JAKARTA – Emiten petrokimia milik konglomerat Prajogo Pangestu, <a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/wow-chandra-asri-milik-konglomerat-prajogo-pangestu-rights-issue-incar-dana-rp66-triliun">PT Chandra Asri Petrochemical Tbk</a> (TPIA)&nbsp;akan melaksanakan penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (PMHETD) alias rights issue. Target pendanaan diperkirakan mencapai US$1,7 miliar atau setara Rp24,65 triliun (asumsi kurs Rp14.500 per dolar AS).Chandra Asri telah menunjuk perusahaan kilang refinery&nbsp;dari PTT Public Company Limited, yakni&nbsp;Thai Oil Public Company Limited (Thaioil)&nbsp;yang berbasis di Thailand sebagai investor strategisnya dalam rencana rights issue.&nbsp;Thaioil akan bertindak sebagai pembeli siaga&nbsp;untuk menjamin keberhasilan transaksi tersebut.Aksi korporasi ini juga telah mendapatkan restu dari pemegang saham utama&nbsp;perseroan,&nbsp;yaitu&nbsp;<a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/putra-mahkota-konglomerat-prajogo-pangestu-borong-saham-chandra-asri">PT Barito Pacific Tbk</a>&nbsp;(BRPT)&nbsp;dan SCG Chemicals Co Ltd. Dana hasil rights issue akan digunakan&nbsp;untuk pengembangan dan pembangunan kompleks petrokimia terintegrasi kedua TPIA dengan skala global.<ul><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/perusahaan-shipping-hasnur-internasional-akan-ipo-bidik-dana-rp-157-58-miliar">Shipping Hasnur Internasional IPO, Saham Dipatok Rp230 - Rp300 Per Lembar</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/ihsg-terkonsolidasi-cenderung-menguat-rekomendasi-saham-bbca-tlkm-dan-bbri">IHSG Akhir Pekan Konsolidasi Menguat, Rekomendasi Saham BBCA, TLKM, dan BBRI</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/peta-investor-terbaru-start-up-unicorn-dan-decacorn-asia-tenggara">Peta Investor Terbaru Start Up Unicorn dan Decacorn Asia Tenggara</a></li></ul>Proyek tersebut akan digarap oleh anak usaha TPIA,&nbsp;PT&nbsp;Chandra Asri Perkasa&nbsp;(CAP2) yang di dalamnya terdiri&nbsp;dari unit cracker, polymerized olefins&nbsp;serta fasilitas dan utilitas terkait.&nbsp;Hal ini sejalan dengan strategi perseroan&nbsp;untuk memperluas kapasitas produksi dan skala usahanya.Melalui keterbukaan informasi, Jumat, 30 Juli 2021, perkiraan total investasi&nbsp;Thaioil&nbsp;dan&nbsp;SCG Chemicals mencapai US$1,3 miliar atau sekitar Rp18,85 triliun dengan masing-masing mendapatkan porsi saham TPIA sebanyak 15% dan 30,57% setelah proses rights issue.&nbsp;Transaksi ini digadang-gadang bakal menjadi&nbsp;salah satu rights issue terbesar yang pernah dilakukan di Bursa Efek Indonesia (BEI). Namun, transaksi ini masih menunggu&nbsp;persetujuan regulator yang berlaku, termasuk dari&nbsp;Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan diharapkan selesai&nbsp;paling lambat&nbsp;30 September 2021.&nbsp;Tergantung atas keberhasilan Final Investment Decision (FID) untuk CAP2 yang ditargetkan pada tahun 2022, Thaioil dan SCG Chemicals selanjutnya&nbsp;dapat&nbsp;secara kolektif berinvestasi hingga US$400 juta atau Rp5,8 triliun. Sehingga potensi pendanaan mencapai US$1,7 miliar atau setara Rp24,65 triliun.Masuknya&nbsp;Thaioil&nbsp;sebagai pemegang saham TPIA, dinilai akan&nbsp;meningkatkan keamanan pasokan bahan baku sekaligus memperkuat posisi perseroan&nbsp;sebagai perusahaan petrokimia terkemuka di dalam negeri.&nbsp;Kemitraan tersebut juga akan meningkatkan kolaborasi komersial antara keduanya, di mana&nbsp;Thaioil dapat memasok nafta untuk&nbsp;Chandra Asri dari Clean Fuel Project (CFP) senilai US$4,8 miliar&nbsp;atau setara Rp69,60 triliun yang dijadwalkan akan selesai pada tahun 2023.&nbsp;Selain itu, Chandra Asri diketahui juga telah melaksanakan perjanjian penjualan dan pembelian bahan baku dengan Thaioil untuk pasokan nafta dan LPG ke TPIA&nbsp;dan CAP2. Investasi di CAP2 diproyeksikan bernilai US$5 miliar atau sebesar Rp72,5 triliun.Konstruksi diperkirakan akan memakan waktu 4 sampai 5 tahun dengan menciptakan 25.000 lapangan pekerjaan selama periode tersebut. Ini akan menggandakan kapasitas produksi&nbsp;perseroan dari saat ini 4,2 juta ton per tahun menjadi lebih dari 8 juta ton per tahun.&nbsp;

DREAN.png

MAS INNO.png

Presiden Joko Widodo bersama pemilik Chandra Asri Petrochemical Prajogo Pangestu dan Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita. / Facebook @chandraasripetrochemicalofficial

chandraasri

Emiten petrokimia milik konglomerat Prajogo Pangestu, PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) akan melaksanakan penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (PMHETD) alias rights issue. Target pendanaan diperkirakan mencapai US$1,7 miliar atau setara Rp24,65 triliun (asumsi kurs Rp14.500 per dolar AS).

Lebih Jumbo dari Bukalapak, Chandra Asri Milik Prajogo Pangestu Bakal Kantongi Duit Rp24,65 Triliun

Korporasi