini Cara Aman untuk Nonton Film Saat Masih Pandemi</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/hsbc-dan-temasek-luncurkan-platform-pembiayaan-utang-untuk-infrastruktur-berkelanjutan">HSBC dan Temasek Luncurkan Platform Pembiayaan Utang untuk Infrastruktur Berkelanjutan</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/8-perusahaan-properti-bakal-didepak-dari-bursa-ada-nama-benny-tjokrosaputro-di-home">8 Perusahaan Properti Bakal Didepak dari Bursa, Ada Nama Benny Tjokrosaputro di HOME</a></li></ul>Selain itu, tapering off juga rupanya mengurangi minat pelaku pasar terhadap aset berisiko, termasuk bursa di Indonesia. Sepanjang kuartal III-2021, <a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/tag/ihsg">Indeks Harga Saham Gabungan</a> (IHSG) bergerak terbatas 5%.Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), IHSG parkir di level 6.288,94 pada penutupan perdagangan sesi II Kamis, 30 September 2021. “Sentimen tapering dan berkurangnya minat pasar terhadap aset berisiko,” papar Ariston.Pelaku pasar turut khawatir dengan adanya hambatan suplai energi ke perekonomian. Hal ini telah terjadi di beberapa negara, misalnya Inggris. “Kekhawatiran pasar soal terhambatnya suplai energi ke perekonomian seperti yang terjadi di Inggris, Eropa dan China mungkin menjadi salah satu pemicu penurunan minat pasar tersebut,” jelas Ariston.

me.jpg

MAS INNO.png

Bank Sentral Amerika Serikat The Federal Reserve (The Fed). / Pixabay

bank-820160_1920

Kurs Dolar Hari Ini: Tapering Kian Dekat, Rupiah Kian Terpuruk / Pixabay

Analis Pasar Uang Ariston Tjendra mengatakan nilai tukar rupiah berpotensi bergerak ke level Rp14.350 dengan support di kisaran Rp14.300 per dolar AS. 

Kurs Dolar Hari Ini: Tapering Kian Dekat, Rupiah Makin Terpuruk

Pasar Modal