JAKARTA – Meski diterpa pandemi COVID-19, <a href="https://www.trenasia.com/perusahaan-beraset-besar-dominasi-ipo-tahun-ini/">jumlah perusahaan baru Indonesia yang melantai di bursa</a> rupanya masih mampu mengungguli negara-negara lain di ASEAN. Tercatat pada Rabu, 17 September 2020, Indonesia kembali menambah perusahaan baru ke-46 yang ikut melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI).



Angka ini masih belum mencapai target <a href="https://www.trenasia.com/dua-startup-siap-ipo-penghuni-papan-akselerasi-bakal-bertambah/">penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO) BEI</a> yang ditargetkan sebanyak 57 calon emiten. Namun begitu, Direktur Utama BEI Inarno Djajadi mengungkapkan, angka pencatatan saham perdana tersebut masih akan bertambah mengingat masih ada lima calon emiten lagi di pipeline yang kini sedang proses penawaran umum.



“Hal ini patut disyukuri, bahkan Indonesia masih menjadi bursa dengan IPO terbanyak di ASEAN,” terang Inarno dalam webinar bertajuk “Digitalisasi di Pasar Modal Indonesia” yang digelar MNC Sekuritas, Kamis 17 September 2020.


<ul class="wp-block-latest-posts__list wp-block-latest-posts"><li><a href="https://www.trenasia.com/11-bank-biayai-proyek-tol-serang-panimbang-rp6-triliun/">11 Bank Biayai Proyek Tol Serang-Panimbang Rp6 Triliun</a></li>
<li><a href="https://www.trenasia.com/ptpp-hingga-mei-2021-raih-kontrak-baru-rp67-triliun/">PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun</a></li>
<li><a href="https://www.trenasia.com/rilis-rapid-fire-mnc-studios-milik-hary-tanoe-gandeng-pengembang-game-korea/">Rilis Rapid Fire, MNC Studios Milik Hary Tanoe Gandeng Pengembang Game Korea</a></li>
<li><a href="https://www.trenasia.com/anies-baswedan-tunggu-titah-jokowi-untuk-tarik-rem-darurat-hingga-lockdown/">Anies Baswedan Tunggu Titah Jokowi untuk Tarik Rem Darurat hingga Lockdown</a></li>
<li><a href="https://www.trenasia.com/ipo-akhir-juni-2021-era-graharealty-dapat-kode-saham-ipac/">IPO Akhir Juni 2021, Era Graharealty Dapat Kode Saham IPAC</a></li>
</ul>


Terpisah, Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna Setia menjelaskan, dari <a href="https://www.trenasia.com/siap-siap-bursa-mandatory-e-ipo-mulai-januari-2021/">lima calon emiten yang berencana IPO</a> tersebut, dua di antaranya berasal dari sektor konstruksi dan properti. Satu perusahaan dari sektor perdagangan, dan lainnya dari sektor aneka industri.



Dengan tambahan 46 dan lima yang dalam proses tersebut, total perusahaan di BEI tahun ini diperkirakan bakal mencapai 804 emiten. Terakhir, pada 15 September 2020, PT Planet Properindo Jaya Tbk (PLAN) resmi menjadi perusahaan ke-709 yang melantai di BEI. Sisanya, akan menyusul dalam waktu dekat.



Nyoman meyakini, proses IPO kelima perusahaan ini bakal segera terlaksana. Alasannya, pandemi COVID-19 memang memaksa banyak perusahaan untuk mencari pendanaan besar. Tentu, salah satu cara meraup pendanaan ini adalah melalui mekanisme IPO.



“Pendanaan tentunya merupakan salah satu komponen penting dalam keberlangsungan ekspansi bisnis dan operasional perusahaan,” pungkas Nyoman. (SKO)

Awak Media mengambil gambar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jum&#8217;at, 17 Juli 2020. Indeks harga saham gabungan (IHSG) mencatat koreksi 0,21 persen di akhir sesi pertama perdagangan Jumat 17 Juli 2020. Kekhawatiran terkait gelombang kedua penyebaran virus corona (Covid-19) dan aksi ambil untuk atau profit taking dinilai menjadi penyebab koreksi indeks. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia

ihsg-terkoreksi-1

Dengan tambahan 46 dan lima yang dalam proses tersebut, total perusahaan di BEI tahun ini diperkirakan bakal mencapai 804 emiten.

Mantap! Bursa Saham RI Rekor IPO Terbanyak di ASEAN

Industri