<p>JAKARTA – PT Astra International Tbk (ASII) membukukan pendapatan bersih konsolidasian pada semester pertama 2021 sebesar Rp107,4 triliun, naik 20% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu Rp89,75 miliar.</p><p>Meski pendapatan meningkat dobel digit, tetapi laba&nbsp;bersih Grup Astra tercatat senilai Rp8,8 triliun. Angka ini susut 22% dibandingkan dengan semester&nbsp; I-2020 ketika Astra memperoleh keuntungan dari penjualan saham Bank&nbsp; Permata.&nbsp;</p><p>Di sisi lain, tanpa memperhitungkan keuntungan penjualan ini, laba bersih grup meningkat&nbsp; 61%, terutama disebabkan kinerja divisi otomotif yang lebih baik.</p><p>Berdasarkan paparan dalam Public Expose 2021, berikut kinerja lengkap divisi bisnis Grup Astra pada semester I-2021:</p><ul><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/bpom-terbitkan-izin-penggunaan-darurat-vaksin-janssen-dan-convidecia-ini-efektivitas-dan-reaksinya">BPOM Terbitkan Izin Penggunaan Darurat Vaksin Janssen dan Convidecia, Ini Efektivitas dan Reaksinya</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/dapat-permintaan-lahan-industri-ada-12-pemain-data-center-di-kawasan-dmas">Dapat Permintaan Lahan Industri, Ada 12 Pemain Data Center di Kawasan DMAS</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/hasil-penyelidikan-kepolisian-tidak-ada-kebocoran-data-e-hac">Hasil Penyelidikan Kepolisian: Tidak Ada Kebocoran Data eHac</a></li></ul><h4><strong>1. Otomotif</strong><i><strong>&nbsp;</strong></i></h4><p>Laba bersih dari divisi otomotif Grup naik 362% menjadi Rp3,3 triliun, terutama karena&nbsp; dampak negatif pandemi terhadap kinerja divisi ini pada kuartal kedua tahun lalu dan langkah langkah penanggulangannya.</p><p>Selain itu, terjadi peningkatan volume penjualan pada semester pertama&nbsp; tahun ini, terutama pada segmen roda empat, yang diuntungkan oleh insentif sementara pajak&nbsp; penjualan barang mewah.</p><h4><strong>2. Jasa Keuangan&nbsp;</strong></h4><p>Laba bersih divisi jasa keuangan Grup Astra meningkat 2% menjadi Rp2,1 triliun selama semester&nbsp;I-2021, disebabkan oleh peningkatan kontribusi dari bisnis pembiayaan konsumen dan&nbsp; asuransi umum.&nbsp;</p><p>Bisnis pembiayaan konsumen grup mengalami peningkatan nilai pembiayaan sebesar&nbsp; 13% menjadi Rp40,0 triliun. Kontribusi laba bersih dari perusahaan Grup Astra yang fokus&nbsp; pada pembiayaan mobil meningkat sebesar 3% menjadi Rp564 miliar.</p><p>Sementara, kontribusi laba bersih dari PT Federal International Finance (FIF) yang fokus pada&nbsp; pembiayaan sepeda motor juga meningkat sebesar 3% menjadi Rp949 miliar. Kedua&nbsp; peningkatan tersebut terutama disebabkan oleh provisi kerugian pinjaman yang lebih&nbsp; rendah.&nbsp;</p><ul><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/masuki-pencatatan-perdana-saham-gtsi-milik-tomy-soeharto-ambles-7-persen-hingga-arb">Masuki Pencatatan Perdana, Saham GTSI Milik Tommy Soeharto Ambles 7 Persen hingga ARB</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/bangun-smelter-pomalaa-tahun-depan-vale-indonesia-inco-siap-pasok-bahan-baku-kendaraan-listrik">Bangun Smelter Pomalaa Tahun Depan, Vale Indonesia (INCO) Siap Pasok Bahan Baku Kendaraan Listrik</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/bank-mandiri-buka-peluang-akuisisi-bank-digital">Bank Mandiri Buka Peluang Akuisisi Bank Digital</a></li></ul><p>Sementara itu, total pembiayaan yang disalurkan oleh perusahaan grup yang fokus pada&nbsp; pembiayaan alat berat naik 46% menjadi Rp2,7 triliun. Kontribusi laba bersih dari&nbsp; bisnis ini menurun 20% menjadi Rp28 miliar, terutama disebabkan oleh penurunan&nbsp; portofolio pembiayaan.&nbsp;</p><p>PT Asuransi Astra Buana (Asuransi Astra), perusahaan asuransi umum Grup Astra,&nbsp; mencatat peningkatan laba bersih sebesar 15% menjadi Rp597 miliar, terutama&nbsp; disebabkan hasil investasi yang lebih tinggi. Perusahaan asuransi jiwa Grup, PT&nbsp; Asuransi Jiwa Astra (Astra Life) mencatatkan peningkatan premi bruto (<i>gross written&nbsp; premium</i>) sebesar 78% menjadi Rp2,8 triliun.&nbsp;&nbsp;</p><h4><strong>3. Alat Berat, Pertambangan, Konstruksi, dan Energi&nbsp;</strong></h4><p>Laba bersih dari divisi alat berat, pertambangan, konstruksi dan energi naik 13% menjadi&nbsp;Rp2,7 triliun, terutama disebabkan oleh peningkatan penjualan alat berat Komatsu dan&nbsp; menguatnya harga batu bara.&nbsp;</p><p>Rinciannya, PT United Tractors Tbk (UT), yang 59,5% sahamnya dimiliki perseroan, melaporkan peningkatan laba bersih sebesar 11% menjadi Rp4,5 triliun. Penjualan alat berat Komatsu meningkat 60% menjadi 1.361 unit, sementara&nbsp; pendapatan dari suku cadang dan jasa pemeliharaan juga meningkat.&nbsp;&nbsp;</p><p>Kontraktor penambangan, PT Pamapersada Nusantara (PAMA), mencatatkan penurunan volume pengupasan lapisan tanah (<i>overburden removal</i>) sebesar 3%&nbsp;menjadi 409 juta <i>bank cubic metres. </i>Sementara produksi batu bara naik sebesar 3%&nbsp; menjadi 58 juta ton.&nbsp;&nbsp;</p><p>Anak perusahaan UT di bidang pertambangan melaporkan peningkatan penjualan&nbsp; batu bara sebesar 12% menjadi 6,3 juta ton, termasuk penjualan 1,4 juta ton&nbsp; <i>metallurgical coal</i>.&nbsp;&nbsp;</p><p>PT Agincourt Resources, anak perusahaan yang 95% sahamnya dimiliki UT,&nbsp; melaporkan penurunan penjualan emas sebesar 5% menjadi 176.000 ons. Sedangkan, PT Acset Indonusa Tbk (Acset), anak perusahaan yang 64,8% sahamnya dimiliki UT,&nbsp; melaporkan rugi bersih sebesar Rp153 miliar. Terutama karena perlambatan penyelesaian beberapa proyek yang sedang berjalan dan berkurangnya proyek&nbsp; pekerjaan konstruksi selama masa pandemi.&nbsp;&nbsp;</p><h4><strong>4. Agribisnis&nbsp;</strong></h4><p>Laba bersih dari divisi agribisnis Grup meningkat 66% menjadi Rp517 miliar, terutama&nbsp; disebabkan harga minyak kelapa sawit yang lebih tinggi. Secara rinci, PT Astra Agro Lestari Tbk (AAL), yang 79,7% sahamnya dimiliki perseroan,&nbsp; melaporkan peningkatan laba bersih sebesar 66% menjadi Rp649 miliar.&nbsp;</p><h4><strong>5. Infrastruktur dan Logistik&nbsp;</strong></h4><p>Divisi infrastruktur dan logistik Grup mencatat laba bersih Rp91 miliar, dibandingkan dengan&nbsp;rugi bersih sebesar Rp88 miliar pada semester pertama 2020. Terutama disebabkan&nbsp; peningkatan kinerja dari bisnis jalan tol dan PT Serasi Autoraya (SERA).</p><p>Laba bersih SERA meningkat sebesar 138% menjadi Rp81 miliar. Terutama karena meningkatnya penjualan mobil bekas, marjin operasi yang&nbsp; lebih baik, dan peningkatan jumlah kontrak sewa yang sedikit meningkat menjadi&nbsp; 23.000 unit.&nbsp;</p><h4><strong>6. Teknologi Informasi&nbsp;&nbsp;</strong></h4><p>Laba bersih dari divisi teknologi informasi Grup menurun 13% menjadi Rp14 miliar, terutama. Disebabkan oleh penurunan pendapatan dari bisnis layanan perkantoran PT Astra Graphia&nbsp; Tbk (AG), yang 76,9% sahamnya dimiliki perseroan.&nbsp;&nbsp;</p><h4><strong>7. Properti&nbsp;</strong></h4><p>Laba bersih dari divisi properti Grup meningkat sebesar 17% menjadi Rp83 miliar. Terutama&nbsp; karena tingkat hunian yang lebih tinggi dan biaya operasional yang lebih rendah di Menara&nbsp; Astra.&nbsp;</p>

ANANDA.png

LAILA.png

Menara Astra milik PT Astra Internasional Tbk. / Astra.co.id

Astra-Internasional.jpeg

PT Astra International Tbk (ASII) telah merilis kinerja 7 lini bisnis grup yang menorehkan hasil positif.

Lengkap! Simak Kinerja Moncer 7 Lini Bisnis Astra Internasional Semester I-2021

Korporasi