JAKARTA – Pemerintah mengantongi Rp7,3 triliun dari hasil lelang <a href="https://www.trenasia.com/pemerintah-kembali-lelang-sukuk-negara-rp10-triliun/" target="_blank" rel="noreferrer noopener">Surat Berharga Syariah Negara</a> (SBSN) atau sukuk negara, Selasa 6 April 2021. Penerimaan dari lelang sukuk hari ini kembali berada di bawah target indikatif sebesar Rp10 triliun.



<a href="https://www.trenasia.com/sri-mulyani-cari-utang-tapi-tak-penuhi-target-kupon-bunga-ri-tak-menarik/" target="_blank" rel="noreferrer noopener">Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko</a> (DJPPR) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mengungkap, jumlah penawaran yang masuk pada lelang sukuk kali ini mencapai Rp14,56 triliun. Jumlah penawaran ini menyusut dari lelang sukuk sebelumnya pada 23 Maret 2021 yang sebesar Rp17,16 triliun. 



Pemerintah mengobral surat berharga meliputi seri&nbsp; SPN-S 07102021 (new issuance), PBS027 (reopening), PBS017 (reopening), PBS029 (reopening), PBS004 (reopening), dan PBS028 (reopening) melalui sistem lelang Bank Indonesia.


<ul class="wp-block-latest-posts__list wp-block-latest-posts"><li><a href="https://www.trenasia.com/tidak-mampu-bayar-sukuk-global-bei-gembok-saham-garuda-indonesia/">Tidak Mampu Bayar Kupon Global, BEI Gembok Saham Garuda Indonesia</a></li>
<li><a href="https://www.trenasia.com/basis-investor-ritel-menguat-kemenkeu-optimis-sbn-ritel-diburu-investor/">Basis Investor Ritel Menguat, Kemenkeu Optimis SBN Ritel Diburu Investor</a></li>
<li><a href="https://www.trenasia.com/23-perusahaan-antre-ipo-pak-erick-masih-belum-ada-bumn-di-daftar-bei/">23 Perusahaan Antre IPO: Pak Erick, Masih Belum Ada BUMN di Daftar BEI</a></li>
</ul>


Seri yang paling diminati investor adalah PBS027 dengan tenor dua tahun. Seri ini mencatatkan jumlah penawaran tertinggi, yakni Rp3,26 triliun dan dimenangkan pada nominal Rp2,9 triliun. Investor dijanjikan yield rata-rata yang dimenangkan sebesar 4,91% dari seri ini.



Sementara seri SPN-S 07102021 ditawar investor di harga Rp2,1 triliun dan dimenangkan pada nominal Rp2,05 triliun. Seri yang jatuh tempo 7 Oktober 2021 ini memiliki yield rata-rata yang dimenangkan sebesar 3,19%.



Kemudian ada seri PBS029 yang tercatat dimenangkan pada nominal Rp1,4 triliun. Adapun jumlah penawaran yang masuk pada seri PBS029 mencapai Rp3,05 triliun. Yield rata-rata yang dimenangkan mencapai 5,77% yang jatuh tempo pada 15 Maret 2034.



Tiga seri berikutnya, yakni PBS017, PBS004, dan PBS028 dicaplok investor dengan nominal di bawah Rp1 triliun. Negara hanya menyerap Rp900 miliar dari seri PBS017 tenor empat tahun. Kemudian pemerintah menghimpun Rp35 miliar dari seri PBS004 yang jatuh tempo pada 15 Februari 2037.



Meski menawarkan yield rata-rata yang dimenangkan tertinggi, seri PBS028 hanya dihargai pada nominal Rp60 miliar oleh investor. Seri PBS028 menawarkan yield rata-rata yang dimenangkan mencapai 7,1%.



Perolehan yang kurang memuaskan ini membuat DJPPR akan menggelar lelang SBSN tambahan atau green shoe option pada Rabu, 7 April 2021. Pemerintah akan melelang lima seri SBSN, antara lain PBS027, PBS017, PBS029, PBS004, dan PBS028. (SKO)

me.jpg

Karyawati menunjukkan mata uang rupiah dan dolar di kantor cabang Bank Mandiri, Jakarta, Senin, 22 Maret 2021. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia

kurs-rupiah-ditutup-stagnan-7

Pemerintah mengantongi Rp7,3 triliun dari hasil lelang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) atau sukuk negara, Selasa 6 April 2021. Penerimaan dari lelang sukuk hari ini kembali berada di bawah target indikatif sebesar Rp10 triliun.

Lagi, Surat Utang Syariah Indonesia Tak Laku

Pasar Modal