JAKARTA - Emiten rokok <a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/tag/pt-wismilak-inti-makmur-tbk">PT Wismilak Inti Makmur Tbk</a> (<a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/tag/wiim">WIIM</a>) mencatatkan kinerja yang moncer pada kuartal III-2022. Hal itu dibuktikan dengan perolehan laba yang melesat 55,60% dari sebelumnya Rp108 miliar menjadi Rp169 miliar.Mengacu pada laporan keuangan perusahaan, penjualan neto <a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/tag/wiim">WIIM </a>mengalami pertumbuhan 38,82% dari Rp1,90 triliun menjadi Rp2,64 triliun.Pada segmen lokal, Sigaret Kretek Mesin (SKM) mencatatkan kenaikan dari sebelumnya Rp1,39 triliun menjadi Rp2,10 triliun. Diikuti oleh cerutu dari Rp916 juta menjadi Rp2,04 miliar atau melonjak 123% dan lainnya Rp224 miliar.<ul><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/maksimalkan-potensi-produk-tembakau-alternatif-melalui-regulasi-berbeda">Maksimalkan Potensi Produk Tembakau Alternatif Melalui Regulasi Berbeda</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/tidak-butuh-gaji-tinggi-ini-5-langkah-jadi-jutawan-di-usia-30-tahun">Tidak Butuh Gaji Tinggi, Ini 5 Langkah Jadi Jutawan di Usia 30 Tahun</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/4-perusahaan-konstruksi-pelat-merah-pemilik-aset-terbesar-saat-ini">4 Perusahaan Konstruksi Pelat Merah Pemilik Aset Terbesar Saat Ini</a></li></ul>Lain halnya dengan Sigaret Kretek Tangan (SKT) yang merosot dari Rp326 miliar menjadi Rp302 miliar, disusul oleh sisi ekspor yang juga mengalami penurunan dari Rp35 miliar menjadi Rp18 miliar.Hal itu berimbas pada beban pokok penjualan yang tumbuh cukup signifikan dari Rp1,44 triliun menjadi Rp2,09 triliun, serta laba bruto yang tercatat tumbuh 19,05% menjadi Rp553 miliar.Kemudian, pada sisi ekuitas perusahaan mengalami pertumbuhan dari sebelumnya Rp1,31 triliun menjadi Rp1,42 triliun. Hal serupa juga terjadi pada sisi liabilitas yang semula Rp572 miliar menjadi Rp740 miliar. Lalu pada aset mengalami kenaikan dari Rp1,89 triliun menjadi Rp2,16 triliun.

ANANDA.png

Produksi Wismilak/Wismilak Inti Makmur

wismilak-2

Produksi Wismilak/Wismilak Inti Makmur

Pada segmen lokal, Sigaret Kretek Mesin (SKM) mencatatkan kenaikan dari sebelumnya Rp1,39 triliun menjadi Rp2,10 triliun. Diikuti oleh cerutu dari Rp916 juta menjadi Rp2,04 miliar atau melonjak 123% dan lainnya Rp224 miliar.

Makin Ngebul, Laba Bersih Wismilak Inti (WIIM) Melesat 55,60 Persen Jadi Rp169 Miliar

Korporasi