IDHAM.png

JAKARTA - Nilai kurs rupiah berpeluang kembali melemah pada perdagangan hari ini tatkala pasar mengkhawatirkan nasib perekonomian Amerika Serikat (AS).Menurut data perdagangan Bloomberg, Kamis, 6 April 2023, nilai kurs rupiah dibuka melemah 29 poin di posisi Rp14.963 per-dolar AS.Pada perdagangan sebelumnya, Rabu, 5 April 2023, nilai kurs rupiah ditutup melemah 33 poin di level Rp14.932 per-dolar AS.<ul><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/pemain-liga-prancis-dicoret-tim-karena-pilih-puasa-saat-berlaga">Pemain Liga Prancis Dicoret Tim karena Pilih Puasa Saat Berlaga</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/transaksi-masih-sepi-inilah-2-kondisi-yang-berpotensi-terjadi-pada-ihsg-hari-ini">Transaksi Masih Sepi, Inilah 2 Kondisi yang Berpotensi Terjadi pada IHSG Hari Ini</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/daftar-10-orang-terkaya-dunia-tahun-2023-versi-forbes">Daftar 10 Orang Terkaya Dunia Tahun 2023 Versi Forbes</a></li></ul>Analis PT Sinarmas Futures Ariston Tjendra berpendapat bahwa rupiah berpotensi melemah hari ini, dan hal itu tercermin dari pergerakan mata uang Garuda yang ditekan oleh dolar AS setelah perdagangan dibuka hari ini.Pada pantauan pukul 10.15 WIB, rupiah tengah ditekan oleh dolar AS sehingga melemah sebanyak 19 poin di posisi Rp14.951.Menurut Ariston, pelemahan rupiah terhadap dolar AS pada pagi ini didorong oleh melemahnya indeks saham Asia karena sentimen negatif terhadap aset berisiko.Pelaku pasar tampaknya tengah melepas risiko karena dirundung oleh kekhawatiran pelemahan ekonomi global akibat perekonomian AS yang masih belum pulih.Sebagaimana diketahui, data manufaktur dan lowongan kerja AS yang baru dirilis pada awal pekan ini mengindikasikan perlambatan ekonomi di negeri Paman Sam.Walaupun hal tersebut bisa memicu The Federal Reserve (The Fed) untuk mengerem kenaikan suku bunga, namun kekhawatiran akan perlambatan ekonomi yang merambat ke skala global pun tidak terhindari."Kekhawatiran ini bisa mendorong pelaku pasar keluar dari aset berisiko dan masuk ke aset aman dolar AS," ujar Ariston kepada TrenAsia, Kamis, 6 April 2023.<ul><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/cara-download-video-tik-tok-tanpa-watermark-simak-panduan-lengkapnya">Cara Download Video TikTok Tanpa Watermark, Simak Panduan Lengkapnya</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/sering-dianggap-menyebalkan-perilaku-ini-rupanya-menandakan-anak-cerdas">Sering Dianggap Menyebalkan, Perilaku Ini Rupanya Menandakan Anak Cerdas</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/2-000-mumi-kepala-domba-jantan-ditemukan-di-dekat-makam-ramses-ii">2.000 Mumi Kepala Domba Jantan Ditemukan di Dekat Makam Ramses II</a></li></ul>Di sisi lain, pelemahan terhadap rupiah dikatakan Ariston bisa tertahan oleh data perekonomian China yang akan dirilis hari ini.Apabila data yang dirilis menunjukkan perbaikan ekonomi di negeri Tirai Bambu, maka sentimen positif untuk aset berisiko pun bisa kembali tumbuh.Menurut Ariston, untuk perdagangan hari ini, nilai kurs rupiah berpotensi melemah ke arah Rp15.000 per-dolar AS dengan potensi support di kisaran Rp14.900 per-dolar AS.&nbsp;

LAILA.png

Karyawati menunjukan mata uang Rupiah dan Dolar AS di Jakarta, Kamis, 18 Februari 2021. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia

nilai-tukar-rupiah-melemah

Nilai kurs rupiah berpeluang kembali melemah pada perdagangan hari ini tatkala pasar mengkhawatirkan nasib perekonomian Amerika Serikat (AS).

Pasar Khawatir dengan Nasib Ekonomi AS, Rupiah Berpeluang Kembali Melemah

Pasar Modal