IDHAM.png

JAKARTA - Nilai kurs rupiah berpotensi melemah saat pasar tengah mengobservasi prospek kebijakan bank sentral Amerika Serikat (AS)/The Federal Reserve (The Fed) ke depannya.Menurut data perdagangan Bloomberg, Jumat, 10 Februari 2023, nilai kurs rupiah dibuka melemah 23 poin di posisi Rp15.119 per-dolar AS.Pada perdagangan sebelumnya, Kamis, 9 Februari 2023, nilai kurs rupiah ditutup stagnan di level Rp15.096 per-dolar AS.<ul><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/berambisi-ubah-wajah-kota-solo-ini-16-proyek-prioritas-era-gibran-rakabuming">Berambisi Ubah Wajah Kota Solo, Ini 16 Proyek Prioritas Era Gibran Rakabuming</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/menyerupai-malioboro-apa-yang-berubah-di-koridor-gatot-subroto-solo-setelah-revitalisasi">Menyerupai Malioboro, Apa yang Berubah di Koridor Gatot Subroto Solo Setelah Revitalisasi?</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/respons-garuda-giaa-soal-kreditur-yang-gugat-pailit-maskapainya">Respons Garuda (GIAA) Soal Kreditur yang Gugat Pailit Maskapainya</a></li></ul>Analis PT Sinarmas Futures Ariston Tjendra mengatakan, rupiah berpotensi melemah hari ini karena pasar masih mengkhawatirkan kenaikan suku bunga dari The Fed.Sentimen ini pun menurunkan selera terhadap aset berisiko sehingga berpotensi melemahkan nilai rupiah pada perdagangan hari ini.Adapun faktor yang dapat menahan pelemahan rupiah adalah kondisi perekonomian global yang mulai membaik dan pertumbuhan ekonomi yang positif dari Indonesia."Di sisi lain, perekonomian global mulai menunjukkan perbaikan seperti yang ditunjukkan oleh riset lembaga keuangan," kata Ariston kepada TrenAsia.com, Jumat, 10 Februari 2023.Menurut Ariston, untuk perdagangan hari ini, Jumat, 10 Februari 2023, nilai kurs rupiah berpeluang melemah ke Rp15.150 per-dolar AS dengan potensi support di kisaran Rp15.080 per-dolar AS.<ul><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/5-rekomendasi-buku-pengembangan-diri-yang-akan-mengubah-karier-anda">5 Rekomendasi Buku Pengembangan Diri yang Akan Mengubah Karier Anda</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/rekomendasi-5-film-dan-series-terbaru-netflix-di-bulan-februari-2023">Rekomendasi 5 Film dan Series Terbaru Netflix di Bulan Februari 2023</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/tips-intermittent-fasting-yang-efektif-turunkan-berat-badan">Tips Intermittent Fasting yang Efektif Turunkan Berat Badan</a></li></ul>Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi pun menyampaikan hal senada. Menurut Ibrahim, para investor saat ini tengah mencermati komentar dari sejumlah pejabat The Fed dan menunggu data inflasi konsumen AS yang akan dirilis pekan depan."Investor akan mengamati dengan cermat data inflasi harga konsumen pada hari Selasa untuk petunjuk tambahan tentang prospek kebijakan," ujar Ibrahim dikutip dari riset harian, Jumat, 10 Februari 2023.

LAILA.png

Karyawati menunjukkan mata uang rupiah dan dolar di kantor cabang Bank Mandiri, Jakarta, Senin, 22 Maret 2021. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia

kurs-rupiah-ditutup-stagnan-1

Nilai kurs rupiah berpotensi melemah saat pasar tengah mengobservasi prospek kebijakan bank sentral Amerika Serikat (AS)/The Federal Reserve (The Fed) ke depannya.

Pasar Mengobservasi Prospek Kebijakan The Fed, Kurs Rupiah Berpotensi Melemah

Pasar Modal