IDHAM.png

<p>JAKARTA – Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Mahendra Siregar, menegaskan pentingnya mendukung seluruh sektor ekonomi, termasuk energi nuklir, melalui pembiayaan berkelanjutan.&nbsp;</p><p>Hal ini menjadi bagian dari upaya mendorong transformasi industri jasa keuangan menuju keberlanjutan.</p><p>Mahendra menjelaskan, pembangunan berkelanjutan harus mencakup seluruh sektor ekonomi, tidak hanya industri yang telah memenuhi standar keberlanjutan tertentu.&nbsp;</p><p>"Yang lebih penting adalah mentransformasi keseluruhan sektor di perekonomian kita menjadi berkelanjutan," ujar Mahendra saat ditemui di ajang Risk &amp; Governance Summit 2024 di Jakarta, Selasa, 26 November 2024.</p><ul><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/diisukan-tutup-spbu-di-ri-siapa-pemilik-shell-indonesia">Diisukan Tutup SPBU di RI, Siapa Pemilik Shell Indonesia?</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/saham-pgas-awali-pekan-dengan-kenaikan-tajam-lo-kheng-hong-semakin-yakin">Saham PGAS Awali Pekan dengan Kenaikan Tajam, Lo Kheng Hong Semakin Yakin</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/dua-langkah-strategis-wika-perkuat-proyek-air-minum-wsbp-restrukturisasi-utang">Dua Langkah Strategis, WIKA Perkuat Proyek Air Minum, WSBP Restrukturisasi Utang</a></li></ul><p>Menurutnya, penting untuk mengklasifikasikan industri berdasarkan tingkat kesiapan keberlanjutan. Ada sektor yang sudah memenuhi kriteria keberlanjutan, tetapi ada pula yang memerlukan berbagai penyesuaian dan transisi untuk mencapai standar tersebut.&nbsp;</p><p>Mahendra menekankan bahwa tujuan utama adalah menciptakan ekosistem ekonomi yang menyeluruh dan saling melengkapi antara perlindungan lingkungan, pertumbuhan ekonomi yang sehat, dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.</p><h3>Energi Nuklir dalam Taksonomi Keuangan Berkelanjutan</h3><p>Dalam konteks energi nuklir, Mahendra mengungkapkan bahwa OJK telah mengidentifikasi energi nuklir sebagai bagian dari energi terbarukan yang layak mendapatkan dukungan pembiayaan berkelanjutan.&nbsp;</p><p>“Dalam Taksonomi Keuangan Berkelanjutan Indonesia versi satu, disebutkan berbagai jenis energi terbarukan yang masuk sebagai sektor yang berpotensi memperoleh dukungan keuangan berkelanjutan, dan nuklir salah satunya,”&nbsp;ujarnya.</p><p>Taksonomi ini memberikan kriteria dan penilaian yang jelas untuk sektor energi terbarukan, termasuk energi nuklir, guna memastikan pemenuhannya terhadap standar keberlanjutan.</p><ul><li>Baca Juga: <a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/alasan-energi-nuklir-dipercaya-banyak-negara-untuk-net-zero-emission"><strong>Alasan Energi Nuklir Dipercaya Banyak Negara untuk Net Zero Emission</strong></a></li></ul><h3>Pembiayaan Energi Nuklir di Dunia</h3><p>Di tingkat global, beberapa bank asing telah mulai melirik pembiayaan energi nuklir. Contohnya, European Investment Bank (EIB) telah memasukkan energi nuklir dalam daftar proyek yang dapat dibiayai sebagai bagian dari program keberlanjutannya.</p><p>Selain itu, Prancis dan Finlandia menjadi negara di Eropa yang secara aktif mengembangkan energi nuklir sebagai solusi energi rendah karbon.</p><p>Studi dari International Atomic Energy Agency (IAEA) menyebutkan bahwa energi nuklir berkontribusi sekitar 10% terhadap produksi listrik global pada 2022, dengan lebih dari 440 reaktor nuklir yang beroperasi di seluruh dunia.&nbsp;</p><p>Di Asia, Tiongkok dan Korea Selatan menjadi negara yang terus memperluas pembangkit listrik tenaga nuklir sebagai bagian dari transisi energi.</p><ul><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/akuisisi-secp-rampung-tpia-proyeksikan-lonjakan-pendapatan-5-kali-lipat">Akuisisi SECP Rampung, TPIA Proyeksikan Lonjakan Pendapatan 5 Kali Lipat</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/saham-telekomunikasi-menguat-isat-tlkm-dan-excl-jadi-sorotan-investor-pekan-ini">Saham Telekomunikasi Menguat: ISAT, TLKM, dan EXCL Jadi Sorotan Investor Pekan Ini</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/penjualan-aces-tembus-rp-6-9-triliun-rekomendasi-beli-saham-kian-kuat">Penjualan ACES Tembus Rp6,9 Triliun, Rekomendasi Beli Saham Kian Kuat</a></li></ul><h3>Dampak Positif Energi Nuklir terhadap Transformasi Energi</h3><p>Energi nuklir memiliki potensi besar dalam mendukung transformasi energi berkelanjutan. Sebagai sumber energi rendah karbon, nuklir dapat membantu mengurangi emisi gas rumah kaca secara signifikan.&nbsp;</p><p>Reaktor nuklir menghasilkan listrik secara konsisten dan efisien tanpa ketergantungan pada cuaca, berbeda dengan energi terbarukan seperti tenaga surya atau angin.</p><p>Selain itu, energi nuklir dapat mendukung stabilitas jaringan listrik karena kapasitasnya yang besar, menjadikannya solusi yang ideal untuk mendukung kebutuhan energi jangka panjang.</p><h3>Risiko dari Penggunaan Energi Nuklir</h3><p>Meski demikian, energi nuklir juga memiliki risiko yang perlu dikelola dengan hati-hati. Salah satu risiko utama adalah potensi terjadinya kecelakaan, seperti yang pernah terjadi di Chernobyl (1986) dan Fukushima (2011). Selain itu, limbah radioaktif yang dihasilkan membutuhkan pengelolaan khusus agar tidak mencemari lingkungan.</p><p>Dari sisi pembiayaan, investasi di sektor energi nuklir juga tergolong mahal dan membutuhkan dukungan kebijakan yang jelas serta jangka waktu yang panjang.&nbsp;</p>

AMIRUDDIN ZUHRI.png

nicolas-hippert-C82jAEQkfE0-unsplash (1).jpg

Ilustrasi Pembangki Listrik Tenaga Nuklir.

Dalam konteks energi nuklir, Mahendra mengungkapkan bahwa OJK telah mengidentifikasi energi nuklir sebagai bagian dari energi terbarukan yang layak mendapatkan dukungan pembiayaan berkelanjutan. 

OJK Beberkan Potensi Pembiayaan Energi Nuklir dalam Transformasi Keberlanjutan

Energi