IDHAM.png

JAKARTA - Kinerja underwriting perusahaan reasuransi di Indonesia pada tahun 2023 menunjukkan peningkatan yang signifikan dibandingkan tahun sebelumnya.&nbsp;Berdasarkan laporan terbaru, sejumlah perusahaan reasuransi berhasil membukukan hasil underwriting yang positif, sementara beberapa lainnya masih menghadapi tantangan.&nbsp;Berikut adalah ulasan lengkap mengenai performa underwriting beberapa perusahaan reasuransi terkemuka di Indonesia.Maskapai Reasuransi Indonesia (MREI) atau MareinMaskapai Reasuransi Indonesia (MREI), yang juga dikenal sebagai Marein, mencatat hasil underwriting sebesar Rp1,88 miliar pada tahun 2023.&nbsp;Angka ini menunjukkan perbaikan yang signifikan dibandingkan tahun 2022, di mana perusahaan mencatat kerugian underwriting sebesar Rp60,89 miliar. Perubahan positif ini mencerminkan upaya perusahaan dalam memperbaiki kinerja dan manajemen risiko mereka.<ul><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/9-cara-menenangkan-hati-dan-pikiran-menurut-psikolog">9 Cara Menenangkan Hati dan Pikiran Menurut Psikolog</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/7-manfaat-musik-bagi-kesehatan-mental">7 Manfaat Musik Bagi Kesehatan Mental</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/paling-lengkap-di-dunia-berikut-13-jenis-sda-indonesia">Paling Lengkap di Dunia, Berikut 13 Jenis SDA Indonesia</a></li></ul>PT Reasuransi Indonesia Utama (Persero) atau Indonesia RePT Reasuransi Indonesia Utama (Persero), yang lebih dikenal sebagai Indonesia Re, melaporkan hasil underwriting sebesar Rp177,62 miliar pada tahun 2023.&nbsp;Angka ini meningkat 43% dari Rp123,93 miliar pada tahun 2022. Peningkatan ini menunjukkan bahwa Indonesia Re berhasil mengelola portofolio risiko mereka dengan lebih baik dan meningkatkan efisiensi operasional.PT Reasuransi Nusantara Makmur (Nusantara Re)PT Reasuransi Nusantara Makmur atau Nusantara Re mencatat hasil underwriting sebesar Rp98,38 miliar pada tahun 2023. Hasil ini naik 153% dibandingkan tahun 2022 yang hanya mencapai Rp38,85 miliar.&nbsp;Peningkatan yang signifikan ini menunjukkan keberhasilan perusahaan dalam meningkatkan profitabilitas dan mengoptimalkan strategi underwriting mereka.PT Reasuransi Maipark Indonesia (Maipark)PT Reasuransi Maipark Indonesia atau Maipark melaporkan hasil underwriting sebesar Rp102,6 miliar pada tahun 2023. Angka ini naik 19% dari Rp85,58 miliar pada tahun 2022.&nbsp;Peningkatan ini mencerminkan keberhasilan Maipark dalam memperluas portofolio bisnisnya dan meningkatkan pengelolaan risiko.Baca Juga: <a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/hardening-market-picu-pelaku-reasuransi-untuk-berbenah-dalam-akseptasi-risiko">Hardening Market Picu Pelaku Reasuransi untuk Berbenah dalam Akseptasi Risiko</a>PT Reasuransi Nasional Indonesia (Nasional Re)PT Reasuransi Nasional Indonesia atau Nasional Re mencatat hasil underwriting yang luar biasa sebesar Rp1,1 triliun pada tahun 2023. Angka ini naik 1.885,4% dari Rp58,17 miliar pada tahun 2022.&nbsp;Peningkatan drastis ini menunjukkan bahwa Nasional Re berhasil melakukan perbaikan yang signifikan dalam strategi underwriting dan manajemen risiko mereka.PT Tugu Reasuransi Indonesia (Tugu Re)Namun, tidak semua perusahaan reasuransi mengalami peningkatan kinerja. PT Tugu Reasuransi Indonesia atau Tugu Re mencatat kerugian underwriting sebesar Rp71,9 miliar pada tahun 2023, berbalik dari hasil underwriting positif sebesar Rp40,94 miliar pada tahun 2022.&nbsp;Hal ini menunjukkan bahwa Tugu Re menghadapi tantangan dalam mengelola portofolio risiko mereka selama tahun ini.PT Indoperkasa Suksesjaya Reasuransi (InaRe)PT Indoperkasa Suksesjaya Reasuransi atau InaRe juga mengalami penurunan kinerja dengan kerugian underwriting sebesar Rp80 juta pada tahun 2023, berbalik dari hasil underwriting positif sebesar Rp28,07 miliar pada tahun 2022.&nbsp;Ini menunjukkan bahwa InaRe perlu melakukan evaluasi dan perbaikan dalam strategi underwriting mereka.<ul><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/duduk-perkara-isu-sritex-sril-yang-terancam-gulung-tikar">Duduk Perkara Isu Sritex (SRIL) yang Terancam Gulung Tikar</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/eks-bos-bpjt-sebut-lelang-proyek-tol-mbz-sesuai-aturan-demi-bangkitkan-industri-baja-nasional">Eks Bos BPJT Sebut Lelang Proyek Tol MBZ Sesuai Aturan Demi Bangkitkan Industri Baja Nasional</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/dibela-asperindo-shopee-justru-akui-lakukan-monopoli-jasa-pengiriman">Dibela Asperindo, Shopee Justru Akui Lakukan Monopoli Jasa Pengiriman</a></li></ul>Market Share Underwriting&nbsp;Perusahaan Reasuransi Tahun 2023Jika menilik kinerja underwriting&nbsp;dari perusahaan-perusahaan reasuransi yang telah dipaparkan di atas, maka total hasil underwriting&nbsp;yang dicetak pada tahun 2023 mencapai Rp1.480,48 miliar.&nbsp;Dengan meninjau total hasil underwriting&nbsp;yang dibukukan 7 perusahaan reasuransi pada tahun 2023, maka pembagian pangsa pasar alias market share&nbsp;dari setiap perusahaan dapat dirinci sebagai berikut dengan urutan dari yang terkecil hingga terbesar:- Maskapai Reasuransi Indonesia (Marein): 0,13%- PT Reasuransi Nusantara Makmur (Nusantara Re): 6,65%- PT Reasuransi Maipark Indonesia (Maipark): 6,93%- PT Reasuransi Indonesia Utama (Persero) atau Indonesia Re: 12,00%- PT Reasuransi Nasional Indonesia (Nasional Re): 74,30%

standard-quality-control-concept-m.jpg

Kinerja underwriting perusahaan reasuransi di Indonesia pada tahun 2023 menunjukkan peningkatan yang signifikan dibandingkan tahun sebelumnya. 

Mengintip Market Share Underwriting Perusahaan Reasuransi di Indonesia Tahun 2023

IKNB