RUMPI.png

JAKARTA - Psikolog sekaligus Founder The Foundation for Family Susanna Wu Pong Calvert Ph.d menyebut alasan seseorang sering merasa ada yang hilang sementara mereka telah memiliki semuanya. Apa yang disampaikan Calvert ini juga berkaca dari pengalaman pribadinya.&nbsp;Untuk menjadi manusia dengan mental yang sehat dan hidup dalam kesejahteraan penting untuk memerangi stres dan masalah-masalah lain yang mungkin akan menurunkan kesehatan mental Anda.&nbsp;Menurut psikolog positif Seligman, kesejahteraan yang dipelajari dalam ilmu psikologi positif terapan terdiri dari 6 unsur diantaranya adalah emosi positif, keterlibatan, hubungan positif, makna dan tujuan, pencapaian, dan kesehatan.&nbsp;<ul><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/diplomasi-kuliner-untuk-perkuat-hubungan-asean-china">'Diplomasi Kuliner' untuk Perkuat Hubungan ASEAN-China</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/erick-thohir-pastikan-jis-tuan-rumah-pembukaan-piala-dunia-u-17">Erick Thohir Pastikan JIS Tuan Rumah Pembukaan Piala Dunia U-17</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/jika-serangan-gagal-ukraina-bisa-menghadapi-masalah-besar">Jika Serangan Gagal, Ukraina Bisa Menghadapi Masalah Besar</a></li></ul>Calvert berpendapat ada satu hal yang mempengaruhi semua kategori di atas yaitu kemampuan untuk berperilaku sebagai “diri sejati” atau sering disebut menjadi autentik.&nbsp;Penelitian yang dilakukan tahun 2019 oleh Rivera menyebut jika banyak penelitian yang menggambarkan hubungan antara kesejahteraan dengan keaslian. Orang yang autentik lebih cenderung merasa bahagia, memiliki harga diri, kepuasan hidup, kepuasan keputusan, motivasi tinggi, dan interaksi sosial yang lebih baik.&nbsp;Menjadi autentik bisa memberikan kehidupan yang memuaskan, namun sayangnya semakin susah dilakukan di zaman yang serba sibuk dan palsu ini.&nbsp;Calvert menyebut ada sesuatu yang hilang dari dirinya sementara ia memiliki hidup ideal yang didambakan banyak orang. Berbagai gelar profesional, pekerjaan impian, suami doket yang tampan, McMansion, dua orang anak, kesehatan yang baik, tabungan pensiun, dan perasaam bahwa dirinya adalah wanita super.&nbsp;<ul><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/ekuador-tetapkan-status-darurat-usai-penembakan-capres">Ekuador Tetapkan Status Darurat Usai Penembakan Capres</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/puncak-hujan-meteor-perseid-13-agustus-2023-ini-cara-mengambil-fotonya">Puncak Hujan Meteor Perseid 13 Agustus 2023, Ini Cara Mengambil Fotonya</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/ojk-dorong-pasar-modal-lebih-kontributif-bagi-ekonomi-nasional">OJK Dorong Pasar Modal Lebih Kontributif Bagi Ekonomi Nasional</a></li></ul>Menyadari dari banyaknya kelebihan tersebut ada yang menyebabkan ketidakbahagiaan, akhirnya Calvert memberanikan diri untuk melepas atau mangganti hal-hal yang membuatnya stres dan merasa tidak bahagia.&nbsp;Keputusan besar mulai ia ambil seperti dengan sekolah lagi, menceraikan suaminya, menjadi relawan, hingga menghabiskan dana pensiun untuk yayasan nonprofitnya. Hasilnya ia merasa mulai menemukan dirinya sendiri untuk pertama kalinya.&nbsp;Terakhir, Calvert menyebut bahwa mengganti kata “harus” dan “tidak bisa” dengan lebih mengikuti kata hati membuat stres hampir hilang dari hidupnya. Rasa harapan, optimisme, dan kegembiraannya tentang pekerjaan dan kehidupan juga meningkat.&nbsp;

RIZKY CHANDRA.png

Cara Menjaga Kesehatan Mental_Self Love

Psikolog Sebut Alasan Anda Sudah Memiliki Semuanya Namun Merasa Ada yang Hilang 

Calvert berpendapat ada satu hal yang mempengaruhi semua kategori di atas yaitu kemampuan untuk berperilaku sebagai “diri sejati” atau sering disebut menjadi autentik. 

Merasa Hampa Meski Punya Segalanya, Ternyata Ini Sebabnya!

Gaya Hidup